Yeri terbangun ia merasakan aroma anyir darah berlomba masuk kehidungnya. Ia mengedip ngedipkan mata untuk memasitikan apa yang ia lihatnya ini bukan lelucon atau mimpi. Dimana ia sekarang? Mengapa semua mayat teman temannya ada disini. Yeri berdiri untuk memastikan itu teman temannya.
"D-doyeon? Hiks"yeri menyentuh salah satu mayat yang ia kenali.
"Mina,jaemin hiks"ia menangis menutup mukannya. Semua temannya meninggal dengan keadaan mengenaskan.
"Drama yang bagus"kata seorang gadis dibelakangnya.
"A-arin? Kau masih hidup?"kata yeri dengan mata berbinar.
"Ya,tentu saja. Siapa yang berani membunuhku"katanya sambil tersenyum miring.
"K-kau? Jangan bilang kau pelakunya?"
"Ada orang lain disini?"
"Tidak,pasti kau bukan arin yang ku kenal. Siapa kau?!"
"Aku choi arin, arin yang sama dengan teman sekamarmu. Arin yang membangkitkan teman temannya. Arin yang selama ini kalian cari"katanya.
"Rin.."lirihnya.
"Ya? Sudah ingin mati?"
"Rin sadar,mereka bukan temen temen kamu. Mereka iblis kamu salah manggil rin"kata yeri sambil terisak.
"Berani beraninya kau menuduh sahabatku sialan"
Dak
Arin menendang yeri hingga terjatuh. Arin sudah seperti orang gila sekarang.
"Kau harus mati"katanya sambil menodongkan pisau kearah yeri. Tapi yeri berhasil menendang perut arin hingga terjatuh. Arin mengeram dan kembali berdiri ia menancapkan pisaunya ke bahu yeri.
"Akhh"yeri menjerit. Ia mengumpulkan tenaga untuk menendang arin lagi.
Duk
Arin kembali jatuh dan yeri melepaskan pisau dari bahunya. Yeri kembali meringis. Dengan cepat yeri menodongkan pisau itu ke arah arin.
Arin hanya tersenyum remeh. Ia berdiri dan memegang tangan yeri.
"Akkhh"pisau terjatuh. Arin mematahkan tangan yeri.
"Mati kauu!!"arin menusuk perut yeri.
Brak
Mark menendang kepala arin sangat kencang hingga dirinya terpental kearah cermin.
"Yeri?!"mark melihat keadaan gadis itu.
"Masih hidup"ucap renjun setelah mengecek denyut nadi yeri.
"Untuk saat ini"lanjut jihoon. Tanpa mereka sadari arin sudah berada dibelakang dan siap mencekik leher mark.
Grep
"Ak-"cekikan arin sangat kencang,mark kesulitan bernafas. Mark mencoba membebaskan diri,tapi arin jauh lebih kuat. Arin menyeret mark kearah jendela besar diruangan itu.
"Mati kau"arin mendorong tubuh mark ke arah jendela itu.
Prangg
Mark terjatuh begitu pun dengan arin. Jihoon menendang tubuh gadis itu agar turut jatuh bersama mark.
Renjun dan jihoon mengintip sedikit apa yang terjadi dengan mereka berdua.
Mereka sudah mati. Mayat arin tertancap di batang pohon yang tajam dan mark terjatuh ketanah.
Mereka berdua terduduk lemas. Jihoon menangkap bayangan gadis yang ia cintai belakangan ini.
Chou tzuyu.
Jihoon menghampiri gadis itu dan memeluknya.
"Sudah selesai hoon"kata tzuyu,ia membalas pelukan jihoon dan mengelus punggungnya.
"Terima kasih. Kau bisa hidup tenang sekarang"kata jihoon.
"Ya kau juga,temukan yang lebih cantik dariku. Aku tidak merestui jika pacarmu jelek nanti"kata tzuyu sambil terkekeh.
Renjun hanya melihat pemandangan bahwa jihoon berpelukan dangan udara.
"Juwi,aku bakal kangen sama kamu. Aku sayang kamu"
"Me too, hoon waktuku ga lama lagi. Jaga diri baik baik"tzuyu melepaskan pelukannya dan mengelus kepala jihoon. Jihoon menangis saat tubuh tzuyu mulai pudar dimakan oleh angin.
Gadisnya telah tiada. Jihoon menutup mukanya dan menangis sejadi jadinya. Renjun berdiri dan memeluk temannya itu.
"Udah jangan nangis,kita masih urus yeri" jihoon mengangkat wajahnya dan melihat temannya yang terkapar tidak berdaya.
"Asrama ini sangat jauh dari kota. Bagaimana kita mengantarnya kerumah sakit?"tanya jihoon.
"Tunggu,yeri pernah bilang bahwa dia punya ponsel" renjun berdiri dan mengecek tubuh yeri.
"Dapat"
💋💋💋
CIE DAH SELESE WGWG
1) Park Minhyuk ( Ahn Hyungseob )
2) Nancy Mcdonie ( Jeon Somi )
3) Kim Yehana ( Kang Hyewon )
4) Park Woojin (Kim Sunwoo)
5) Choi Arin...
Epilog🔒
Wang Yireon🔒