14♡Tragedi

113 32 17
                                    

Aku langsung memutuskan untuk pergi dari rumah keluarga Jeon ini, setelah aku mengundang Jungkook dan eomma Jeon untuk datang keacara ulang tahun ayahku yang akan diadakan siang nanti. Tapi eomma Jeon tidak ingin datang keacara ayahku, alasannya dia ingin istirahat saja.

Aku dan Taeyong berjalan menyusuri troroar, banyak mobil berlalu-lalang hari ini, daun-daun kering berwarna kuning kecoklatan bertebaran menghiasi trotoar jalan ini.

"Taeyong-a," panggilku, karena sejak tadi Taeyong hanya diam memandangi handphonenya.

"Kenapa?" Tanya Taeyong tanpa melihatku.

"Kau itu sejak tadi terus saja melihat kearah handphone, aku jadi kerepotan untuk menuntunmu jalan," sejak tadi aku terus menggandeng lengan Taeyong agar dia tidak menabrak orang dari arah berlawanan.

"Aku sedang membalas Line Jaehyun dan Lisa digrup. Kau pasti malas membalas Line mereka," tahu saja dia, aku itu malas bermain handphone jika sedang bersama orang.

"Heheheh. Memangnya apa yang kalian bicarakan digrup?" Tanyaku.

Tiba-tiba kaki Taeyong berjalan dengan cepat kearah salah satu bangku yang ada di sepanjang trotoar ini, aku yang sedang menggandeng lengannya otomatis aku mengikuti kemana Taeyong pergi.

"Aku sedang membicarakan ulang tahun appamu, mereka sangat senang ketika kubilang appamu mengajak mereka makan siang," ucapnya yang sedang duduk sekarang. Tapi matanya masih fokus kehandphonenya.

"Ohh~ ohiya aku juga ingin mengundang Brian dan teman-temannya. Kau sudah bilang pada Taehyung kan?" Aku mengambil handphoneku dari saku jaket. Lalu memberi tahu Brian dan teman-temannya untuk datang keacara ulang tahun ayah.

"Sudah. Eoh Brian? Darimana kau tahu nama luar negeri Young-k?" Tanya Taeyong yang membuatku lupa.

"Hehe, akukan mendapat kontaknya Brian. Jadi aku mengobrol dengannya setelah music live itu. Tapi aku tahu nama Brian itu dari Jae. Aku tahu Young-k tidak suka dia dipanggil Brian, tapi aku juga tahu bahwa nama Young-k itu hanya nama panggung," ucapku panjang lebar.

Membuatku haus. Aku mengusap tenggorokanku.

Tiba-tiba ada botol air menggelinding dikakiku, persis seperti saat aku tersedak roti disekolah. Bedanya sekarang ada kertas yang menempel disisi botol itu.

 Bedanya sekarang ada kertas yang menempel disisi botol itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dahiku mengernyit bingung. Apa maksud tulisan aneh ini? Lalu jika sejak tadi Taeyong hanya bermain handphone disebelah kananku dan tiba-tiba saja ada botol air menggelinding dari arah kiriku. Berarti botol air ini bukan dari Taeyong.

Berarti saat aku tersedak dulu... kupikir Taeyonglah yang memberikanku botol air. Ternyata bukan.

"Hei jangan minum air sembarangan, tapi jangan buang botol air itu," ucap Taeyong yang membuatku takut.

Different But Equal ♡ Joy Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang