Sore ini sepulang sekolah, entah mengapa Nela tak berniat untuk langsung bergegas pulang kerumah. Kini dia sedang duduk di bangku taman sekolah sendirian sambil membaca novel pinjamannya dari Zidhny.
Ada yang aneh dengan taman sekolah sore ini, diseberang tempat Nela duduk terdapat tulisan "Would u be mine?" yang di hias dengan bunga-bunga dan terlihat sangat cantik. Nela yang melihat itu hanya tersenyum dan berpikir sepertinya akan ada seseorang yang menyatakan perasaannya dengan manis saat ini.
Tak lama Nela memperhatikan pemandangan di seberangnya, ia pun kembali membaca novel dan berharap suatu saat nanti akan ada seseorang yang menyatakan perasaannya dengan manis seperti itu.
Saat sedang asik membaca Novel tiba tiba saja dia mendadak ingin buang air kecil, akhirnya Nela memutuskan untuk pergi ke toilet yang jaraknya tak jauh dari tempat dia duduk dan meninggalkan novel beserta tasnya.
Sementara diwaktu yang sama, Didi kini tengah menuntun Tyfa menuju taman sekolah. Kedua mata Tyfa ditutup oleh kain merah yang telah disiapkan Didi.
Setelah sampai ke tempat yang dituju, Didi membuka penutup mata Tyfa yang dikenakanya. Tyfa membuka matanya perlahan dan melihat kedepan. Matanya membulat melihat pemandangan dihadapannya kini, ia terkejut bukan main. Tertera disana sebuah pertanyaan "would u be mine" dengan segera Tyfa melirik ke arah Didi.
Didi dengan segera mengeluarkan sebuah flower crown dan sebuah buket bunga mawar merah lalu menatap kedua mata Tyfa.
"Tyf, mungkin aku kenal kamu belum terlalu lama. bisa dibilang baru beberapa bulan kita kenal dan deket. Jujur, aku udah menyimpan rasa sama kamu dari awal perkenalan kita. kamu yang waktu itu memperkenalkan diri di hari pertama aku masuk paskibra dengan senyuman yang manis namun terkesan malu-malu, itulah saat dimana aku mulai tertarik sama kamu. banyak cara yang aku lakuin biar bisa kenal dan deket sama kamu dan akhirnya sampailah kita disini sekarang. Aku gak mau lebih lama lagi nyimpen perasaan ini dan aku mau mulai dari sekarang kita perjelas hubungan kita. So, Tyfa Would u be mine?"
Tyfa masih terdiam mencerna semua kata kata yang di ucapkan Didi, dia terkejut bukan main karena Didi menyatakan perasaannya secara tiba-tiba tanpa memberinya kode terlebih dahulu.
Lagi pula sejak kapan Didi yang kaku bisa menjadi seseorang yang sangat manis dan romantis seperti ini. Cinta memang terkadang dapat merubah seseorang.
"Tyf, aku bakal terima apapun jawaban kamu. kalau kamu mau, kamu ambil bunga ini dan pake flower crown nya. kalau gamau kamu tinggal balik badan dan percaya aku bakal tetep baik-baik aja."
Tyfa pun menatap Didi dan tersenyum, dia mengambil Flower crown yang ada di tangan Didi kemudian memakainya. Tak lupa dia pun mengambil buket bunga dan kembali menatap Didi dengan senyuman yang sangat manis.
"Yes, I do Di"
Didi pun tersenyum dan menggenggam kedua tangan Tyfa lalu menciumnya. Tiba-tiba munculah sahabat-sahabat Tyfa dan Didi dari balik kelas yang memang berada di dekat taman sekolah.
"CONGRATULATIONS DIDI TYFA."
"WUUUUU BAPER GUE ANJIR."
"KAPAN HAMBA SEPERTI INI YA ALLAH."
"YA ALLAH KAPAN ENGKAU MEMPERTEMUKAN HAMBA DENGAN JODOH HAMBA YA ALLAH."
Suasana mendadak begitu ramai oleh celotehan teman-temannya yang iri. Sedangkan Didi dan Tyfa hanya bisa tertawa geli mendengarnya.
"Karena hari ini hari spesial gue sama Tyfa, gue bakal ngajak kalian semua ke kantin."
Dengan segera teman-temannya menghampiri mereka dan mengelilinginya. Memang hanya makanan yang dapat mempersatukan mereka.
"Asik dah ya, hari ini dapet jajan di kantin gratis."
"Lohh yang bilang gratis siapa?"
Dengan serempak semua mata tertuju pada Didi yang juga memasang wajah bingung.
"Kan gue cuma ngajak, gabilang mau nraktir."
"YEEEE PHP."
Semua menoyor Didi lalu tertawa bersama. Hari ini begitu bahagia untuk mereka bahkan langit pun terlihat seperti ikut senang melihat bersatunya dua insan yang saling cinta ini.
Nela yang baru kembali dari toilet terlihat bingung melihat keramaian yang ada di taman kini. Sepertinya tebakan dia benar, hari ini ada yang menyatakan perasaanya di sini. Dia pun mengambil tas dan novel nya lalu bergegas pulang karena memang sudah di jemput.
Kau tahu apa yang paling bahagia ketika jatuh cinta?
Yaitu ketika kau dan dia sama-sama jatuh pada cinta yang sama..
.
.
.
.
.
.HELLO MY LOVELY RIDERS!
GIMANA NIH PART KALI INI?
SETELAH KU LAMA TAK KEMBALI, AKHIRNYA AKU KEMBALI MEMBAWA KABAR DUKA BAGI NELA NAMUN KABAR BAHAGIA BAGI DIDI.KALAU KALIAN ADA DI POSISI NELA, APA YANG KALIAN RASAKAN? SAKIT? SEDIH? MARAH? ATAU PASRAH?
KAMU SEDANG MEMBACA
Complicated
RomanceHaruskah aku bertahan untuk mencintaimu yang tak mencintaiku atau mencintai dia yang mencintaiku tapi tak kucinta? - Nela Alyssa Azzahra Cinta dan perasaan itu adalah sesuatu yang tak bisa di paksakan. Maka aku tak mengapa bila pada akhirnya kau leb...