Alenia Keempat

391 36 0
                                    

Derap langkah kaki memenuhi lorong sepi yang dingin. Mereka berlari berpacu dengan rasa khawatir dan resah yang tak bisa digambarkan.

"Hyung.. bagaimana Taehyung?" Namjoon yang pertama sampai melihat dokter Park keluar dari ruang rawat roomate nya.

"Saat ini keadaannya sudah jauh lebih baik, sepertinya dia memaksakan diri untuk berfikir terlalu keras. Sehingga menyebabkan kondisinya kembali drop."

"Lalu,apa kami bisa bertemu dengan nya sekarang hyung?" Yoongi yang merasa akan ada pelajaran biologi dadakan tersebut segera menginterupsi.

"Boleh saja, tapi saat ini dia masih tidur. Sebaiknya setelah dia bangun nanti,jangan bicarakan apapun yang bisa membebani fikirannya." Jelas dokter Park.

Setelah menerima anggukan mantab dari ke lima namja tersebut, dokter Park segera memberi ruang untuk mereka masuk.

Sesampainya di dalam mereka disuguhkan dengan pemandangan yang cukup menyedihkan, dimana diatas ranjang pesakitan tersebut Taehyung terlihat menutup mata. Keringat keluar dari sela sela rambut membasahi keningnya menandakan bahwa dia tidak nyaman dengan tidurnya. Seokjin mendekati ranjang tersebut di ikuti oleh yang lain, dia mengenggam tangan Taehyung seolah memberi kekuatan untuknya.

"Eeunggh.."

Tidak lama setelahnya Taehyung terlihat membuka matanya,meski hanya gelap yang bisa ditangkap oleh indra nya. Dia merasa kan kehangatan pada jemarinya mencoba untuk menegnali siapa pemilik tangan itu. Sampai akhirnya sebuah nama terucap darinya.

"Kookie,apa ini kau?"

Semua yang ada disana menatap bingung satu sama lain.

"Iya,aku yakin. Ini pasti kau,kau sudah kembali. Terbukti sudah bahwa perawat Song berbohong padaku. Dia bilang kau tidak ada di rumah sakit ini,dia bilang aku satu satu nya korban yang dibawa kemari. Hiks... Kookie jangan pergi. Aku.. aku.. hiks... aku bersalah padamu. Mianhe.. jeongmal mianhe."

Semua memandang bingung serta sedih pemandangan di depan mereka. Mereka tau Taehyung menyanyangi magnae mereka sekaligus membencinya.

Flashback on.

"Tae Hyung gerakan dance mu itu harus nya begini. Kenapa kau tidak paham paham sih. Aishh." Jungkook mendengus kesal setelah mati matian mengajari Taehyung gerakan yang paling mudah baginya tapi justru tidak bisa sempurna dilakukan Taehyung.

"Aku sudah melakukan semua yang kau katakan,gerakan itu memang susah. Kenapa kau tidak mau mengerti?!" Jawab Taehyung tidak mau kalah.

"Kenapa kau tidak katakan di depan coach-nim jika memang tidak sanggup hyung? Coach-nim kan bisa merubah gerakan-"

"Lalu,kau bisa melakukannya dan mengambil posisiku begitu. Kau fikir aku mau melakukannya,mempermalukan diriku di depan kalian lalu akan terlihat bodoh di depan coach-nim. Yak! Jeon Jungkook kau fikir kau sudah hebat? Bisa melakukan dance,menyanyi,olahraga dan semuanya dengan sempurna. Kau fikir kau hebat?!" Taehyung lepas kendali. Dia membanting pintu, keluar meninggalkan Jungkook di ruang latihan yang masih berdiri mematung.

"Aisshh. Dasar mulut bodoh apa yang baru saja kau katakan bodoh. Kau pasti menyakitinya. Aishh." Taehyung memukul mukul mulut nya sendiri sebelum benar benar pergi dari sana.

Semua member yang awalnya akan kembali ke ruang latihan untuk menagajak dua anggota yang tertinggal makan malam pun hanya bisa berdiri di tempat. Mereka melihat dan mendengar semua dengan jelas. Selama ini mereka tau Taehyung tidak pernah bersikap manis pada magnae selain di depan kamera,tapi ini pertama kalinya mereka melihat Taehyung marah seperti itu.

Flashback off.

Lamunan mereka berhenti ketika mereka mendengar isakan dari bibir Taehyung semakin keras.

"Kookie..hiks kenapa kau tidak bicara? Kau masih marah padaku? Hiks.. kookie jebal bicaralah,aku.. aku tidak bisa melihat wajahmu jadi..jadi...hiks biarkan aku mendengar mu."

Semua menghela nafas kasar.

"Taehyung-ah Jungkook mengalami sedikit gangguan pada tenggorokannya menyebab kan dia tidak boleh berbicara dulu semntara waktu. Selain itu ini waktu nya dia istirahat diruangan nya. Jadi,lepaskan tangan nya dulu ya." Namjoon dengan otak cerdasnya mencoba untuk membujuk Taehyung di ikuti oleh anggukan setuju oleh semua member.

Taehyung masih enggan untuk melepaskan tangan Seokjin (re- Jungkook) sampai tangan tersebut mengusap lembut punggung tangan Taehyung. Membuat pria pemilik senyum kotak manis tersebut tersenyum.

"Baiklah Kookie kalau begitu kau harus segera sembuh ne? Aku akan mengunjungi mu nanti."

Perlahan tapi pasti tautan tangan mereka pun terlepas. Setelah mendengar pintu tertutup,yang sengaja dibuka lalu ditutup lagi oleh Hoseok, Taehyung menghembuskan nafas nya kasar. Tangan nya terangkat ke depan meraba raba seperti mencari sesuatu.

"Apa kau butuh sesuatu tuan Kim?"

"Ooh Namjoon hyung aku kira kau mengantar Kookie ke ruangannya."

"Aniya,sudah ada perawat dan Seokjin hyung. Jadi,apa yang kau butuhkan?"

"Mendekatlah hyung."

"Ne,waeyo?"

Tanpa di duga,Taehyung mengulurkan tangan nya untuk mencari keberadaan Namjoon.

Grrb.

Sebuah pelukan hangat dirasakan Namjoon. Matanya terbelalak sesaat mendapat perlakuan mendadak tersebut, tapi tak lama kemudian bahu nya terasa basah. Taehyung menangis,dan ini pertama kalinya Taehyung menangis se memilukan ini setelah neneknya meninggal. Semua member mendekat dan memeluk Taehyung. Tangisannya semakin menjadi,seperti ada luka tak kasat mata yang selama ini disembunyikannya dengan apik.

Pluk.

"Taehyung..!!"

Tbc.

Not Today Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang