Acara kejutan ulang tahun Yofi beberapa hari lalu berlangsung saat hujan. Aku tidak tahu kejutan apa yang disiapkan teman-teman. Yang jelas, aku merasa dilaknati oleh mereka semua. Hanya aku sendiri yang tidak ada pada saat itu. Padahal jelas-jelas aku yang, ahh sudahlah.
Hari ini diadakan rapat wali murid. Aku senang sekali, sebab bisa bertemu dengan adik Yofi. Namanya Bayu. Ia masih berumur 4 tahun. Dia lucu sekali, namun sedikit menyebalkan. Ketika aku menanyakan namanya, ia malah mengacungkan jari tengahnya ke arahku. Katanya, Yofi yang mengajarinya.
Bayu bercerita, bahwa Yofi sangat nakal jika di rumah. Dia merasa selalu diganggu oleh sang kakak. Aku hanya tertawa saja mendengarnya bercerita.
"Bayu mau permen?" tanyaku padanya sembari mengacungkan permen milkita rasa coklat padanya. Dia terlihat sangat senang dan langsung menerimanya.
"Makasih ya, mbak. Namanya siapa?" ucapnya.
"Nafis", sahutku singkat dan ia hanya ber-oh ria.
Kami pun menjadi akrab. Setiap hari, jika ia ikut ibunya menjemput Yofi, aku selalu menyapanya. Dia hanya tersenyum, bahkan ibunya pun tersenyum ke arahku.
Beberapa hari kemudian, diadakan sebuah acara cerdas cermat di GOR. Acara ini di sponsori oleh salah satu bimbel yang memang sudah terkenal di Indonesia.
Aku menjadi perwakilan kelas. Tapi sayang, aku hanya bertahan hingga 4 besar, sehingga aku tidak mendapatkan hadiah apa-apa.
Di akhir acara, ada doorprize. Kita diberi kupon yang harus ditulisi nama, nomer telepon, dan e-mail. Aku pun menuliskannya dengan semangat lalu mengumpulkannya.
Ada banyak sekali hadiah yang diberikan. Namun, siswa yang mengikuti acara ini kurang lebih sekitar 700 siswa. Sehingga hanya sedikit sekali yang mendapatkan jika dibandingkan yang tidak.
Hadiah utamanya adalah satu buah ponsel pintar. Kita semua menunggu dengan jantung yang berdetak kencang. Dan betapa bahagianya aku, ketika namaku lah yang dipanggil.
Teman-teman yang lain langsung membubarkan diri. Sementara aku maju untuk menerima ponsel tersebut. Semenjak kejadian itu, aku menjadi terkenal secara tiba-tiba. Haha.
"Sih, Nafis punya hp baru", kata Putri.
"Emang aku gak punya hp. Yang lama udah rusak. Alhamdulillah, dikasi yang baru", candaku pada teman-teman.
Mereka mencibirku dan aku hanya tertawa saja.
"Fis, kamu udah bayar uang persami?" tanya Dita.
"Nggak. Lagian aku gak mau ikut. Jadi gak usah bayar", jawabku.
"Itu wajib loh, Fis", Ayu menambahkan.
"Mentang-mentang anak Pramuka", cibirku padanya.
"Aku juga udah ijin, dan dibolehkan kok sama pembinanya", tambah ku.
"Emang kamu ada acara apa sih, Fis?" sekarang Bela yang bertanya.
"Sepupuku menikah di Madura. Sekeluarga bakal ke Sumenep, masa aku gak ikut?" rajukku pada mereka.
Kemudian mereka mengangguk pertanda setuju. Tak lupa, mereka juga mengingatkanku untuk membawakan oleh-oleh. Aku hanya tertawa saja.
***
13 Maret 2016
Hari ini sangat membosankan. Kerjaku hanya tidur. Aku lelah sekali setelah menempuh perjalanan selama semalam. Pernikahan saudara sepupuku masih akan berlangsung besok.
Aku membuka ponsel dan menghidupkan data. Siapa tahu ada teman-teman yang menghubungi ku karena rindu setelah sehari ini tidak bertemu. Eaa.
Bukan, aku memainkan ponselku sendiri. Ponsel yang kudapat sebagai hadiah 2 hari lalu tidak aku gunakan. Ponsel itu digunakan oleh adik untuk bermain game. Aku biarkan saja, agar dia tidak meminjam ponselku lagi.
Aku menscroll layar ponselku. Melihat pembaruan status dari teman-teman. Satu hal yang menarik perhatianku. Yofi baru saja mengganti foto profilnya. Di foto itu, dia sedang makan bakso kabut yang lagi ngehits sekali di Jember. Aku memutuskan untuk memberi komentar.
Nafis Saja
Kamu kesana kok gak ngajak aku sih? -_- padahal aku lagi pingin makan bakso :(Ksatria Kota Jember
Ayo kesini! Masih banyak ini.
Kuahnya, wkwk.Nafis Saja
Dasar pelit!!!Ksatria Kota Jember
Haha, nggak kok. Aku serius. Sini kalau mau.Nafis Saja
Nggak deh, kejauhan.Ksatria Kota Jember
Oh iya, kamu kan lagi nggak di Jember.Nafis Saja
Iya, aku lagi di Madura. Mau nitip oleh-oleh apa?Ksatria Kota Jember
Semuanya. Baju, celurit, makanan, pokoknya semuanya deh yang ada disana.Nafis Saja
Aku gak punya uang.Ksatria Kota Jember
Terus ngapa nawarin?Nafis Saja
Basa-basi aja, wkwk.Ksatria Kota Jember
Mayak -_-Aku senang sekali. Bahkan aku chatting dengan Yofi hingga beberapa lama. Banyak sekali yang kita bahas. Dari bab a sampai z.
Aku tersenyum. Entah sejak kapan, tapi sekarang aku menyadari bahwa aku suka padanya.
***
Ttd,
N.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love You, Goodbye.
Teen FictionBerdasarkan kisah nyata. Akan tetapi, ini bukan tentang perbuatan jahat yang pada akhirnya dibalas oleh karma. Ini sederhana. Baca saja! Siapa tahu, kalian akan mendapat pembelajaran bahwa kisah cinta remaja tidak melulu tentang kegoblokan yang haki...