setelah mendapat pesan dari hyunjin, jeongin segera menghampirinya ke parkiran sekolah. pemuda tampan itu ada di sana. duduk membelakangi jeongin di atas motor hitam besar miliknya.
"kak hyunjin? kok belum pulang?"
tidak ada niatan hyunjin menjawab pertanyaan jeongin. ia hanya mengedikkan bahunya cuek.
"sini jeong," hyunjin memerintahkan jeongin mendekat.
jeongin menurut. ia mendekati hyunjin, berdiri tepat di depan pemuda tampan itu.
hyunjin mengamati jeongin sekilas setelah itu dia mengambil helmnya dan memakaikannya ke kepala jeongin dengan hati-hati.
"cepet naik. bunda udah nunggu."
—현정—
"bundaa jeongin pulang."
jeongin lari kecil nyamperin luhan di ruang makan terus nyium pipi kanan bundanya itu sekilas.
"gimana sekolah barunya? suka?"
jeongin ngangguk. lucu banget sampe luhan nyubit gemes pipinya jeongin.
"hyunjin mana?" luhan celingak-celinguk dari ruang makan.
"masih di luar kali bun. uhm bunda, jeongin ke kamar dulu ya."
luhan ngangguk izinin jeongin. waktu jeongin udah masuk kamarnya, hyunjin masuk ke dalam rumah.
"bunda? kotak p3k mana bun?"
"itu ada di kamar bunda. buat apa?"
hyunjin cuma nyengir terus ninggalin bundanya buat ambil kotak p3k. abis itu, hyunjin langsung naik ke lantai atas.
hyunjin berdeham pelan sesampainya di depan pintu kamar jeongin.
"jeong?" panggil hyunjin sambil ngetuk pintunya.
"masuk aja kak. ngga dikunci."
setelah diizinkan pemiliknya, hyunjin masuk ke dalam kamar jeongin. laki-laki imut itu sedang sibuk berkutik dengan tumpukan kertas itu— lagi.
hyunjin duduk di sebelah jeongin, sesekali ngelirik tugas yang dikerjain sama jeongin. "kamu nulis ulang?"
jeongin bergumam tanpa melirik hyunjin. dia fokus menyalin tugas-tugasnya biar cepat selesai.
hyunjin menghela nafas pelan. pemuda tampan itu mengambil seluruh kertas di sekeliling jeongin dan menyingkirkannya ke pinggir.
"kak tapi aku belum selesai."
hyunjin ngarahin jari telunjuknya tepat di bibir jeongin. menyuruhnya untuk diam.
"nanti kakak bantuin. sekarang kamu diem, kakak mau ngobatin luka kamu dulu."
jeongin terdiam untuk beberapa saat sampai akhirnya sadar kalau kepalanya tadi kebentur.
jeongin menatap tanpa kedip hyunjin yang sekarang hanya berjarak beberapa senti darinya. makhluk di depannya ini benar-benar ciptaan Tuhan yang paling sempurna.
"kenapa? kakak ganteng ya? gitu banget ngeliatinnya. suka sama kakak nih?"
jeongin memutar bola matanya malas. "bisa kadar percaya dirinya dikurangi dikit?" balasnya sarkastik.
hyunjin terkekeh pelan.
"kak.."
"hmm?"
"temen kakak yang tadi kakak tinggal gitu?" jeongin natap hyunjin sambil ngerjapin mata polos.
jujur, hyunjin sekarang lebih fokus sama tingkah gemesinnya jeongin daripada pertanyaannya. karena udah ga tahan lagi, hyunjin narik kedua pipi jeongin secara bersamaan.
"ih kak, sakit!"
"salah siapa gemesin?" hyunjin mulai nguyel-nguyel pipinya jeongin lagi.
"ish kak hyunjin lepaaaas."
"jeong.. kakak butuh bantuan kamu."
"apa kak?"
"jadi pacar kakak ya."
planetarioum
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐃𝐈𝐕𝐄𝐑𝐆𝐄𝐍𝐓 ↬ hyunjeong
Povídkyternyata memang polos dan bodoh itu beda tipis. jadi hwang hyunjin, apa kabar hati?