Kita

46 6 3
                                    

Didi saat ini sedang berada di sebuah taman di kota Bandung bersama Tyfa. Mereka memang telah merencanakan untuk bermain bersama berdua seperti ini namun baru hari ini bisa terkabul.

Mereka terlihat bahagia dan tak pernah melunturkan senyuman dari wajah, mereka bagaikan sepasang insan yang saling mencintai dan tak pernah mau untuk berpisah.

"Di, aku seneng banget hari ini"

"Kenapa? karena bareng sama aku ya Tyf? aku emang pembawa kebahagiaan"

"ishhhh PD banget dah jadi orang."

"jadi bahagia kamu bukan aku ya? hmmm, yaudah deh aku pergi aja"

Didi pun berbalik dan berjalan perlahan menjauhi Tyfa, namun dengan segara Tyfa menahan tangan Didi dan tiba-tiba Didi menarik tangan Tyfa hingga akhirnya Tyfa berada di pelukan Didi.

Tyfa terkejut namun juga enggan melepaskan, karena pelukan dari Didi benar benar membuatnya nyaman dan hangat. perlahan tapi pasti Tyfa mulai membalas pelukan Didi.

"Mau dilepas ga nih?" Tanya Didi

Tyfa tak menjawab pertanyaan Didi dan tetap diam tak melepaskan pelukannya malah Tyfa makin memperkuat pelukannya seperti enggan kehilangan Didi.

"Gamau di lepas ya?"

"gamau, ntar kamu hilang."

"emangnya aku apa bisa hilang segala?"

"habisnya banyak yang suka sama kamu Di, dan aku gasuka itu. Aku gatau kamu nganggep hubungan kita sekarang itu apa, tapi yang jelas aku udah jadi orang egois yang gasuka liat kamu bahagia sama orang lain. pokoknya kamu punya aku ya Di."

"Lohh kok tiba-tiba bilang gitu sih Tyf? Tenang aja, aku akan selalu ada buat kamu dan aku juga gamau kehilangan kamu."

"kalau suatu saat nanti ada seseorang yang lebih baik, lebih perhatian, lebih sabar, lebih pengertian, lebih segalanya deh dari aku. Apa yang bakal kamu lakuin? Apa kamu bakal ninggalin aku?"

"Semua tergantung kamu Tyf, kalau saat itu kamu udah ga bahagia sama aku dan kamu nyuruh aku pergi cari yang lain aku bakal ninggalin kamu walaupun itu bakal jadi suatu hal yang sulit buat dilakuin karena bagaimanapun juga kamu itu satu dan ga akan ada orang yang bisa memperlakukan aku kayak kamu walau di luar sana mungkin banyak orang yang jauh lebih baik lagi dari kamu tapi kamu harus inget kalau sampai kapanpun hati aku akan selalu tertuju padamu."

Tyfa pun melepaskan pelukannya dan tersenyum lebar sambil menatap Didi dengan lekat. Tiba-tiba Tyfa belari menjauh dari dari Didi dan berteriak.

"Kalau kamu mau aku percaya sama kata kata kamu, kamu harus bisa nangkep aku. Wleee"

"Awas ya kamu."

Didi pun berlari mengejar Tyfa yang telah jauh berelari. Namun karena kecepatannya dalam berlari, akhirnya dia bisa mengejar Tyfa dan Memeluk Tyfa lalu menggendong nya.

***

Nela masih terpaku menatap layar handphone nya yang tak kunjung mendapat notifikasi balasan pesan dari Didi. Dia telah mengirim pesan pada Didi dari 2 jam yang lalu namun sampai sekarang Didi belum membalas pesannya.

Nela memutuskan untuk melihat-lihat Instagram dan dia meliah Kak Tyfa membuat sebuah Instastory, Nela langsung mengklik dan melihat 2 buah tangab yang saling bergandengan tangan. Tanpa di beritahupun Nela sudah tahu itu adalah tangan Kak Tyfa dan Didi.

Ada rasa sesak yang terasa di dalam dada, namun apa daya? Nela bukanlah siapa-siapa dalam hidup Didi. Dia hanya bisa menahan sakit ketika melihat kebahagiaan Didi dan Kak Tyfa.

"Pantesan chat gue ga di bales, lagi berduaan sama Kak Tyfa ternyata."

"Ngapain sih gue bego banget harus nunggu dia bales pesan gue, ya jelas gue bukan siapa siapa nya dia"

Nela berusaha untuk menguatkan diri agar tidak menjatuhkan air matanya, dia berniat mencari hiburan melalu Instagram. Saat sedang mengscroll tiba-tiba munculah sebuah foto yang di post oleh Didi sebanyak 3 slide. Slide pertama menunjukkan sebuah yang masih Nela ingat itu adalah kalung yang Didi berikan untuk Kak Tyfa. Slide kedua berisi 2 tangan yang sedang saling menggenggam seperti yang ada di Instastory Kak Tyfa. sedangkan slide ketiga berisi foto Didi dan Kak Tyfa yang sedang tertawa lepas.

Nela tanpa sadar mulai menitikan air mata, namun segera dia hapus. Nela memilih untuk pergi keluar mencari udara segar yang siapa tahu bisa membuat dia melupakan hal-hal menyakitkan tadi.




Bahagia mu adalah tangis ku

Dan

Tangis mu tetap tangisku

ComplicatedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang