Luke POV
Keadaan begitu kacau saat peristiwa itu terjadi, dengan cepat kami segera mencari pertolongan untuk membantu Rachel. Darah segar mengalir dari perutnya, aku tak sanggup melihatnya lagi. Calum terus memeluk tubuh Rachel sambil terus meneriaki namanya.
Pria yang menusuk Rachel segera diamankan oleh petugas dan dibawa ke kantor polisi. Tak lama setelah itu, ambulance datang dan membawa Rachel ke rumah sakit terdekat. Aku menemani Calum di mobil ambulance, sedangkan Ashton dan Michael menyusul dibelakang kami dengan mobil manajer kami."Everythings gonna be okay Cal. Trust me.", ucapku menenangkan Calum.
"Gimana gua mau tenang Luke, Rachel pingsan, dia berdarah."
"Iya gua tau, tapi Rachel itu kuat. Gua yakin dia bisa ngelewatin ini semua."
"Sumpah, sampe Rachel kenapa-napa, gua akan tuntut itu orang sampe abis.", ucap Calum serius.
Aku tidak pernah melihat Calum seserius itu, Calum yang aku kenal adalah seorang pria yang selalu tertawa, cengengesan, dan selalu santai saat menghadapi suatu masalah.
Sesampainya di rumah sakit, Rachel segera dibawa masuk ke ruang operasi. Aku, Calum, Ashton, dan Michael menunggunya di depan ruangan. Muka kami semua tegang. Hampir tidak ada yang berbicara satu kata pun sampai dokter keluar dari ruangan dan menyatakan bahwa Rachel berhasil melewati masa kritisnya.
Calum POV
"Thanks God." Hanya itu yang kuucapkan saat dokter menyatakan Rachel berhasil melewati masa kritisnya.Kami berempat segera masuk ke kamar Rachel untuk menemaninya. Dia masih belum sadarkan diri, dokter bilang itu efek obat bius yang diberikan.
"Cal, gua sama Ashton mau ke cafetaria, lu mau nitip apa?", tanya Michael.
"Ga thankyou, gua belom laper.", jawabku.
"Cal, lu daritadi belom makan apa-apa. Nanti kalo lu sakit gimana? Rachel juga gamau liat lu sakit.", ujar Ashton.
"Masa pas Rachel sadar, eh lu nya sakit sih?", timpal Luke lagi.
"Fine, gua nitip apa aja yang bisa gua makan.", jawabku.
Setelah mereka keluar, aku duduk dan mengenggam jari Rachel. Jarinya perlahan bergerak, dan matanya terbuka.
"I'm thirsty"
"Nih minum, pelan-pelan." Ku dekatkan segelas air beserta dengan sedotan agar Rachel dapat minum lebih mudah.
"Sakit.", ucapnya lagi sambil menunjuk bekas jahitan diperutnya.
"Iya, kan baru dijahit Re. Mau makan ga? Biar gua beliin."
"Orang itu sekarang dimana?"
"Dia ada dikantor polisi lagi diinterogasi soal kejadian tadi. Udah jangan ngomongin soal itu lagi. Sekarang lu istirahat ya."
...

KAMU SEDANG MEMBACA
Youngblood
FanficPernah ngerasain punya 4 sahabat lelaki yang super nyebelin, bawel, dan overprotective? Well, itulah kehidupanku, bersama mereka kulewati setiap harinya, menangis dan tertawa bersama -------------------------- Aku Calum. Rachel sepupu Luke, bertem...