[19] baby dont cry

9.9K 1.6K 254
                                    

gila, ini udah hampir jam 12 dan jeongin masih belum ketemu. bunda luhan yang tadinya nunggu di rumah akhirnya minta sehun jemput dan ikut nyari.

hyunjin juga dari tadi uring-uringan. pasalnya semua kemungkinan jalan yang dilewati jeongin udah dia susuri satu per satu. tapi dari semua itu ngga ada tanda-tanda keberadaan jeongin.

"gimana, min? udah ketemu?"

"gue sekarang lagi sama guanlin, felix, changbin di daerah sekitar sekolah. minho sama jisung juga perjalanan ke sini,"

"jeongin ketemu? dia ada di situ?"

"ngga ada jin.. lo mending buruan ke sini terus kita cari bareng-bareng."

tak perlu waktu lama, hyunjin langsung memutar arah. menuju sekolah mereka.

hyunjin menghentikan laju sepeda motornya di samping motor guanlin. kedua pemuda tampan itu sempat menatap sengit satu sama lain sekilas sebelum atensi mereka tertuju pada minho dan jisung yang baru saja sampai.

"udah mau jam 12," hyunjin angkat berbicara. menatap keenam orang lainnya lalu menghela nafas pelan. "kalian boleh balik duluan, biar gue yang nerusin nyari jeongin."

guanlin menggeleng heboh, diikuti seungmin jisung felix kemudian. kalau deretan uke itu —kecualikan guanlin— tidak mau pulang, sudah jelas changbin dan minho tetap ikut.

"susurin jalan sekali lagi. siapa tau ada yang kelewat," putus guanlin disetujui oleh yang lainnya.

dengan itu mereka kembali menyusuri jalanan yang sudah mereka lewati bersama. meneliti setiap sudutnya, berulang-ulang hingga tanpa sadar jam sudah menunjukkan pukul 12 tepat.

"lapor polisi aja gimana?" tanya hyunjin, harap-harap cemas.

changbin menggeleng. "kalau belum 24 jam laporannya ngga bakal diproses."

hyunjin mengacak rambutnya asal. karena terlalu panik pemuda tampan itu merasa kakinya lemas. tidak kuat menopang tubuhnya, hingga terduduk lemas di atas aspal. "gue takut sumpah," lirihnya.

"orangtua lo juga belum nemuin?" guanlin nanya ragu-ragu.

hyunjin menggeleng kemudian memejamkan mata. "belum," jawabnya.

"min, gimana nih.." felix meremat erat tangan seungmin, yang dibalas tidak kalah erat. bukan hanya hyunjin saja yang cemas, felix dan seungmin pun sama. mengingat jeongin adalah adik tingkat kesayangan mereka.

"HYUNJIN!"

semua serentak menoleh pada jisung yang baru saja turun dari mobil minho. laki-laki berparas imut itu tadi sempat pamit sebentar untuk mengangkat telpon dari salah satu temannya, na jaemin.

"jeongin udah ketemu."

현정

hyunjin tidak pernah merasa selega ini setelah mendengar satu kalimat simpel itu keluar dari mulut jisung.

tanpa pikir panjang pun pemuda sipit itu langsung melesat pergi. tak segan menaikkan kecepatan motornya agar cepat-cepat sampai.

hyunjin memarkirkan motor asal, melempar helmnya yang dengan segera diambil guanlin dan mengabaikan kekesalan pemuda asal china itu terhadapnya. jeongin lebih penting sekarang, setidaknya itu yang hyunjin pikirkan.

melihat sosok mungil yang sedang duduk membelakanginya, membuat langkah kakinya semakin cepat. dadanya bergemuruh senang.

hyunjin meraih lengannya, menariknya hingga pemuda yang lebih kecil itu berdiri lalu membawanya ke dalam pelukan eratnya.

"jangan hilang kaya gitu lagi. jangan pergi tanpa kabar. jangan pergi tanpa ninggalin jejak. jangan pergi tanpa aku."

jeongin membulatkan mata, masih memproses apa yang baru saja terjadi.

"jangan buat aku khawatir lagi. jangan buat aku takut lagi. aku mohon," hyunjin membenamkan wajahnya di ceruk leher jeongin. menghirup aroma vanilla yang menguar menenangkan di sana.

jeongin memilih diam. yang dilakukannya hanya membalas erat pelukan yang diberikan hyunjin, dan mengelus pelan punggung pemuda itu untuk menenangkannya.

hyunjin semakin mengeratkan pelukannya. bocah kelebihan kalsium itu bahkan tidak peduli aksinya sekarang menjadi tontonan gratis di sana.

"hyunjin, lepasin itu jeonginnya ngga bisa nafas."

hyunjin menggeleng, meskipun begitu eratannya sedikit ia longgarkan. jeongin beralih mengelus rambut pemuda yang berada di ceruk lehernya itu. sedikit merasa bersalah melihat betapa paniknya hyunjin.

tak tanggung-tanggung, aksi hyunjin selanjutnya membuat jeongin kelabakan. pemuda tampan itu menangis meraung-raung di pelukannya. bahkan beberapa pengunjung di sana tak kuasa menahan tawa melihat bagaimana tubuh besar hyunjin berusaha tenggelam di tubuh kecil jeongin.

"kak astaga. udah jangan nangis, dilihatin banyak orang."

hyunjin menggeleng. ia tidak berhenti menangis, malah mengeratkan pelukannya kembali terhadap yang lebih muda.

biar saja orang lain berpikir macam-macam tentangnya, mengatakannya cengeng, dan segala macamnya. mereka tidak tau bagaimana leganya hyunjin sekarang. jeonginnya baik-baik saja.

"kak udah ih, malu!" jeongin sekuat tenaga berusaha ngedorong hyunjin menjauh—yang jatuhnya sia-sia karena pemuda manis itu malah semakin menempel dengan yang lebih tua.

"bodo, ga peduli, ga mau lepas."

hah, jeongin hanya bisa mendengus pasrah.

ekstra

"gila drama banget itu bocah. gue malu dilihatin orang-orang gitu," bisik guanlin sambil mencomot french fries milik pasangan jeno-jaemin, yang pertama kali menemukan jeongin kebingungan di tengah jalan.

"jangankan lo, gue yang notabene temennya aja mikir dua kali mau ngakuin dia atau ngga," sahut changbin menatap jijik tingkah kekanakan hyunjin.

"sumpah malu-maluin banget sih!" seungmin berusaha nutupin wajahnya. geli dia itu ngelihat hyunjin nangis kejer gitu. tangannya udah gatel mau ngelempar barang apa aja di sekitarnya.

minho dan jisung tertawa. menikmati adegan yang dibuat hyunjin itu suka rela. kapan lagi pangeran sekolah nangis seperti itu? langka bukan.

setidaknya berbeda dengan felix. laki-laki manis itu masih dilanda shock saat tau kemana perginya jeongin selama menghilang tadi. "dude, really? four hours in mcdonald's and we got no clue at all?!"

jeno dan jaemin tersenyum geli. yah kelakuan teman-teman sekolahnya itu memang bermacam-macam.

walaupun harus menanggung malu karena ulah si pangeran sekolah, setidaknya jeongin sekarang ketemu dan syukurlah anak itu baik-baik saja.







walaupun harus menanggung malu karena ulah si pangeran sekolah, setidaknya jeongin sekarang ketemu dan syukurlah anak itu baik-baik saja

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

planetarioum

nih double update😂

dah ya next chapter end hehehehe

𝐃𝐈𝐕𝐄𝐑𝐆𝐄𝐍𝐓    ↬ hyunjeongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang