Now Playing
Count on me - Bruno Mars
—Reyna memasuki ruang kelas dimana ia akan melanjutkan pelajarannya. Dikelas itu sudah terlihat Ashka, Cella dan Sanny yang sedang ngerumpi dengan keadaan kursi mereka saling berhadapan seolah membuat lingkaran.
Cella melihat Reyna masuk ke ruangan dan langsung membulatkan matanya seolah terkejut lalu malah mengibas ngibaskan tangannya kepada teman temannya seolah menyuruh mereka semua bubar.
Melihat tindakan Cella barusan, Sanny dan Ashka pun langsung menggeser kursi mereka ketempat semula. Lalu Askha dan Sanny pun menyapa Reyna dan menyuruh Reyna duduk didepan mereka, tepatnya disamping Cella. Bangku yang telah mereka siapkan sebelumnya untuk Reyna. Ya mereka memang memiliki tradisi siapa yang datang deluan akan menyiapkan bangku untuk temannya yang belum datang.
Reyna duduk lalu secara tiba tiba ia menghadap belakang dan memukul punggung meja dibelakangnya dengan kedua tangannya.
"WOYY! bicarain apa kalian tadi, kasitau ga???? Kalo engga gue lindes pale lo semua pake truk tangki minyak ya!"
Reyna berbicara setengah teriak sehingga membuat pulpen yang sedang Cella pegang terlempar tiba tiba, bahkan kelas yang sebelumnya ricuh langsung mendadak diam disertai teman teman sekelas Reyna yang langsung menatap Reyna dengan wajah bingung sekaligus takut. Ya Reyna memang terkenal dengan julukan Cantik Cantik Galak."WOY Rey, gile lo ya.. bener bener dah kelakukan lo kaya Gorilla yang lagi dapet tau ga?"
Teriak Sanny membalas Reyna"Iya gila lo Rey jantung gue hampir meledak tau ga? Parah lo sumpah"
Balas AshkaSementara Cella mengambil pulpennya lalu memegang dadanya seolah sedang merasakan apa jantungnya masih berdetak atau sudah berhenti.
Ia tidak berkata kata, hanya mencoba menstabilnya denyut jantungnya seolah ia bersyukur jantungnya masih berdetak saat itu. Ya Cella memang teman Reyna yang paling lugu dan polos. Selain itu dia juga yang paling penakut diantara ketiga temannya yang lain dan memiliki perasaan yang sangat lembut."Kalian sihhh, tadi gue liatin lagi ngerumpi tiba tiba pas gue datang langsung bubar. Kesel gue woy."
"Lahhh elu daritadi ngilang , ya kita bingung lahhhhh, makanya kita lagi diskusi buat nebak sebenarnya lo lagi ada masalah apa" balas Sanny
Reyna mendengar Sanny berbicara lalu langsung mengubah posisinya yang tadi menghadap Sanny dan Ashka menjadi kembali menghadap depan.
Tiba tiba sebuah buku menghantam kepala Reyna. Ya Sanny yang melakukannya.
"Kalo orang ngomong dijawab jangan didiemin geblek. Cepetan cerita lo sebenarnya kenapa! Lo gabakal gue lepasin lagi kali ini"
Reyna memijat mijat puncak kepalanya yang terasa sakit itu.
Ia merasa bersalah sebenarnya karna telah diam dan tidak memberitau sahabatnya apa yang sebenarnya ia sedang hadapi. Lalu ia memutuskan untuk memberitau mereka. Sekarang.Reyna memberitau semua masalah itu, lalu Sanny dan Ashka mendengarkan dengan seksama. Sementara Cella masih berpura pura menulis tapi kupingnya ia dekatkan kearah mereka agar bisa ikut mendengar pembicaraan itu.
Reyna menunjukkan isi chat Jaze kepada teman temannya. Lalu ia menenggelamkan wajahnya pada kedua tangannya. Perasaannya sangat kacau sekarang. Lalu tiba tiba Reyna merasa ada tangan yang sedang mengapit tubuhnya dan memeluknya. Ya itu adalah tangan Ashka. Ashka merasakan galau yang dirasakan Reyna saat ini. Ia tau Reyna sedang bingung dengan perasaannya sendiri. Ia merasakan kegundahan Reyna saat ini, dan yang bisa ia lakukan hanyalah mensupport apapun yang dilakukan sahabatnya itu. Ia memeluk Reyna sangat erat. Lalu tiba tiba Sanny dan Cella menimbali pelukan itu. Mereka berempat berpelukan seperti Telletubies. Reyna yang berada didalam pelukan itu tiba tiba menangis lagi. Kali ini tangis bahagia karna ia merasa bebannya akhirnya berkurang sedikit setelah berbagi cerita kepada sahabat sahabatnya.
Sementara suara ricuh dikelas tadi kembali heningg. Mereka menatap keempat wanita cantik itu dengan tatapan bingung. Tapi setelah itu mereka melanjutkan aktivitas mereka kembali.
Ya beginilah persahabatan mereka.
Tiba tiba Cella bersuara
"Dih ketek siapa ni yang bauk, iuw"
Cella melepas pelukan seketika. Ia menghirup hirup udara sambil memajukan bibirnya seolah mencari sumber bau.Tiba tiba Sannya mengangkat tangan lalu berkata
"Iya, gue lupa pake deodoran tadi pagi hehe"Langsung Ashka dan Reyna melepas pelukan itu dan pergi meninggalkan Sanny keluar kelas tanpa berkata apapun. Sementara Cella menepuk jidat Sanny pelan dengan menggunakan pulpen yang sedang ia pegang.
"Jorok lu, dasar ew"
Cella langsung keluar menyusul kedua sahabatnya itu.
Tersisa Sanny yang tertinggal sendiri. Lalu ia menundukkan kepalanya. Lalu mencium kearah ketiak bajunya.
"Ia bau" gumamnya dalam hati.
Hoy hoy hoy
Cepet banget nih updatenya
Semoga suka ya sama ceritanya.
Vote terus guys.