2

807 55 0
                                    

Naruto berjalan dengan riangnya menuju ke audiotorium sampai tidak sadar denyutan di kepalanya semakin menjadi. Ia melihat kursi penonton bagian depan di audiotorium sudah terisi penuh. Dengan terpaksa ia harus duduk di bagian paling belakang.

Ia menatap pria kekar bersurai raven itu dengan mata berbinar. Jas hitam yang senada dengan celana hitam dan sepatu hitam juga dalaman putih menambah aura ketampanannya. Naruto menatap pria itu dengan jelas sebelum sesuatu yang hangat mengalir dari hidungnya dan seketika pandangannya meremang, lalu semuanya menjadi gelap setelah itu.

Sasuke Pov

Aku memandangi seluruh kursi penonton untuk mencari sahabat kuningku. Setelah hampir 5 menit mataku mencari sosoknya, akhirnya aku menemukannya. Ku lihat dia sedang tertidur di kursi itu. Mungkin dia lelah, pikirku.

Aku lega ia sudah datang, dengan sekali hembusan nafas ku sapa semua yang ada disana dengan senyum manis yang tentu saja ku layangkan pada gadis blonde itu, Naruto-chan.

"Hai semua!!! Apa kabar nih? Udah kelar jomblonya belum? Hahahaha... aku juga jomblo nihh, jadian aja yuk." Aku mengodei Naruto yang pastinya tidak akan melihat kode dariku karena dia sedang tertidur. "Eh tapi, cuman just kidding. Hahahahaha...."

"Oke, kita lanjutin ya. Sekarang aku mau nanya nih, ada yang mau jawab gak?" Audiotorium sejenak riuh karena perempuan-perempuan lebay itu. Semua perempuan itu menunjuk dirinya sendiri untuk menjawab pertanyaan dariku, tapi aku sama sekali tidak melirik mereka, aku hanya melihat sahabatku. "Kamu."

"Aku nih?" Perempuan pink itu menunjuk dirinya dengan sumringah, membuatku jijik melihatnya.

"Bukan, perempuan di sampingmu. Tolong bangunin dia dong."

"Oh." Ku lihat perempuan pink itu mengguncang tubuh Naru-chan, tapi tak ada respon apapun darinya. Sontak perempuan pink itu memiringkan wajah Naruto untuk menepuk pipinya. "Sasuke!!! Dia pingsan!!!"

Seketika aku langsung berlari ke arah Naruto, duniaku serasa terguncang melihat sahabat kuningku yang manis ini pingsan dengan keadaan mimisan. Aku segera mengangkatnya dan membawa dia ke UKS dengan perasaan kalut, aku sangat takut kehilangan dirinya kali ini.

Sasuke Pov End

"Nggh~" Naruto mengerjapkan matanya ketika cahaya itu mulai merambat menembus kelopak matanya yang setengah terbuka.

"Naru-chan~" Suara barithone yang sangat Naruto hafal kini membuat tubuhnya kaku, ia tidak pernah menyangka Sasuke memeluknya sangat erat. Ia hanya bisa mengelus surai raven itu lembut. "Jangan tinggalkan aku..."

"Aku tidak akan meninggalkanmu, Sasu-kun..."

"Dobe, kenapa kau memaksakan dirimu untuk datang ke talkshow saat kau sakit hah!?" Sasuke menyeka air matanya kasar dan mulai menceramahi Naruto dengan mimik khasnya.

"Aku hanya ingin melihatmu teme... tidak boleh kah?" Naruto memandang Sasuke dengan puppy eyesnya. Iris shappire itu menatap dalam ke Iris onyx sekelam malam yang ia kagumi. Di dalam onyx itu terlihat jelas kekalutan dan kekhawatiran seorang Uchiha. "Tenanglah, teme. Aku baik-baik saja."

"Apanya yang baik-baik saja!? Lihatlah dirimu!" Sasuke kembali memeluk Naruto erat sambil menangis sejadi-jadinya. "Sudah cukup aku kehilangan tou-sama... jangan kau juga Naru-chan, hiks."

Naruto mengelus surai raven sahabatnya. "Kau tidak akan kehilanganku, Sasu-kun... karena aku akan selalu ada bersamamu."

"Arigatou..."

Naruto melepas pelukan mereka dan menyeka air mata Sasuke lembut. Ia tersenyum hangat untuk menenangkan hati sahabatnya. Sebenarnya ia sudah tahu apa yang terjadi padanya saat ini. Tapi ia tidak bisa menceritakan ini pada Sasuke dan Sanae, karena ia tahu mereka akan sangat sedih dengan penyakit yang ia derita sekarang. Mungkin hanya dirinya, Tuhan, dan Shikamaru yang mengetahui semuanya.

"Jangan tinggalkan aku..." Sasuke meletakkan kepalanya di pundak Naruto, aroma citrus yang selalu ia sukai dari sahabatnya ini membuatnya kembali tenang.

"Sudah ku bilang, aku tidak akan meninggalkanmu. Kau percaya padaku kan?" Naruto beralih mengelus punggung kekar Sasuke. Posisi duduknya sekarang membuat dia mendapatkan zona nyamannya dari Sasuke.

"Aku percaya."

"Semoga kau bisa menemukan kebahagiaanmu bersama Sasuke, Naru-chan." Gumam sebuah suara di luar jendela UKS dengan helaan nafasnya yang berat.

.

.

.

TBC

Stay With(out) Me #Wattys2018 [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang