Seokjin memakai jas rapi dipernikahan Sun-hee, kakak tirinya yang sangat ia sayang.
Berdiri tepat dipaling depan, dengan tatapan yang sendu dan seolah memasang wajah berfikir. Seokjin menunduk kebawah melihat karpet merah yang berada disebelah kirinya.
Bibirnya mencoba tersenyum gembira saat pendeta mengatakan kakaknya dan laki-laki itu sudah menjadi sepasang suami-istri. Seokjin dan para tamu undangan dengan serempak menepuk kedua tangan tanda bahagia juga memberi selamat pada pasangan baru itu.
Teringat kembali disela-sela tepukan tangan, saat tiga hari sebelumnya laki-laki yang bersama kakaknya dialtar itu mengatakan sesuatu yang membuat Seokjin terkejut.
.
.
.
.
."aku menyukaimu."
Seokjin menatap laki-laki itu dengan lekat, wajahnya memasang ekspresi bingung dan tidak tau harus apa.
"maafkan aku, tapi aku berjanji akan menjaga Sun-hee. Bukan untukku, tapi untuk dirimu."
Seokjin makin terpaku, entah apa yang harus ia jawab. Rahangnya mulai mengeras, tangannya mulai mengepal keras.
"jangan membenciku, aku hanya ingin melihatmu bahagia. Maafkan aku, maafkan aku." ucapnya lagi.
Seokjin menunduk tidak melihatnya.
"jika kau menyukaiku kenapa kau mau menikahinya?!," tanya Seokjin.
Laki-laki itu diam menatapnya sendu.
"kau lihat orang tuamu, mereka sangat mendukung perjodohan yang dibuat oleh keluargaku." jawabnya.
"lupakan aku, cobalah untuk mencintai kakakku dan hiduplah bahagia." ucap Seokjin dengan nada suara bergetar.
Seokjin pergi meninggalkan kakak iparnya, kakak ipar?, hei Seokjin dan Sun-hee hanya berbeda satu tahun dan ketahuilah kakak ipar yang disebut olehnya adalah anak muda yang masih dibawahnya 3 tahun. Anggap saja saudara ipar?,
.
.
.
.
.Semenjak kejadian itu, Seokjin terus memikirkan Sun-hee dan pasangan barunya.
Didepan semua para tamu undangan mereka terlihat sangat bahagia di atas altar tersenyum dan saling mengecup pipi pasangannya.
Seokjin terlihat menatapnya dengan senyuman miris. Dia sedih karna kakaknya menjadi istri dari seorang yang menyukai dirinya.
"Kim Taehyung." ucapnya dengan nada cukup menekan.
#
Sehari setelah pernikahan kakaknya, Seokjin kembali memakai kemeja berwarna pink muda dengan membawa tas kerjanya.
"kau sudah mau bekerja?, padahal kakakmu baru saja menikah." ucap Eomma yang sedang menikmati makannya bersama Sun-hee dan Taehyung.
"beberapa pasien sudah menungguku, lagipula bukan aku yang menikah." ucap SeokJin dengan nada datar.
Taehyung melihat ke arah Seokjin, namun Seokjin yang mengetahui hanya diam dan pura-pura tidak tau. Sebelumnya, Seokjin dan Taehyung sangat akrab. Apalagi sebelum Taehyung menyatakan perasaannya Seokjin sangat perhatian pada Taehyung. karna menurutnya Taehyung sudah dianggap sebagai adiknya.
"aku berangkat Eomma," ucap Seokjin.
"tidak dihabiskan?," tanya Eomma.
"tidak, aku buru-buru."
"mau aku antar?," tanya Taehyung menawarkan.
Seokjin menatapnya sinis.
"tidak usah, aku bisa sendiri." ucap Seokjin dengan nada datar.
"aku sekalian mau mengantar Sun-hee ke supermarket." ucap Taehyung.
"oh, iya. Ayo sayang." ucap Sun-hee menanggapi.
Seokjin menarik nafasnya dalam dan membuangnya kasar.
"aku tunggu didepan, kalian lamban aku berangkat sendiri." ucap Seokjin sambil berjalan menjauhi meja makan. Tidak lupa ia berpamitan pada Eomma.
Dengan cepat Taehyung dan Sun-hee berjalan mengikuti Seokjin setelah berpamitan.
.
.
.Sekarang mereka sudah berada dijalan, Taehyung menyetir, disampingnya Sun-hee dan Seokjin berada dibelakang.
Sun-hee sesekali memberi perhatian kecil pada Taehyung, sementara Taehyung menatap Seokjin dari kaca yang terpantul pada wajah milih Seokjin.
"bagaimana pekerjaanmu, apa baik-baik saja?," tanya Sun-hee tiba-tiba.
Seokjin cukup terkejut atas pertanyaan kakaknya, karna sebelumnya ia melamun sambil menatap jendela mobil yang menampakkan dunia luar.
"baik, semakin banyak pasien." ucap Seokjin.
"bagus, jangan terlalu letih atau memaksakan kesehatanmu. Harus dijaga ya." ucap Sun-hee perhatian.
"iya kak." jawab Seokjin sekenanya.
Tidak lama, mereka sudah sampai didepan supermarket.
"kamu antar Seokjin saja. Aku akan hubungi nanti kalau sudah selesai." ucap Sun-hee sambil membuka pintu mobil dan berjalan menjauhi mobil.
Taehyung hanya menjawab iya dan melambaikan tangan sambil tersenyum manis.
Seokjin yang melihatnya cukup merasa sedikit kesal.
"kau pintar berakting didepan kakakku." ucap Seokjin memulai percakapan.
"aku mengikuti maumu, membahagiakannya dan mencoba hidup bersamanya." ucap Taehyung yang membuat Seokjin membuang wajahnya ke arah jendela kaca mobil.
Hatinya bergetar saat mendengar Taehyung menjawab seperti itu.
"jangan menyakitinya." ucap Seokjin pelan yang masih terdengar oleh Taehyung.
"tidak akan." ucap Taehyung.
.
.
.
.
.Bagaimana?,
Gajelas ya? Yaudah maaf.
Silahkan menikmati.Xiyu 💜
KAMU SEDANG MEMBACA
Just One Day (TaeJin) [END]
Fiksi Penggemarsuatu saat kita akan bersama, tapi entah itu kapan. karena sekarang kamu sedang bersama orang lain. orang lain yang aku kenal, tidak mau merusak hubunganmu. tapi aku juga ingin sekali memilikimu. apa aku egois?, padahal kamu adalah laki-laki begitup...