End.

3.1K 175 12
                                    

Kebahagiaan bukan terlahir dari orang lain, melainkan kebahagiaan terlahir dari dirimu sendiri, bagaimana kamu bisa menyanggupi masalah demi masalah yang dilalui.

Jika saja dirimu sudah bisa membahagiakan diri sendiri, tentu tanpa sadar kalian juga telah membahagiakan orang lain.

-
-
-

Otw end. Sorry update slow.

-
-
-

Ujian tertinggi dari sebuah hubungan adalah, merelakan seseorang yang kita cintai memilih kebahagiaannya sendiri tanpa melihat kita menanti sebuah harapan pasti.

Mungkin itu pantas untuk dirinya yang mencintai seorang dokter yang dulu merawatnya kini bersama orang lain yang dicintainya sejak lama.

Tidak berlangsung lama dia merasakan sesak didada. Karna pada akhirnya, kesabaran membawanya pada sebuah cinta baru yang memberikan kebahagiaan.

Bukan kesengajaan, melainkan karna sebuah waktu yang menentukan. Memberikan sebuah kesempatan yang mungkin kini akan membuat mereka kembali menanti sebuah keinginan yang akan terbentuknya suatu kenyataan.

"terimakasih sudah memberikanku sebuah kenyataan yang membuat kebahagiaan itu ada. Akan aku jaga cintamu, saranghae Jimin-si."

"Nado hyung, terimakasih sudah mempercayai Jimin."

Kembali lagi, mereka bahagia walau berawal dari keegoisan tapi kini berakhir di sebuah hati yang membuktikan bahwa sebuah hati tidak selalu salah untuk memilih.

-
-
-

Mereka telah bersama, kebahagiaan menyelimuti sisa kehidupan mereka. Sebuah pembuktian akan dimulai. Harapan kini menjadi sebuah kenyataan, yang membuat mereka percaya bahwa cinta sejati yang pergi akan kembali datang mencari.

"berikan aku hidupmu Seokjin Hyung."

Senyum terangkat dari bibir tebal Seokjin saat dia mendengar kata manis keluar dari mulut sang pencintanya yang kini berada dihadapannya.

Baginya, kebahagiaan yang ditawarkan dunia kini terbayar karna hadirnya Taehyung yang mampu menunggu dan tetap mencintainya.

"akan aku berikan, tapi berjanjilah untuk bahagia bersamaku Taehyung."

Taehyung meraih tubuh Seokjin. Membawanya dalam pelukan dan memberikan sebuah kenyamanan yang membuat Seokjin tidak bisa berhenti untuk mencintainya.

"saranghae Seokjin hyung."

Tangannya lihai mengelus surai lembut. Senyum tidak pudar dari mereka sang pencinta yang kini bahagia.

-
-
-

End.




















Saya banyak mengucapkan banyak terimakasih dan maaf.

Terimakasih atas waktunya untuk membaca cerita yang saya buat secara acak.
Terimakasih atas komen serta like dari semua pembaca.
Kalian harus tau, semua ini ga akan berjalan kalau tidak ada kalian yang selalu memberikan sebuah dukungan berupa komen dan like.

Dan

Maaf.
Kayanya banyak yang harus kalian maafin dari saya.
Mulai dari keterlambatan yang membuat pembaca merasakan bagaimana diberikan harapan palsu.
Maaf untuk ending yang tidak memuaskan.
Maaf untuk cerita yang belum bisa dikatakan bagus ini.
Maaf untuk dalam hal penulisan dan alur cerita yang betantakan.
Maaf untuk kekecewaan yang kalian rasakan pada cerita saya yang ini.

Maaf.

Dan, setelah ini saya tidak menjanjikan sebuah cerita namun jika ada saya akan memberitahu jikalau ada.

Sekali lagi, terimakasih dan maaf.

Semoga maaf saya diterima sama kalian.

Dan satu lagi, jika ada request-an cerita kalian boleh bercerita pada saya dan jika menarik sebisa saya akan mengupdatenya di wp.

Terimakasih, dan sampai jumpa dicerita saya berikutnya.

Love you readers 💜

I purple you.

Just One Day [End]

Jakarta, 16 Maret 2019.

Just One Day (TaeJin) [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang