21 - PeterPan

5.9K 436 45
                                    



~

Renjun ingin menjadi Peterpan. Awet muda dan bahagia setiap waktu tentu saja menjadi alasan utamanya. Sebenarnya, itu mungkin juga menjadi impian setiap manusia ketika manusia bisa berbahagia setiap waktu, apalagi bagi seorang idol sepertinya. Ya, dirinya adalah seorang idol yang juga sekaligus seorang anak kecil yang segera beranjak dewasa yang membutuhkan kebahagiaan tanpa batas yang sayangnya memang sangat terbatas.

Bukannya Renjun tidak bersyukur. Renjun bersyukur dengan jalan karirnya tetapi miris dengan kebahagiaannya. Ia harus bekerja dari pagi hingga paginya lagi, lupakan jam malam idol di bawah umur karena baginya kelelahan satu hari sebagai idol itu tidak bisa disembuhkan dengan tidur 8 jam sehari saja. Hal yang pasti, ia mulai lelah. Baru dua tahun bekerja dan tahun depan adalah tahunnya dewasa. Renjun tidak bisa memikirkan apakah nanti ia tidak bisa lagi berbahagia karena hal kecil seperti makan ayam goreng bersama anggota dreamies lagi?

Renjun iri. Peterpan bisa dengan mudah menemukan kebahagiaan dan bisa bermain sebebas dan sepuasnya. Boleh dibilang, Renjun melupakan fakta bahwa Peterpan pun juga mengalami kesulitan ketika menghadapi musuh bebuyutan. Melawan para bajak laut, bukan hal yang mudah apalagi ketika ia sendiri yang seukuran dengan mereka. Jika melawan sulit, maka bersembunyi adalah jawaban. Renjun cukup yakin dirinya mampu bersembunyi dengan baik mengingat ukuran tubuhnya yang___ sebentar! Bukan itu keinginannya!

"Wah, Injun kita jadi Peterpan nih?"

Seseorang yang terlampau tinggi mengagetkannya dari belakang, membuat Renjun kembali merutuk bagaimana bisa seseorang mencapai tinggi itu.

"Wendy-nya mana?" tanyanya dengan jenaka yang kemudian dijawab dengan siulan dari beberapa anggota NCT lain karena mendadak seorang wanita dari ujung ruang sana berteriak,

"Aku di sini, Johnny!"

Ya, itu adalah Wendy, seniornya yang menjadi vokalis grup wanita Red Velvet.

"Bukan aku yang memanggil, Noona. Ini ada Renjun Peterpan yang mencari Wendy-nya?"

Renjun yang menggunakan kostum Peterpan langsung menepuk kening, malu. Bagaimana bisa seseorang seakrab itu dengan seniornya? Baiklah, Johnny bukan orang lain bagi Wendy ketika mereka sendiri sudah berteman dari sekian tahun lalu, jauh ketika SM dungeon masih berisi ratusan trainee tampan dan berbakat yang menguarkan aura tidak mau tersaingi setiap kali ada anak baru masuk ke ruangannya. Termasuk dirinya yang baru masuk dungeon dua tahun sebelum debut.

"Johnny-hyung!"

"Baiklah, baiklah! Maaf aku bercanda tapi hei, kita harus bersenang-senang di Halloween ini bukan?" ucapnya yang membuat Renjun kembali menyunggingkan senyum.

Renjun pun kemudian berjalan menuju tempat dreamies yang sudah mendahului mencicipi makanan. Bukan makan malam, hanya makanan ringan sebagai pembuka acara dan sambil menunggu keluarga SM yang lain juga.

"Kalian benar-benar kelaparan?"

"Acaranya masih lama jadi mending kita makan dulu aja!" jawab seseorang dengan kostum Kaito Kid.

"Pulang dari Vietnam, kangen masakan korea ya?"

Seseorang yang bernama Jaemin itu langsung tersenyum, mendengar godaan di penanya.

"Nggak, kangen kamu!"

Renjun dan dua maknae Chenle-Jisung langsung membuat pose muntah. Pas sekali mereka sedang memegang puding.

"Ngomong-ngomong, Injun..."

"Ya?"


"Wendy-nya mana?"

MOMENTSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang