19 - Domestik

4.1K 381 33
                                    

~Sejak awal Kun masuk ke NCT, semuanya terasa domestik~




"Renjun, ayo bangun, sayang! Roti bakarnya sudah siap," ucap seorang laki-laki lirih.

Terdengar seperti seorang istri memanggil suami; atau lebih seperti seorang ibu membangunkan anaknya? Intinya kalimat itu manis sekali, bukan?

"Eomma, kalau Renjun tidak bangun dalam sepuluh detik, rotinya Jisung habisin ya!"

"Ya, aku bukan eomma! Aku appa!"

Dan itu adalah suara teriakan dari seorang laki-laki yang mencoba membangunkan Renjun tadi (benar-benar teriakan meski volumenya hanya sepersepuluh dari volume suara Chenle saat mengobrol asyik dengan Jisung)  yang diberikan title "IBU" dalam pengisian profil keluarga NCT di Jepang oleh anggota yang lain dan disetujui secara  mutlak, kecuali jelas, orangnya sendiri. Menurut mereka, Kun adalah eomma karena sering membuatkan mereka makanan, menjaga dan merawat mereka layaknya sosok ibu di rumah. Lain halnya dengan Kun yang bersikeras bahwa ia adalah ayah NCT karena menurutnya, tidak ada laki-laki yang mau disebut dengan pangglan perempuan (tolong beri pengecualian pada Doyoung yang menyebut dirinya bibi karena hobinya yang suka mengomel).

"Renjun, ayo bangun! Kamu dengar kata Jisung tadi kan?"

"Ugh, aku masih ngantuk, nanti aku masak sendiri aja, Ge," ujar Renjun yang baru tidur sejam yang lalu karena teror hantu pemindah botol yang menimpanya subuh tadi.

"Iya, Kun-eomma tenang aja! Injun lanjut bobo gih, nanti biar Nana aja yang buatin Injun sarapan," ujar Jaemin tiba-tiba melongok dari bed-cover Renjun, bukti bahwa ia tidur semalam dengan Renjun; membuat Kun menarik napasnya pelan karena kalau saja ia tidak ingat sifat Renjun yang penakut apalagi tentang hantu, ia pasti sudah mengusir Jaemin kembali ke kamarnya.

"Ya udah, gege mau berangkat dulu ya."

"Gege, mau ke mana?" Renjun yang sebenarnya sudah ingin terlelap membuka matanya. Ia segera menyesal setelah menemukan pemandangan di mana Kun menggunakan pakaian kemeja biru, dasi biru tua, dengan celana kain hitam yang tersetrika rapi, yang membuatnya merasa persis seperti tuan putri yang ditinggal suami bekerja kantoran.

"Mau rapat dulu."

Semua juga tahu kalau rapat yang dimaksud adalah rapat debut NCT China. Renjun kemudian mengerucutkan bibirnya. Lee Soo Man, pendiri SM beserta CEO yang lainnya kadang suka mengubah rencana mendadak hingga dirinya tidak ikut dipanggil rapat.

"Hanya Gege?"

"Ten, Sicheng, Xuxi, dan trio debut cepat itu juga ikutan."

"Ohh."

Tuh kan, Renjun tidak diajak. Mendengarnya entah kenapa Renjun jadi merasa terbuang.

"Gege mungkin pulang sore, nggak apa-apa kan?"

"Hum, ya sudah."

Kun tersenyum simpul melihat Renjun yang masih mengantuk semakin mengerucutkan bibirnya.

"Nanti Chenle main juga kok sayang."

"Hmm."

Tidak dijawab berarti ngambek, tipikal anggota dreamies sekali. Sayangnya, bagi Kun yang baru mulai belajar melapangkan dada untuk tidak terlalu memanjakan adik-adiknya, itu adalah cobaan yang berat.

"Gege pergi dulu ya, bobo lagi ya sayang," satu kecupan di ubun-ubun darinya berhasil membuat Renjun membenamkan tubuhnya ke dalam kehangatan bed cover, malu.

MOMENTSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang