2

43 16 12
                                    

Sesampainya dirumah Calum, kami langsung menuju ke kamar Calum. Bisa dibilang rumah Calum adalah base camp kami untuk berkumpul. Aku masih kesal kepada mereka tentang pendapat mereka tentang aku yang ingin memiliki seorang pacar. Menurutku mereka sama sekali ga fair .

" Gua masih kesel nih tentang pendapat kalian soal pacar. Kalian ga adil tau ga sih?! Bayangin coba, gua udah umur 17 tahun, ga pernah pacaran, bahkan i never kissed someone, and yeah i'm still virgin, men!"

"You can kiss me if you want. Just tell me!", ujar Ashton.

"Yeah, after Ashton kissed you, you can sleep with me, then.", ucap Calum.

"WHAT?? NO NO NO!!! Dasar mesum! Apaan sih? Iuhhh geli banget tau ga?", teriak ku kesal. Aku mendadak merinding mendengar Calum ngomong seperti itu.

"Easy Re, I'm not gonna let them touch you. Nanti adanya gua dimarahin lagi sama papa lu.", ujar Luke.

Itulah mereka, aku kadang sebal dengan Calum dan Ashton yang selalu menjahili ku. Mereka berdua memang terkenal dengan otak mesum nya. Berbeda dengan Michael yang memang mesum juga sih, untungnya dia suda memiliki pacar, jadi kalau dia menjahili ku, ku ancam dia untuk melaporkan kata-kata mesumnya kepada pacarnya. Luke juga mesum, tapi dia tidak berani berkata-kata seperti itu kepadaku, aku kan sepupu dia. Hehehe...

........

Calum POV

Saat aku mengatakan aku akan tidur dengan Rachel, aku ucapkan dengan sungguh-sungguh. Aku sudah suka kepadanya sejak.. sejak pertama kali Luke mengenalkan Rachel kepada ku. Iya, cinta pada pandangan pertama. Dengan mata cokelatnya yang menatapku pertama kali, hidung mancung, dan rambut cokelatnya. Aku ingin sekali menyampaikan perasaan ku ini, tapi kupendam sampai sekarang. Aku tidak mau hubungan ku dan Rachel menjadi aneh nantinya. Luke, Ashton, dan Michael sudah mengetahui hal tersebut. Itulah mengapa mereka tidak pernah menyetujui semua lelaki yang dekat dengannya.
Tak terasa sudah jam 8 malam. Rachel sedang tidur diatas ranjangku. Nafasnya yang tenang dan teratur, dengan wajah lembutnya membuatku ingin sekali menciumnya.

"Luke, bisa anterin gua pulang ga? Gua ada urusan mendadak nih.", ujar Ashton.

"Sure. Udah malem juga, gua harus anterin Rachel pulang. Bangunin Ash!", ujar Luke.

"Jangan lah, lu ga liat tuh, Rachel masih tidur enak-enak gitu. Udah lu duluan aja. Nanti kalo dia udah bangun, gua anterin dia pulang."

"Ok. Titip sepupu gua ya Cal, inget jangan diapa-apain. Nanti gua yang kena nih!.", ucap Luke.

"Iya iya. Tenang aja kali. Udah sana, bye!!!"

YoungbloodTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang