tidak ada hal lain yang lebih indah di mata hyunjin sekarang ini selain wajah serius jeongin yang hanya berjarak lima senti dari wajahnya.
sungguh hyunjin sangat berterima kasih pada seungmin telah melemparnya dengan kamus bahasa jepang yang kebetulan dibawa jaemin tadi malam.
"sakit ngga?" jeongin melirik sekilas, sebelum kembali fokus mengolesi salep di pelipis hyunjin yang membiru.
hyunjin mengangguk, mengerucutkan bibirnya kesal. membuat atensi jeongin teralih lagi pada pemuda bermata sipit itu.
"kebanyakan drama sih," jeongin meniup pelan memar di pelipis hyunjin sebelum melepas paksa pelukan hyunjin di pinggangnya. membereskan obat-obat yang ia bawa tadi lalu mengembalikannya. "udah sana balik tidur kak."
hyunjin menggeleng. saat jeongin berjalan mendekat, hyunjin ngerentangin tangannya, "mau peluk."
"ngga mau! bayi banget sih kak!"
seriusan semalam jeongin itu udah dijadiin guling sama hyunjin. jeongin juga udah pasrah-pasrah aja dipeluk kenceng semaleman sampai badannya sakit. masih kurang apa si sipit itu?
"pokoknya peluk, hwang jeongin!"
jeongin membulatkan matanya. mengelak, mencoba menutupi rona kemerahan yang mulai menjalar. "apa-apaan sih, kak! asal ganti nama jeongin aja."
hyunjin menyeringai. ia menarik satu tangan jeongin dan membawa pemuda manis itu jatuh terduduk di atas pangkuannya.
"kak!" pekik jeongin. tubuhnya meronta ingin dilepaskan. tapi hyunjin dan segala tenaganya berhasil menahan yang lebih muda.
"sebentar aja, kakak mau ngomong sesuatu sama kamu."
jeongin mencoba merilekskan tubuhnya. kedua tangannya melingkar indah di leher sang kakak, sedangkan kepalanya bersandar di dada lebar milik hyunjin. "mau ngomong apa lagi?"
"maaf."
"maaf, kakak pernah nyakitin kamu. maaf, kakak telat nyadarin perasaan kakak ke kamu. maaf, kakak buat kamu berjuang sendirian. ma—"
"iya iya jeongin udah maafin. sekarang tidur, okay?"
hyunjin meraih tangan jeongin. mengaitkan jari-jari mereka satu sama lain kemudian menumpukan dagunya di pundak jeongin.
"aku ngga akan ikat kamu sekarang jeong. aku tau kalau kamu belum siap, tapi aku cuma mau minta satu.."
"please, wait for me. biarin aku berubah jadi orang yang lebih baik, orang yang nanti layak bersanding di sebelah kamu. bukan si hyunjin brengsek yang suka mainin perasaan orang lagi, bukan hyunjin yang bajingan, bodoh lagi."
jeongin meremat ujung kaos yang dikenakan hyunjin. walaupun ia kesal dengan sikap pemuda tampan itu, bukan berarti ia senang saat hyunjin merendahkan dirinya sendiri. jeongin membenci seluruh umpatan yang keluar dari mulut hyunjin.
"dua tahun, kak hyunjin yakin masih mau nunggu jeongin?"
hyunjin sedikit mendorong jeongin untuk melihat wajah anak itu. dengan tegas pemuda tampan itu mengangguk yakin.
"mau itu lima, sepuluh atau lima belas tahun, aku bakal tetap nungguin kamu. aku bakal nunggu kamu siap. aku bakal nunggu kamu balik lagi ke aku."
hyunjin membelalakkan matanya. "heh tau apa sih tentang bucin-bucin? belajar darimana? siapa yang ngajarin hm?" kemudian membalas mencubit pipi gembil jeongin.
"sakittttt! kak hyunjin curang ah! aku nyubitnya pelan loh, dibalesnya kok kenceng!" anarkis, jeongin memukul-mukul bahu hyunjin. sedangkan korbannya hanya tertawa puas melihat jeongin dalam mode ngambek.
saat masih larut dalam kesenangannya, tiba-tiba suara bunda luhan menginterupsi.
"hyunjinnnnnn, mana jeonginnya? udah 30 menit lebih ih! bunda kan juga mau sama jeongin."
kelimpungan, hyunjin dengan sigap kembali mendekap jeongin. "ngga boleh ngga boleh ngga boleh! jeongin punyanya hyunjin, bundaaaa!"
"sehun, lihat! masa aku ngga boleh sama jeongin juga?!"
jeongin dan sehun hanya bisa tertawa kencang melihat tingkah ibu dan anak itu. hari mereka berakhir menyenangkan, canda tawa tiada henti mengisi suasana kamar hyunjin.
tanpa yang lain sadari, jeongin tersenyum menatap hyunjin. mengamati secara diam-diam sosok sempurna laki-laki di hadapannya itu. memuja setiap inci ciptaan Tuhan yang melampaui kata indah.
jeongin menggenggam tangan hyunjin. ia berharap keputusan yang diambilnya sudah benar.
"kak, i'll wait for you."
end 20/12/18
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
planetarioum
HEHE SELESAI SUDAAAAAH UWU MAKASIH YA UDAH DUKUNG DIVERGENT SELAMA INI ❤️ I LOVE YOU GUYS SO MUCH