8

22 6 3
                                    

Calum POV
Kuajak Rachel untuk masuk ke kamar ku, yang akan menjadi kamarnya. Aku menyesal belum sempat membereskan kamar ku. Tadi pagi aku bangun kesiangan sehingga aku terburu-buru untuk bersiap-siap.

"Do you like our room? Kalo ada yang kurang cocok sama lu, nanti dirubah aja re."

"Hey, that's fine. Everything will be fine when I'm with you."

"Lu mau istirahat dulu ga? Gua bantuin beresin baju lu."

"Ga usah Cal. Tenang aja. Gua ga bawa banyak baju. Nanti gua beli aja."

"Nih pake credit card gua.", kuberikan kartu kredit ku ke Rachel.

"No, gua gamau. Gua pake kartu gua sendiri aja."

"Gua memaksa re. Seenganya lu simpan aja kartu nya."

"Okay. I love you, Cal."

"I love you."

Rachel POV
Kalau kalian berpikir aku matre, kalian salah besar. Aku hanya akan menyimpan kartu kredit nya saja. Keluarga ku merupakan keluarga yang cukup terpandang di Sydney. Papa ku memiliki perusahaan di bidang asuransi, dan mama ku adalah pengacara terkenal.

"Gua boleh tidur di sisi kanan?", tanya ku ke Calum.

"Bebas re, gua mah bisa tidur dimana aja."

Calum menarik pinggang ku dan memeluk ku, inilah moment yang membuatku senang yaitu dipeluk oleh Calum dengan lengan kekarnya.

"I like your muscle. You must working hard.",ujarku sambil membalikan badan sehingga wajah ku dapat menatap wajahnya.

"Daripada tiap hari mikirin lu terus akhirnya gua cari kegiatan laen deh, yah gini, gym. Tidur yuk udah malem."

Aku dan Calum menaiki tempat tidur. Sejujurnya aku belum terlalu ngantuk, namun melihat Calum yang dari tadi terus menguap, akupun memutuskan untuk menemaninya tidur.

"Besok gua tampil di jamescordon lu mau nonton? Atau masih mau istirahat dulu?", tanya Calum sambil memandangku.

"I'm your first fan, of course i'm gonna watch you. Gua harus beli tiket dimana", tanyaku.

"Gua kasih besok ya. Let's sleep now."

YoungbloodTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang