Bagian 3 ✨

65 14 2
                                    

"Oii, lo gapapa?, Maurenn!!" Ucap Valery yang membuyar lamunanku.

"ehh anu iya gapapa kok Valery" Ucapku sembari berhenti melamun.

"Yaudah ke kelas yu!!, udah bel" Ucap Valery sembari beranjak dari tempat duduknya.

"Iya" jawabku singkat.

***
Matthew Leavi aku tidak pernah menyangkanya, anak yang aku cari-cari ternyata orang yang waktu itu berseragam basket berangka 06, pria yang waktu itu nyolot, bagaimana caranya agar aku mendekatinya?

***
Tett..Tett..

Bel pulang sekolah berbunyi semua murid-murid berhamburan keluar kelas, terjadi keramaian di mana-mana.

"Maureen lo balik sama siapa?" Ucap Valery kepadaku.

"Aku sama Bryan paling" Ucapku kepada Valery.

"Bryan siapa?!, pacar lo?!" Ucap Valery.

"Pacar apaan Valery?" Ucapku kepada Valery.

"Astaga Maureen, lo sehat?!, zaman sekarang ga tau yang namanya pacaran?, pacaran itu dimana lo mencintai seseorang dan orang itu juga mencintai lo dan tidak saling egois satu sama lain, nanti kalo mereka berjodoh bisa jadi pasangan hidup hingga maut memisahkannya" Ucap Valery dengan serius.

"Ohh.. Begitu, Bryan bukan pacarku, dia kakakku, ohh iya kamu udah punya pacar Valery?" Ucapku kepada Valery.

"Hmm.. Gimana yaa, jangan di inget-inget deh nanti gue jadi Nostalgia" Ucap Valery sembari menundukan kepalanya, terlihat kesedihan yang mendalam di wajahnya, walaupun dia terlihat seorang yang periang.

"kamu gapapa kan?" Ucapku kepada Valery.

"Iya gue gapapa, btw gue duluan ya, dahh" Ucap Valery sembari pergi meninggalkanku.

Aku segera beranjak keluar kelas dan segera menuju kamar mandi, halaman sekolah sudah tidak tertampak begitu ramai.

"Maurenn, tunggu gue!" Ucap seseorang pria yang suaranya tidak asing, tapi siapa ya?.

Aku segera membalikan badan dan segera kudapat seseorang pria memakai kaos basket tertera angka 06 di bajunya, Astaga ada apa nih?

"Iya.." Ucapku ragu-ragu.

"Kenalin gue Matt orang yang waktu itu nabrak lo, lo inget?" Ucapnya sembari mengamatiku.

"Iya aku inget, terus apa mau kamu sekarang?" Ucapku kepadanya.

"Gue mau nanya sesuatu sama lo" Ucapnya dengan wajah yang mulai serius.

"kamu.. mau nanya apa?" Ucap ku dengan gemetar.

"Lo harus jujur sama gue, gue yakin 99,9% lo bukan dari sini kan? Dari awal gue liat lo, gue selalu ngamatin lo, muka, gerak-gerik lo, terus tadi gue nguping percakapan lo sama Valery segitunya lo ga tau pacar, lo jujur aja sama gue iya kan?" Ucapnya sembari tak berhenti menatapku.

"Maksud kamu apa sih, aku ga ngerti" Ucapku sembari memasang wajah senormal mungkin walaupun detak jantung ku berdetak kencang.

"Semua orang pada ga percaya sama gue, setiap gue bilang ada kehidupan di lain dunia, dan mereka malah ngira gue udah ga waras, dan gue sekarang mau ngebuktiin ke mereka semua lewat lo!" Ucapnya dengan sedikit tersenyum.

"Maaf aku ga ngerti apa maksud kamu" Ucapku sembari beranjak meninggalkannya.

"Ehh, tunggu dulu!" Ucapnya sembari mengejarku.

"Ehh bro, kemana aja lo, udah pada nungguin lo tuh, buang air kecil aja lama amat, ayo!" Ucap seseorang pria memakai kaos basket juga, yang menghentikan langkah Matt untuk mengejarku.

M&MTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang