Reyna berjalan setengah berlari. Jantungnya berdegup sangat kencang saat ini. Entah apa yang membuatnya berlaku seperti tadi, bahkan sampai sekarang pun Reyna masih bingung. Bahkan ia bingung kenapa ia harus berlari saat ini seolah olah sedang dikejar penagih hutang.
Saat itu tiba tiba Reyna melihat Cella dipojok lantai 2 sedang berkutat dengan laptopnya. Sepertinya dia sedang mengerjakan tugas.
Reyna langsung menghampiri Cella, namun ternyata dugaannya salah. Cella tenyata sedang bermain facebook di laptopnya.Ya..
Reyna memutar bola matanya melihat kelakuan sahabatnya itu."Ouy Rey , darimana aja lu. Tadi gue kira lu ikut kita makan lontong pak Danang. Eh ternyata cuma Ashka doang yang nyusul" tanya Cella sambil menaikkan ujung bibirnya namun mata nya masih menjelajah di laptop yang ada didepannya saat ini.
"Iya Cel, gue ada urusan bentar tadi""Ohhh, jadi gimana? Dah kelar urusan lo?"
Tiba tiba Reyna mengingat topi itu. Dan kejadian yang baru terjadi 5 menit yang lalu tiba tiba seolah terputar ulang dikepalanya.
"AAAAAKHHHH SEBEL SEBELLL IH" Reyna tiba tiba berteriak sambil menghentak hentak kan kakinya kesal. Cella yang melihat amarah Reyna barusan langsung mengambil laptopnya dan segera berdiri dari tempat duduknya
"Rey, gue luan ya, ada tugas mendadak bye"
Setelah itu Cella langsung lari terkacir entah kemana.
Ya Cella memang paling takut kalo disuru melawan Reyna yang sedang marah. Dia lebih baik mengetik ulang jurnal Pak Ara 10 kali dibanding meladeni Reyna dan amarahnya."Cell, lo mau kemana ih"
Reyna hanya menatap punggung Cella yang sedang berlari menjauh darinya itu. Melihat itu Reyna pun memanyunkan bibirnya.Reyna pun duduk dibangku Cella tadi. Ia tidak tau harus kemana karna jam pelajaran yang berikutnya masih 1 jam lagi.
Reyna pun memutuskan mengutak atik layar handphone nya. Ia membuka aplikasi LINE nya. Dan benar saja ada notifikasi masuk.
jezzz❤️ : Yeyen. Congrats ya. Gue harap lo bahagia sama marco. Lo harus ingat gue selalu doain yang terbaik buat lo. Gue sayang sama lo yen.
Debbbbbbbb
Jantung Reyna seolah jatuh. Ya pesan itu berasal dari Jaze. Laki laki yang selama ini menjadi prioritas dalam hidupnya. Bahkan chat chat mereka selama masi pacaran pun belum ia hapus. Bahkan nama Jaze dihapenya belum ia ganti.Pesan itu seolah menjadi cambuk bagi Reyna. Reyna mencoba menstabilkan degub jantungnya.
Reyna hanya membaca pesan itu tanpa membalasnya, seolah olah ia mengiyakan pesan itu.
Ya memang ini semua pilihan Reyna dari awal.
Semua hal ini telah diatur Reyna. Dan seolah kejadian dia dan Marco barusan malah mendukung skenario yang ia mainkan sebelumnya.Ya pilihan Reyna dimasa lalu tak akan pernah ia sesali.
Reyna cukup yakin.
Mungkin sampai saat ini.Wohohohooo
Ada yg bisa nebak ga apa sih yang sebenarnya ditejadi dimasa lalu merekaLanjut ga nih??
Nih ada Jaze baru pulang ngampus