Eza hari ini terlihat lebih bahagia dari hari kemarin dan dengan senyumannya dia menghampiri Zidhny yang tengah bermain handphone.
"Zidh, denger deh gue mau cerita"
"hmmm"
"gue tadi ketemu cewek cantik banget, Anak SMA sini juga dan dia anak osis. kamu kenal ga siapa?"
"hmmm"
"Zidh??"
"hmm?"
"ihhhh di dengerin ga sih gue ngomong?" Eza mengguncangkan bahu Zidhny dengan kasar
"ihhh diem Zaaaaa"
"lagian lo dari tadi asik main hp ga dengerin gue ngomong"
"siapa bilang gue ga denger? gue lagi nyari nih orang yang lo maksud. kalau dia anak osis harusnya gue kenal"
Zidhny menunjukkan foto yang berisi seluruh anak osis dan Eza pun memperhatikan wajah mereka satu satu hingga akhirnya dia menemukan orang yang di maksud.
"nihhh zidh yang ini"
"ehhhhhh??? ini kan...... Zara. dia satu sekbid sama aku deee"
"hahhh serius?? cantik ya dia. tapi sayang deva juga suka sama dia."
"katanya bakalam nunggu Nela, tapi ini suka sama cewek lain"
"nyoba nyoba aja zidh, gue gabisa stuck terus di Nela."
"emang bisa??"
"engga sih. sekarang aja ga yakin, hati gue masih di pegang Nela, Zidh"
Zidhny hanya tersenyum dan menepuk nepuk bahu Eza dengan harapan bisa membuat dia tak sedih. Sementara itu Nela sedang bersama Didi sekarang, di tempat dan waktu yang sama dengan Zidhny dan Eza.
"Di, Cita cita lo mau jadi apa? jadi tentara??"
"Cita- Cita gue lebih tepatnya jadi Jendral Nel. kalau cita cita lo??"
"gue pengen deh jadi Dokter, tapi lama banget deh sekolah nya. Jadi gue putusin aja jadi Psikolog"
"yahh kenapa ga jadi dokter aja Nel? ntar kita kayak film korea kita Nel. yang apa sih judulnya?? yang ada sun sun nya gituuu"
"Descendants of the sun kali ah Di"
"Hahaha iya itu maksud Gue Nel."
"Ada ada aja sih lo Di. hahahaha"
Ada getar rasa ketika Didi berkata seperti itu, walau itu hanya bercanda tapi bisa membuat Nela bahagia. Andai saja Didi mengucap itu secara serius mungkin sekarang Nela telah berada di awan.
Eza yang melihat Nela sedang bersama Didi hanya tersenyum tipis dan kembali menatapan Zidhny.
"Mereka kayaknya bahagia ya zidh?"
"ahhh lo de, jangan sedih dong"
"engga kok gue ga sedih. gue ikut seneng kalau dia seneng"
"Halah bullshit. mana ada sih orang yang seneng kalau liat orang yang dia sayang lebih bahagia sama orang lain?"
"Hahahaha bener juga sih. sakit sih sebenernya tapi ya mau gimana lagi udah gini jalannya"
Eza dan Zidhny pun kembali mengobrol dan mulai membicarakan hal-hal yang tidak penting namun bisa membuat mereka bahagia. Senang rasanya bila melihat Eza tersenyum, bagi Zidhny Eza adalah Seseorang yang sangat berarti untuknya dan Zidhny tak mau melihat Eza bersedih. Tapi jangan salah sangka, Zidhny bukan menyukai Eza dia hanya telah menganggap Eza sebagai saudaranya sendiri.
Berapakali pun aku mencoba
tetap saja
kepadamu lah aku pulang
***
Hai guyss, thanks ya buat kalian yang udah setia baca sampe part ini, maaf kalau part ini lebih sedikit dari biasanya. tapi santai aja author akan mengepost lagi kok:'
By the way, sejauh ini kalian dukung siapa? tim Nedi or tim Neza??
KAMU SEDANG MEMBACA
Complicated
Lãng mạnHaruskah aku bertahan untuk mencintaimu yang tak mencintaiku atau mencintai dia yang mencintaiku tapi tak kucinta? - Nela Alyssa Azzahra Cinta dan perasaan itu adalah sesuatu yang tak bisa di paksakan. Maka aku tak mengapa bila pada akhirnya kau leb...