BAB 2 (Perjodohan)

5.1K 172 4
                                    

"Setidaknya gue pernah berjuang dengan sabar, walau hasilnya nol besar"
Hanafi Prasetya Utama
---------

"Rumah Lo jalan apa?"tanya Hanafi kepada Aletta

"Jalan Melati. Perumahan delta, blok B no 4" jawab Aletta dingin.

"Dingin amat sih lo ga bisa ya Ngomongnya itu halus kaya kain sutra gitu"cerocos Hanafi sambil

mengendarai motornya pelan pelan.

"Hm cerewet" ucap Aletta.

"Cerewet itu tandanya sayang loh, perhatian juga, jadi Lo beruntung orang kedua yang gue sayang dan gue perhatiin"ucap Hanafi dengan bangganya.

"Kedua emang yang pertama siapa, aneh ni orang"batin Aletta.

"Hmm iya terserah"ucap Aletta malas.

"Hmm nih cewek emang beda, gue harus dapetin nih cewek sebelum gue dijodohin sama bokap gue"batin Hanafi.

"Rumahlo ini?"tanya Hanafi kepada Aletta

"Ya. Btw thanks" ucap Aletta sambil pergi membuka gerbang rumahnya.

"Dasar cewek dingin amat kayak es" ucap Hanafi lirih.

Hanafi pun memutar balik motornya dan melajukan motornya berkecepatan standar menuju rumahnya.

-------

"Assalamualaikum mamah oh mamah" teriak Hanafi memanggil mamahnya.

"Walaikumsalam fi, udah pulang gak usah teriak teriak dong. Yaudah cepet mandi habis itu turun makan malam sama mamah, papah ,dan ana ya" suruh mamah Fitria mamahnya Hanafi

"Iya mamah sayang"ucap Hanafi mencium pipi mamahnya.

Hanafi pun naik ke tangga untuk pergi ke kamarnya, dan sampai dikamar dia segera merebahkan tubuhnya di kasur, dan membayangkan wajah wanita yang membuatnya berbunga bunga.

"Emang beda Lo ta"ucap Hanafi lirih

"Gue suka sama lo, tapi sayang ta gue udah mau dijodohin " lanjut Hanafi.

Setelah itu Hanafi pergi ke kamar mandi untuk melakukan ritualnya, setelah mandi ia langsung turun ke meja makan untuk makan malam bersama keluarganya.

"Hai semua, anak paling ganteng mau makan" sapa Hanafi ke keluarganya dengan pd

"Ih kakak apaan sih sok kegantengan banget" omel ana, adiknya Hanafi yang masih duduk dikelas 3 SMP

"Diem lu curut" jawab Hanafi

"Udah udah gausah berantem cepet makan, nanti keburu dingin" ucap Fitria ibunya Hanafi menyelisihi pertengkaran anaknya.

"Iya mah" ucap kedua anaknya
Mereka semua pun melaksanakan makan malam hanya suara dentingan sendok yang menghiasi makan malam keluarga Utama.

Selesai makan Hanafi pun pamit untuk pergi ke kamar

"Mah Afi ke kamar dulu ya" tanya Hanafi ke Fitria mamahnya.

I LOVE YOU HANAFI [COMPLETED] (Karya Sudah Pindah Di Platform KUBACA & ICANNOVELTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang