Chapter 11

1.1K 90 4
                                    

Aku mencintaimu dengan tulus

Aku benar-benar tak menyangka akan kisah yang diceritakan Zen. Apa ini dongeng belaka atau bukan. Tapi semua ceritanya terasa sangat nyata. Aku hanya menghela nafas panjang tanpa tahu harus berbicara apa pada Zen.

" Apa kau takut padaku..? " tanya Zen membuyarkan lamunanku

" Tidak.."

"Lalu mengapa kau terdiam? "

" aku berusaha mencerna ceritamu dengan akal sehat.. " jawabku dengan ketus

" Baiklah aku mengerti, bolehkah aku tidur bersamamu malam ini? " tanya Zen

" Hah,,? Apa yang kau katakan Nenek dan Paman Kenta akan menghajarmu jika tahu kau tidur di sini "

"selama mereka tidak tahu, aku rasa semuanya baik-baik saja " jawabnya dengan terkekeh. Aku hanya membelakkan mataku mendengarnya

" kau mulai berani ya.. "

" Itu semua karena Cinta " balasnya

" kembalilah ke kamarmu, aku ingin tidur " ujarku. Zen beranjak pergi dari kasurku.

"  beristirahatlah ada banyak pekerjaan yang menantimu besok " kataku seraya menarik selimut menutupi badanku.

Zen hanya berdiri memandangku dan langsung kembali naik ke atas kasurku.

" Apa yang kau lakukan..? " pekikku

" Izinkan aku, ku mohon. Aku tak ingin jauh darimu " katanya seraya mengengam tanganku memandangku seperti anak kecil yang ingin minta permen

" Jangan menggodaku " ujarku datar

" Aku tidak menggodamu itu sebuah permintaan " balasnya

Aku hanya menatapnya lurus. Entah mengapa rasa kantuk tiba-tiba menyerangku mataku sayup-sayup mulai menutup.

" tidurlah... " ungkap Zen.

Ia mendekapku dalam pelukannya.
Keesokan harinya aku terbangun tampak sosok Zen dikamarku. Ia benar-benar mendengar perintahku sepertinya.

Aku kembali melakukan rutinitasku seperti biasa. Hingga Kak Daichi kembali mengunjungiku

" Hiyori.. " panggilnya.
Aku yang sedang melipat-lipat pakean di ruang tengah, tertengun atas kedatangannya

" Kak Daichi.. "balasku

" sepertinya Kau masih sibuk,  " tanyanya

" seperti yang di lihat.. Kak Daichi ada perlu apa? "

" tidak, aku hanya ingin melihatmu, kemarin aku sibuk sekali di rumah kami mendapatkan banyak pesanan untuk reservasi penginapan "

"Benarkah, itu bagus bukan..? " kataku

" Lalu di mana.. pekerjamu yang aneh itu? " tanya Kak Daichi

" Oh Zen, dia sedang pergi bersama Paman Kenta.."

" begitu ya " ujar Kak Daichi dengan senyum simpul

" Ayo kita kekuil.. " ajaknya

" Kuil..? " tanyaku

" Benar ayo kita berdoa di sana dan menikmati musim gugur di sana.."

Aku hanya diam mendengar perkataan Kak Daichi ingatanku kembali mengingat momen manis ku bersama Zen.

" Hiyori.. " Panggil Kak Daichi

" ah, iya. Setelah menyelesaikan ini baru kita sana ya " jawabku

Snow (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang