t-u-j-u-h

2.1K 359 22
                                    

Hari ini satu fakta mengenai diriku terkuak. Aku indigo - dan mungkin juga kemampuan lainnya,melihat masa lalu- tapi bagaimana bisa?

Angin berhembus dari arah kiriku,seakan mengundangku untuk menghadap kearahnya.

Seo herin

Gadis itu duduk tepat di sebelah kiriku dengan tampang aslinya-berlumuran darah-yang menyeramkan.

"H-he-rin?!"pekik ku.

"Hai yeri,sepertinyankamu sudah tau 'siapa aku'"ucapnya sambil melebarkan senyumannya yang menurutku seram.

"Ri,kenapa?"

"He-rin"jawabku pelan sambil menunjuk ke arah herin.

"Dia disini?"tanya changbin lagi.

Aku hanya mengangguk kaku

"Okay,coba kamu tanya dia tentang pembunuhnya"titah jeno.

"Her,kamu tahu kan siapa pelakunya?"tanyaku yang sedang berusaha untuk terbiasa dengan tampilan herin.

"Ya,namun aku tidak bisa beritahu. Alam ku punya batasannya"jawabnya.

"Lalu kenapa kau masih disini,eum maksudku bukan kah seharusnya kau benar benar dialam lain?"tanyaku.

"Well,aku punya tujuan yang belum tercapai sebelum aku meninggal."

"Apa tujuanmu?"

"Membuat pelakunya tertangkap,dan bukan hanya aku banyak roh lain yang bertujuan sama"

"Jadi,bisakah kau beri kamu petunjuk?"

"Ya tentu saja,hmm orang itu sangat berbeda dari apa yang kalian ekspetasikan dia ceria namun,semua itu hanya topeng. Dia sering dianggap sebagai matahari,eum maksudnya sebagai penyemangat. And, satu hal yang penting hanya salah satu dari mereka yang benar benar manusia"

"Apa maksudmu? 'Teman temannya' hantu?"

"Bukan,lebih tepatnya roh yang memasuki tubuh manusia yang telah mati"

"Bagaimana bisa?"

"Ritual pembangkitan,namun bukan roh 'temannya' yang masuk melainkan roh jahat"jelas herin.

---

10.00 p.m

Tiga belas anak mengendap endap untuk masuk keruang kepala sekolah yang kosong pada malam hari. Tentu saja guru mempunyai asramanya sendiri.

"Kuncinya?"pinta jaemin

"Nih"yoojung memberikan kunci pada jaemin.

"Untung saja kita bisa mencuri kunci cadangan"ucap doyeon.

Klek

Pintu terbuka.

"Cepat cari!"perintah jeno yang tentunya sambil berbisik.

Ruangan kepala sekolah lumayan besar. Butuh ketelitian untuk mencari berkas data itu diantara berkas lainnya.
Saat sedang asik mencari,penjaga datang.

Drap drap.

"Eh itu penjaga,sembunyi!"ucapan jeno yang menpmbuat mereka sontak bersembunyi.

Klek

"Hei mengapa ruangan ini belum terkunci?"tanya salah satu penjaga

"Lampunya juga masih menyala"

"Huh,untung saja kita cek kalau tidak pasti kita akan dicurigai"

"Sudahlah,matikan dan kunci pintunya"

Pet lampu padam.

Klek pimtu kembali tertutup.

Mereka kemuar dari tempat persembunyian dan mencari berkas itu lagi.

"Hei teman teman!"panggil eunbin.

"Ada apa?"tanya renjun.

"Aku menemukannya"sontak mereka langsung mengerubungi eunbin.

"Apa yang akan kita lakuakan dengan berkas ini?"tanya mina.

"Aku akan memfotonya"ucap yeri.

"Kau menyimpan kamera? Di asrama ini kan dilarang mempunyai gadget"ucap doyeon heran.

"Aku menyimpan ponsel diam diam dan sekarang aku membawanya,sini biar ku foto"

"Lalu,apa selanjutnya?"tanya yeri sesudah memotret.

"Keruang komputer dan print out foto itu"

"Itu akan terlalu mencurigakan,jun"

"Tidak,kita akan bekerja sama dan menipu petugasnya"

"Ide bagus,kita tidak mungkin membacanya dari ponsel. Tidak memungkinkan"ucap eunbin.

"Baiklah,akan kita lakukan besok. Sekarang kita harus kembali kekamar"ujar mark.

"Baiklah"


Tbc.

Dormitory (99-00 line)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang