Siyeon termenung saat mendengar ucapan Nakyung. Bagaimana bisa pembunuhnya berada disekitar mereka tanpa dicurigai.
Karena terlalu sibuk dengan pikirannya, Siyeon tertinggal di belakang yang lain sudah menaiki tangga. Siyeon tersadar jika ia sudah sendirian dilantai dua. Ia bersiap siap untuk naik keatas menyusul teman temannya. Namun,satu botol kaca bergelinding kearah kakinya. Siyeon memperhatikan botol kaca tersebut,didalamnya ada secarik kertas. Karena penasaran,Siyeon membuka botol itu dan membaca isi kertas tersebut.
60^(2)+665^(2)×9÷100^(56)-60^(2)+5^(2)
Siyeon mengerutkan dahinya tidak mengerti. Ia mengantungi kertas tadi dan berlari kecil keatas untuk menyusul teman temannya.
🦍🦍🦍
Lucas pov
"Kita mau kemana sih doy?" Doyeon menarik tanganku menjauh dari rombongan.
"Cas,aku mau ngomong sesuatu"katanya.
"Apa?"
"Pelakunya,Mark"
"Hah?"
"Saat aku datang,aku melihat dia menembak dino hingga meninggal. Dia dia pembunuhnya apa yang dia bicarakan tentang phobianya itu adalah palsu"
"Ck kalau begitu ayo kita beritahu mereka semua"
"Tidak,kita harus melakukan cara lain. Kita sama saja bunuh diri dan membunuh yang lainnya"
"Lalu apa yang harus kita lakukan doy?"
"Ikuti aku"
"Kemana?"
"Akan aku tunjukan tempat persembunyiannya."
Doyeon mengajakku untuk gudang yang berada dilantai 4.
"Darimana kau tau doy?"
"Lihat,ada bekas sepatu disini" doyeon menujuk lantai yang berada didepan kami.
"Ayo menurut tebakanku, masih ada dari kita yang hidup namun disekap oleh mark"aku mengikuti langkahnya. Namun,satu hal yang menggangu.
Sepertinya aku harus mengecek mataku. Karena aku tidak melihat apa apa dilantai yang Doyeon tunjuk.
"Cas,aku takut membukannya. Bagaimana jika kau saja?"
"Eum baiklah"tapi tidak mungkinkan kalau Doyeon pelakunya. Sungguh ini terlalu tepat untuk ditebak.
Krieet
Aku membuka pintu usang itu perlahan. Aku sungguh terkejut melihat isi ruangannya. Mayat teman temanku dan guru guru ada diruangan ini dengan posisi tergantung. Ruangan ini cukup besar sehingga menamlung semua mayat yang dibuat oleh mark(?)
"K-au yakin semua perbuatan Mark?"tanyaku ragu,aku berjalan masuk ke dalam gudang itu dan menatap nanar mayat teman temanku. Ada suatu objek ditengah tengah yang mengundang perhatianku. Mangkuk yang memiliki bekas cairan merah yang sudah mengering didalamnya. Darah,lucas tahu itu.
"Kurasa tidak"
"Lalu kau tahu siapa lagi dalangnya?"
"Ya,aku tahu"
"Bagaimana kau bisa tahu semua ini?"tanyaku curiga dengannya
"Ya karena tentu saja aku membantunya"
"A-apa?"
"Aku telah memberitahu rahasia besar ini,jadi kau harus mati"katanya sembari menodongkan pistolnya kearah kepala lucas.
"Doyeon!"seruku.
"AKU BUKAN DOYEON!!"pekiknya.
Dor
Doyeon menembakan pelurunya ke kepala Lucas.
Dor
Dan satu lagi kearah jantungnya.
Prok prok prok
"Kerja bagus Doyeon,eh Yireon"seorang wanita keluar dari tempat persembunyiannya. Ya tempat tadi tidak lah kosong melainkan ada 5 orang yang menonton kematian Lucas.
"Pekerjaan ku selesai,aku tenang setelah menyelesaikan masalah ku selama dibumi. Terima kasih"katanya.
Tbc.
Yaudah gitu ajaOur cameo