guanlin menyandarkan tubuhnya di dinding parkiran sekolah. mengunyah permen karet miliknya sambil menunggu seseorang yang seharian kemarin mengganggu pikirannya.
tepat dua puluh menit sebelum bel masuk bunyi, orang yang ditunggu-tunggu akhirnya datang.
"jeongin," sapa guanlin.
pemuda manis yang namanya dipanggil itu menoleh, "eh? kak guanlin?"
guanlin tersenyum, membuat hyunjin yang sedang melajukan motornya memutar kedua bola matanya jengah dari balik helm.
jeongin turun sesaat setelah motor hyunjin berhenti. ia berlari kecil menghampiri guanlin. "kakak ngapain di sini?"
guanlin tidak menjawab. laki-laki itu mulai merogoh isi tasnya mengambil sesuatu yang ia beli sebelum sampai di sekolah.
"tadi kakak keinget kamu terus beliin ini."
jeongin memiringkan kepala lalu mengambil kemasan pink yang guanlin sodorkan untuknya. "permen karet?"
dengan tatapan masih tertuju pada jeongin, guanlin mencondongkan tubuhnya ke pemuda imut itu.
"ngga suka ya?"
jeongin menggeleng cepat. pemuda manis itu menggenggam pemberian guanlin erat, persis seperti anak kecil yang tidak ingin kehilangan mainannya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"siapa yang bilang ngga suka? jeongin suka—"
"gue,"
hyunjin tiba-tiba menyela, turun dari motornya dengan tatapan yang sulit diartikan. pemuda tampan itu mencengkram tangan jeongin kuat, membuat yang lebih muda itu merintih pelan.
"gue yang ngga suka."
setelah mengatakan itu, tanpa memedulikan guanlin lagi hyunjin langsung menarik jeonginnya menjauh.
현정
hari ini jadwalnya kelas hyunjin sama guanlin olahraga di lapangan.
entah kebetulan atau apa, mereka berdua ngelihat jeongin jalan sendirian di koridor yang berhadapan langsung sama lapangan.
"jeongin!" "jeongin!"
hyunjin dan guanlin sontak menatap sengit satu sama lain ketika secara bersamaan keduanya meneriaki nama jeongin.
pemuda imut itu sedikit tersentak sebelum akhirnya sadar lalu menyapa balik keduanya dengan tatapan polos dan cengiran lebar.
"kak hyunjin! kak guanlin!"
hyunjin membalas lambaian tangan si kecil, lalu menyeringai menatap saingannya, "jangan lupa nanti pulang bareng kakak."
"line aku aja jeong kalau dia ngga bisa jemput," sahut guanlin ngga mau kalah.
ngelihat hyunjin tiba-tiba ngebanting bola basketnya, baejin dan jeno buru-buru menjauhkan mereka.
"lo gampang kesulut banget sih jin. sabar,"
hyunjin nepis paksa tangan jeno di pundaknya. "gimana gue bisa sabar? dia terang-terangan mau ngambil jeongin, jen!"
jeno mendengus pelan. pemuda dengan rahang tegas itu menyibakkan poninya lalu menatap serius sahabatnya. "masalahnya lo juga bego jin,"
"lo bilang pacar lo itu jeongin, tapi selama lo pacaran lo terang-terangan ngejar seungmin. jadi lo jangan marah kalau banyak yang berani deketin jeongin lah tolol!"
mendapati hyunjin hanya berdiri diam dengan tatapan resah, membuat jeno semakin memicingkan matanya.
"gue heran,"
"lo sebenernya beneran cinta ngga sih sama jeongin?"
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.