Jalan-jalan
Musim gugur ini Kak Daichi mengajakku untuk berlibur di tempat permandian air panas. Tempatnya tak jauh dari desa Shirakawa. Tentu saja aku mengajak Zen. Ia akan marah jika tidak di ajak.
Perjalanan ke tempat permandian air panas memakan waktu sejam dengan mengendarai bus.
Aku duduk di kursi depan bus sedangkan Zen dan Kak Daichi duduk berdua di belakangku. Seperti yang kuduga sebelumnya akan bertengkar untuk duduk di sampingku.
Flasback
" Zen, minggir dari situ.." tukas Kak Daichi
Zen tetap tak bergeming dari sampingku. Ia tetap mempertahankan tempat duduknya. Kak Daichi pun menarik-nariknya keluar dari tempatnya.
Keduanya seperti anak kecil. Dua-duanya tak mau mengalah. Hingga sopir bus memarahi kami. Akhinya aku memutuskan untuk pindah tempat duduk dan meminta mereka berdua untuk duduk bersama.
Aku mengacam jika mereka menolak aku batal ikut pergi ke permandian air panas. Akhirnya mereka berdua duduk dengan tampang cemberut.
Flasback Off
Setelah tiba ditempat tujuan kami bertiga pun turun ke tempat permandian air panas. Terlihat banyak sekali pengunjung yang datang
" hari ini sepertinya Ramai Kak,, " seruku
" Itu benar, apa mungkin karena mau masuk musim dingin..? padahal kan baru saja musim gugur " sahut Kak Daichi.
Kami pun berjalan masuk kedalam penginapan dan melakukan chek in serta memesan dua kamar. Satu kamar untukku dan satu kamar untuk Kak Daichi dan Zen. Kami menginap selama 3 hari.
" aku akan beristirahat di kamarku, kita akan bertemu saat makan malam tiba,, lagi pula tempat permandian air panas terpisah bagi laki-laki dan perempuan.. " ujarku pada keduanya.
Selepas meninggalkan Zen dan Kak Daichi. Keduanya pergi menuju kamar mereka.
" Hey Zen, mengapa sih kau terus mengekor seperti anak ayam pada Hiyori.. " keluh Kak Daichi
" Jangan menyebutku anak Ayam, aku tidak suka " balas Zen dengan ketus. Ia merapikan barang-barangnya dan membaringkan tubuhnya.
" Nyatanya kau memang seperti itu.. kau selalu mengganguku saat bersama Hiyori,, apa kau menyukainya..? "
" kalau Iya kenapa..? apa maumu.. " sanggah Zen dengan cuek
" Apa Kau bilang...?? "
" aku memang menyukainya..." jawab Zen kembali.
Daichi pun sontak saja memukul wajah Zen yang sedang terbaring. Zen pun meringis dan membalas pukulan Daichi.
" Hiyori juga menyukaiku..." sahut Zen
" Huh, apa Kau yakin,,,?? Hiyori tidak mungkin menyukaimu.." balas Daichi.
Keduanya pun saling memukul satu sama lain hingga keributan mereka terdengar sampai luar.
Penjaga penginapan pun memarahi mereka. Dan meminta Kak Daichi dan Zen segera berendam di permandian air panas dengan wajah penuh pukulan itu.
" Pergilah berendam, bengkak di wajah kalian akan hilang jika berendam di air panas, Kalian ini bertengkar hanya karena seorang Wanita,, lihatlah wajah kalian itu, Kalian akan membuatnya khawatir..." ujar Pemilik penginapan.
Zen dan Kak Daichi hanya menunduk merasa bersalah kepada pemilik penginapan. Karena sudah membuat masalah di hari pertama mereka berkunjung.
" Tapi kalau di lihat baik-baik kalian sangat akrab, hehehe " ujar Pemilik penginapan
" KAMI TIDAK AKRAB.... " seru Zen dan Kak Daichi serempak
💮💮💮
Aku yang berendam di permandian air panas Wanita sangat menikmati waktu berendam. Serasa otot-otot tubuhku yang tegang kembali lunak.
Tanpa tahu pertengkaran dua pria itu.
Saat makan malam kami makan di ruang makan penginapan bersama pengunjung yang lain.Suasana benar-benar sangat nyaman dan akrab. Aku yang tiba duluan di ruang makan tidak bertemu dengan Zen dan Kak Daichi.
" Di mana kedua orang itu,,? " gumamku
Tak berapa lama Kak daichi dan Zen datang bersama. Kulihat wajah keduanya seperti habis memar. Keduanya langsung datang duduk di sampingku masing-masing.
" Ada apa dengan wajah kalian berdua..? " tanyaku dengan terheran-heran
" kami berkelahi.." jawab Zen singkat
" HaH...? mengapa..? "
" Aku tidak sengaja menendang wajahnya saat ia tertidur.." sela Kak Daichi
" Huh, harusnya kalian berdua hati-hati,, lihat wajah kalian.."
" Tak apa Hiyori, wajahku akan kembali sembuh.." sahut Zen
" baiklah, ayo kita isi perut kita kalau begitu.. " seruku menatap meja makan kami
Perjalanan kami ke permandian air panas dipenuhi dengan pertengkaran Zen dan Kak Daichi yang tak ada habisnya.
Walaupun aku kesal melihatnya namun keduanya sangat terlihat akrab dan lucu. Saat Perjalanan pulang kami. Aku tertidur di samping Kak Daichi yang duduk disampingku.
Zen yang melihatnya berdengus kesal sambil duduk disebrang kursi kami. Kak Daichi hanya memberikan senyum tipis pada Zen seakan berkata...
" Aku menang.... "
😆😆😆
KAMU SEDANG MEMBACA
Snow (End)
FantasyMusim dingin... aku sangat menyukai saat salju turun... Salju yang dingin membawa ku menemui sesuatu... ini anehh,, Apa Peri itu ada..?? Bagaimana dengan Youkai? Aku pikir itu cuma legenda hingga aku menyaksikan nya sendiri.. Cerita mau di Revisi...