7 - Sekuel Ruam Kulit [Spesial Haechan's Birthday]

6.2K 603 101
                                    



Baru saja kemarin member NCT Dream melakukan V live bersama untuk merayakan ulang tahun Haechan si Full Sun, pagi ini ada salah satu member yang kemarin membuat gempar penonton karena ucapan selamat ulang tahunnya pada Haechan yang ngajak ribut, kini sedang mondar-mandir. Harusnya ia ada di dapur tapi ia bingung membuat apa dan berakhir bolak-balik kamar tengah dan dapur.

"Jun, aku pusing liat kamu mondar-mandir mulu."

Jaemin yang sedari tadi ada di sofa melihat perilaku rekan sekaligus saudaranya ini akhirnya mengeluarkan suara.

"Aku bingung Jaem."

"Apa lagi sih?"

"Ultah Hyuck."

"Kemarin kan kita udah rayain. Woles kali."

Seolah lupa kalau Renjun adalah soulmate Haechan, Jaemin membalas dengan santai.

"Hyuck tersentuh banget kok dengan kartu ucapanmu Jun. Kata Mark-hyung impact-nya paling gede."

Jeno menimpali, lalu tos dengan Jaemin sambil tertawa ngakak. Andaikan Chenle dan Jisung ikutan, sudah pasti mereka ngakak berjamaah. Siapapun juga ngakak membaca kartu ucapan ultah Haechan yang isinya cuma Chukkae! Malah satu-satunya kalimat yang panjang di sana cuma memuji si pengirim kartu alias Renjun sendiri. Hell, dari orang terkeren, terganteng, ter-loyal, terceria di dunia katanya? Renjun memang ngajak ribut.

Untung Haechan sayang.

"Hyuck pasti marah."

"Alah, kamu lebay banget Jun. Hyuck gak mungkin marah sama kamu."

"Tapi abis itu pesanku nggak dibalas lagi. Padahal aku pengen buatin sarapan."

"Yaelah, dia bisa sarapan sendiri kali Jun."

"Hyuck pinter masak, buat apa dimasakin?"

Jeno dan Jaemin memang saudara-coret- temen paling nyebelin sedunia.

"Setidaknya aku pengen Hyuck dapet sesuatu yang spesial dari aku."

"Aigo, calon istri yang baik. Coba kamu bukan soulmate Hyuck, aku mau kok jadi suamimu."

"Mimpi!"

Kali ini bukan Renjun yang menjawab, tetapi Haechan yang tiba-tiba muncul di depan pintu bersama Mark. Iya, mereka berdua langsung ke dorm Dream pagi-pagi, entah maunya apa.

"Mark-hyung pagi-pagi ke sini kenapa nggak sekalian nginep aja kemarin?"

"Ih, Injun bukannya nanyain aku malah Mark-hyung dulu."

Haechan yang merasa tersakiti karena tak mendapat sambutan yang hangat dari belahan jiwanya langsung menyeret Renjun ke dapur. Renjun shock karena ternyata Haechan membawa beberapa bahan masakan di tangannya.

Lah, Hyuck mau masak di sini?

Belum juga selesai dengan pikirannya, Haechan membalikan tubuhnya lalu melepas apron yang terpasang di tubuh Renjun.

"Bentar, Hyuck, bentar!" Renjun gagap mendadak.

"Wae?"

"Aku juga mau masak."

"Yang nggak ngasih izin masak siapa? Aku mau benerin apronmu yang kebalik, sayang."

Oh, apronnya terbalik. Kebiasaan memang Renjun pakai apron, nggak pernah bener.

"Ugh."

Wajah Renjun justru memerah karena posisi mereka sekarang begitu dekat. Baik, mereka memang soulmate dan Haechan sendiri adalah pelaku skinship terbaik diantara seluruh member NCT. Seharusnya wajar saja jika mereka saling memeluk atau memberi ciuman satu sama lain. Namun, faktanya Haechan hingga kini selalu menahan diri. Ia bilang, ia tak ingin menandai Renjun lebih jauh padahal tanda soulmate harfiahnya hanya muncul sekali saja.

"Kamu kenapa Jun, demam? Mau aku cium?"

Haechan memang nyebelin, bisanya cuma menggoda Renjun.

"Kamu ini ah, nyebelin banget."

"Nyebelin tapi ngangenin kan?"

Renjun baru mau membalas tapi tangannya sudah ditahan Haechan.

"Jun, aku masih kesel sama kartu ucapanmu lo. Selamat doang?"

"Aku udah bilang I love you kok, di depan kamera, di depan umum."

"Trus?"

"Ugh, kamu mau aku kasih apa lagi Hyuck? Ini aku baru mau buatin sarapan tapi kamu malah keburu dateng."

Renjun merengut dan ia tampak manis di mata Haechan. Bucin ya memang beda.

"Jun, lama-lama aku nggak kuat juga tau."

"Huh?"

Cupp.

Kecupan di bibir Renjun membuat Renjun membatu sesaat, sebelum akhirnya melepaskan paksa pergelangan tangannya yang digenggam Haechan dan melingkarkan kedua tangannya di leher Haechan, memeluknya erat. Haechan yang mendapat reaksi tidak sesuai perkiraannya terkekeh ringan. Ia melingkarkan tangan kirinya di pinggang Renjun dan merasakan rambut Renjun yang halus terkulai di lehernya dengan tangan kanannya. Ah, sejak kapan ia suka mengusap rambut Renjun. Ia bahkan sempat keblablasan melakukannya di panggung.

"Malu?"

Anggukan kecil diterimanya. Ia tadinya mengira Renjun akan memberikannya cekikan leher seperti biasa, tapi kalau begini kekesalannya menguap sudah.

"Sebenarnya aku pengen kaya gini lama-lama Jun, tapi anak-anak lain kayanya udah kelaperan sampai ngintipin segala."

Renjun melepas pelukannya dan kali ini ia berbalik dengan muka kesal.

"Jangan pura-pura laper deh, kalau iri cari soulmate sana!"

"Savage-nya Injun kumat."

"Kenapa aku ngerasa Injun ketularan Donghyuck lama-lama"

"Udahan, bisa? Jenjen sama Nana mau bantuin masak?" Renjun menawar tanpa senyuman.

Mereka menggeleng serempak. Mending main game daripada masak, apalagi kalau Princess eh Prince Moomin lagi mode siaga.

"Aku mau deh ban_"

"Ga perlu Mark-hyung," kata Renjun.

"Nanti telurnya gosong," lanjut Haechan.

"Yeudeura..."






~SEQUEL END~

Note:

Adakah yang kaget karena ternyata yang saya buat justru sekuel Kulit? Harusnya ketebak karena hari ini ultahnya Haechan. Btw, ada yang ngakak nggak sih waktu Haechan bacain kartu ucapan dari Renjun. Gak ada yang bener emang ucapan dreamies, Jisung nulis hyung kaya maksa, gambar mataharinya kaya medusa, kata Mark, Chenle nyontek ucapan di kartu ucapan (savage), Jeno kartunya sweet sih, tapi Jaemin bikin ambyar (malah yang lain pada ikutan ambyar), Mark tuh juga sweet kayak dari kakak ke adiknya, terharu saya. Nah, Renjun?

Emang beda level mah si soulmate. Fact, masih nggak ngerti kenapa Haechan bilang Renjun itu soulmate-nya. Ada yang bisa jelasin?

Untuk chapter selanjutnya, siapa hayo? Kepikiran Ten (mereka momennya banyak selain sama Winwin, Lucas, Kun), Yuta juga (ini gara-gara baca fic keren banget tentang Yuta Renjun). Ada request? Kemungkin 3 hari lagi baru update chapter selanjutnya. Hehehe.

MOMENTSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang