Wrong? (2) (Xiukai)

1K 81 25
                                    

Dengan langkah tertatih dan penuh nafsu, Kai berusaha menggiring Xiumin menuju kamarnya yang terletak di lantai bawah. Beruntunglah mereka, karena mereka tidak perlu melewati banyak member lainnya.

Dan keadaan dorm memang sedang sepi karena waktu telah melakukan tugasnya, yaitu memanggil member lain agar segera terlelap ke alam mimpi.

Dengan nafas memburu, Kai mendorong Xiumin masuk ke kamarnya, dan ditutupnya pintu tersebut dengan kaki kanannya.

Kai kembali melumat bibir Xiumin dengan lembut, dan direspon dengan baik oleh Hyung tertua di EXO itu.
Lambat laun, suasana semakin panas hingga lumatan tersebut berubah semakin liar dan penuh gairah. Bunyi penyatuan kedua bibir mereka begitu terdengar di ruangan Kai yang temaram.

Xiumin memukul dadanya, pertanda kalau pasokan oksigennya hampir habis. Di tatapnya Xiumin dengan intens kala ciuman mereka terlepas.

Mata kucingnya terlihat begitu sayu, seperti menunjukkan permohonan yang amat sangat menggairahkan di mata Kai. Dan, dahi serta pipinya yang dialiri oleh keringat akibatnya terbakarnya api gairah antara keduanya, membuat bagian selatan Kai makin meronta untuk dipuaskan.

Pandangan Kai turun ke bibir Xiumin yang mengkilap basah. Terlihat sisa bentangan saliva ciuman mereka, dengan lancang menuruni leher hingga jakun indah milik Xiumin.

Tergoda, Kai pun mencium sepanjang saliva tersebut, dan berhenti di jakun Xiumin. Dihisapnya kuat dan diberinya tanda berupa bercak keunguan, sukses membuat Xiumin melenguh keras dan meremas surai coklat tuanya.

"Minseok Hyung, kau yakin - ingin - melakukannya - denganku?" Tanya Kai dengan terputus - putus karena ia takut, jika saja jawaban Xiumin tidak maka malam ini akan terasa sangat mengenaskan karena ia harus memanja adik kecilnya di dalam kamar mandi, sendirian dan kesepian.

Xiumin mengangguk, sambil membelai rahang Kai pelan, "Aku yakin, kita berdua sama - sama menginginkannya bukan?"

"Jadi...

"Tunggu apalagi, Jongin.."

Perkataan tersebut terdengar seperti perintah mutlak untuk serigala lapar seperti Kai.

Dihempaskannya tubuh Xiumin tiba - tiba ke atas ranjang, dan sukses membuat Xiumin memekik kaget,

"Shh..Pelan - pelan Jong--Ahh"

Ucapannya terputus karena tanpa sadar Kai sudah menaikkan sweaternya hingga sebatas dada, memperlihatkan dua tonjolan di atas dadanya, dan tiba - tiba saja tangan Kai meraih puting kirinya, dan mulutnya meraup puting kanannya.

"Nghh...Jongin.."

"Panggil aku Kai, Minseok..."

"Ughh, Kai-ah..."

Desahan - desahan merdu milik Xiumin tidak tahan untuk meloloskan diri, dan keluar dengan intonasi yang penuh gairah, membuat Kai makin bersemangat dalam melakukan aksinya.

"Mendesahlah untukku, Hyung." Ucapnya sesaat sebelum ciumannya menuruni perut Xiumin yang memiliki abs tersebut.

"Kai- Ahh...."

Satu tangan Kai masih setia memilin dan mencubit puting kemerahan Xiumin, dan satu tangan lainnya mencoba menurunkan celana Xiumin.

"Ugh...Kai..kau harus membuka pakaianmu juga."

"Belum saatnya, Hyung. Biarkan aku yang memuaskanmu dulu."

Dan kini, terpampanglah milik Xiumin yang tidak besar, namun juga tidak kecil. Kai menatapnya dengan lapar, dan sedikit membuat Xiumin takut.

"Kai..."

"Kai..kenapa kau menatapnya-- Ahhhh..."

Kedua tangan Xiumin mencengkram kuat sprei dan sesekali mencoba memegang pinggiran ranjang, tidak tahan dengan segala kenikmatan yang datang bertubi - tubi padanya.

Short Story About XiuminTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang