Chapter 23

895 74 6
                                    

Keluarga

2 Tahun kemudian....

Sudah 2 tahun berlalu sejak Zen memutuskan meninggalkanku. Tak terasa waktu cepat berlalu. Beberapa hari yang lalu ibu mengirimkan kabar bahwa mereka akan kembali ke Jepang.

Aku senang mendengarnya. Bahkan ayah dan ibu setelah tiba diTokyo langsung menuju Shirakawa. Mereka menginap beberapa hari sebelum kembali melanjutkan aktifitasnya di Tokyo. Adik perempuanku sudah tampak besar.

" Hiyori,, apa kamu yakin dengan keputusanmu..? " tanya ibu

" Iya bu, ini sudah keputusan Hiyori. Hiyori akan tetap tinggal di sini bersama nenek lagipula kalau Hiyori kangen Hiyori bisa menelpon ibu atau ke Tokyo langsung.." seruku

" Baiklah, kalau itu memang keinginanmu, ibu tak kan memaksamu.."

Beberapa hari kemudian Ayah dan Ibu serta adik perempuanku kembali ke tokyo.

Nenek tidak memberitahu orangtuaku tentang masalah patah hatiku. Bahkan Paman dan Bibi juga tak menyinggung Zen di depan orang tuaku. Aku merasa lega dengan itu.

Ibu pasti akan banyak bertanya tentang Zen. Bahkan akan bertanya tentang bibit-bebet- dan bobotnya. Benar-benar pertanyaan yang memusingkan.

Kepergian Zen selama 2 tahun ini telah membuatku bangkit dari keterpurukan patah hati yang mendalam. Bahkan jika ia bertanya tentang perasaanku hari ini. Aku akan mengatakan perasaanku tetap sama. Masih sama seperti dulu bahwa aku mencintainya.

Biarlah jarak dan perpisahan ini akan membuktikannya. Tentang ketulusan hati dan perasaanku.

Terkadang saat sendiri aku berpikir. Apakah Zen sudah tidak memikirkanku lagi? Apa ia sudah melupakanku? Masih adakah hatinya untukku?. Dan berbagai banyak pertanyaan dikepalaku.

Aku juga penasaran dengan negri tempat tinggal Zen. Apakah semuanya selalu tertutup salju selama beratus-ratus tahun. Bagaimana kehidupan mereka di sana.

Apa Zen benar-benar membeciku?. Apakah penantian ini akan berakhir sia-sia. Jika aku tahu dimana Zen sekarang berada aku akan pergi menemuinya.

Tapi aku selalu berusaha menepis semua pikiran negatifku. Namun jika memang ini takdirku dengannya untuk tidak dapat bersama. Aku berharap di kehidupan yang akan datang kami dapat bersama.

❄❄❄
Belum tamat ya..😉

Snow (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang