Selamat bermalam minggu bagi yang menjalankan wkwk, yang ga menjalankan sini mampir dan baca cerita kurang kerjaan ini.
Foto diatas kenapa merasa tatapannya Taehyung 'emm..emm' pada Seokjin. Membuat aku jungkir balik teriak tidak jelas saat melihatnya uwuwuwuwu.
.
.
.Seokjin menyelesaikan acara mandinya, memakai baju dan mengeringkan sebentar rambutnya yang basah.
"hyung kau sudah selesai?, aku memesan makanan siap saji untukmu. Ayo kita makan." ucap Jimin yang sudah memesan makanan saat Seokjin mandi.
Seokjin hanya diam, bibirnya tertutup rapat tidak memberikan kata sedikitpun.
"hyung, aku suapi." ucap Jimin yang mulai memberikan makanan pada Seokjin lewat sendok.
Seokjin masih diam dan melirik Jimin sebentar.
"ayolah, jangan memikirkan hal lain dulu. Pikirkan kesehatanmu. Kau seorang dokter jadi tidak boleh seperti ini." ucap Jimin sedikit kesal karna kelakuan Seokjin.
"aku.. Mencintainya." ucap Seokjin setelah menatap Jimin yang berbicara panjang lebar.
Jimin terdiam tersenyum tipis dan menatap Seokjin.
-
"apa Seokjin baik-baik saja?, kenapa Jimin tidak memberi kabar?," tanya Eomma yang cukup khawatir menunggu kabar anaknya.
"tenanglah, Seokjin dan Jimin pasti baik-baik saja." ucap Appa menenangkan.
Mereka saat ini sedang berada diluar ruang rawat Sun-hee. Sun-hee belum sadarkan diri. Saat ini tubuhnya kian melemah. Seperti mengatakan bahwa ia sudah tidak bisa lagi bertahan. Jika saja peralatan medis dilepas, ia sudah tiada. Mungkin.
Taehyung berada dikaca yang menghubungkan ruang rawat Sun-hee dengan koridor tempat ruang tunggu.
Taehyung hanya menatap cemas, memperhatikan wanita yang menutup matanya tanpa mau membuka sedikitpun.
Hati Taehyung sungguh meminta Sun-hee sadar. Tapi, melihat bagaimana kondisinya saat ini tidak bisa dikatakan mungkin ia bisa sadar.
-
Kini Seokjin dan Jimin sudah berada dijalan menuju rumah sakit. Dengan acara pembujukan pada Seokjin secara panjang akhirnya membuahkan hasil, Seokjin ingin ikut kerumah sakit. Seokjin juga masih memikirkan bagaimana keadaan Sun-hee saat ini.
"semuanya akan baik-baik saja hyung." ucap Jimin menyemangati.
Seokjin tersenyum tipis, ia menghela nafas pelan. Seokjin harus sebisa mungkin menetralkan pikirannya, ia adalah seorang dokter yang juga harus memberi semangar untuk pasiennya.
"terimakasih." jawab Seokjin.
Tidak lama mereka sampai di rumah sakit, Seokjin langsung menghampiri Eomma dan Appa yang sedang duduk. Ia membawakan bekal untuk Eomma, Appa dan Taehyung.
"Soekjin." panggil Eomma.
Seokjin tersenyum tipis dan mulai memeluk Eomma.
"bagaimana keadaannya Eomma?," tanya Seokjin setelah melepas pelukannya.
Eomma menggeleng mengatakan semua sama seperti sebelum Seokjin meninggalkan rumah sakit.
Mereka kembali terdiam, wajah Appa juga terlihat khawatir. Dan, didepan sana terlihat Taehyung yang menatap Seokjin datar.
"ah, aku lupa. Kalian pasti belum makan?, ini aku membawa makanan." ucap Seokjin yang membuyarkan Taehyung menatap Seokjin.
Jimin baru sampai didepan ruang rawat Sun-hee setelah memarkirkan mobilnya. Iya menatap Taehyung yang berdiri menatap Seokjin datar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Just One Day (TaeJin) [END]
Fanfictionsuatu saat kita akan bersama, tapi entah itu kapan. karena sekarang kamu sedang bersama orang lain. orang lain yang aku kenal, tidak mau merusak hubunganmu. tapi aku juga ingin sekali memilikimu. apa aku egois?, padahal kamu adalah laki-laki begitup...