BAB 13 (Kecewa)

2.3K 77 0
                                    



Kata orang cinta itu penuh misteri tapi kataku cinta itu indah bila saling memiliki"
Rizki Naufal Aditya
****

Setiba di butik Hanafi dan aletta pun mencoba baju mereka. Hanafi mencoba jas hitam dan kemeja biru dan dasi yang hitam, Hanafi terlihat gagah dan menambah kadar ketampanannya.

"Baru tau kalau gue gagah juga"batin Hanafi cekikikan

Sedangkan Aletta mencoba gaun berwarna biru laut yang dipesan oleh mamahnya, dan memakai high heels berwarna hitam. Sungguh menambah kadar kecantikan aletta.

"Perfect"batin Aletta.

Mereka pun keluar dari ruang ganti masing masing .

"Aduh cucok deh yeaww, mass cogan sama mbak cewcan uchh eykey jadi terpesoneng dec..ahh"ucap mas mas sedikit bencong yang menjadi pegawai di butik

Aletta hanya tersenyum.

"Ahh eyke juga terpesoneng deh yauww"ucap Hanafi menggoda mas mas pegawai itu.

Pegawai itu hanya mengerucutkan bibirnya.

"Bercanda mas"ucap Hanafi sambil tersenyum .

"Iya gapapa kok ganteng, nich cincinya yang mehong pluss syantik"ucap pegawai itu sambil memberikannya pada aletta

"Makasih"ucap Aletta datar

"Iya, eyke tinggal dulu ya cinn.. jangan lupa nanti pas eyke dateng. Kalian berdua udah ganti baju oskey. Nanti kalian berdua juga ganti baju buat pernikahan juga. Oskey syantik gantengg"ucap pegawai tadi sambil pergi meninggalkan mereka berdua.

"Oske cinn"jawab Hanafi sambil mengangkat jempolnya.

"Gimana ta, cincinya kegedean apa kekecilan?"tanya Hanafi.

"Gue gak suka model cincinnya"ucap Aletta ketus.

"Yaudah kita cari model cincin yang lo suka ya?"ucap Hanafi hangat.

"Gausah"ucap Aletta dingin.

Hanafi menghembuskan nafas kasarnya. Dia sudah bersabar menghadapi Aletta namun dia harus sabar sekali lagi ini perjuangan buat Aletta.

"Baju lo bagus ta"ucap Hanafi mencairkan suasana.

"Bagus..?, norak bagi gue!"ucap aletta.

Didalam hati aletta dia tak tega giniin Hanafi tapi dia harus lakukan.
Hanafi hanya tersenyum. Lalu berjalan untuk mengganti bajunya. Meninggalkan Aletta . Dia hanya ingin menahan amarahnya karna dia tak mau Aletta mendengar omongan kasar dari mulutnya.

Aletta pun sama dia langsung pergi ke ruang ganti untuk mengganti bajunya dengan baju pengantin.

Setelah mereka sibuk dengan baju mereka masing masing, mereka berniat untuk langsung pulang tanpa harus pergi jalan jalan karna diluar cuaca mendung.
Dipertengahan jalan hujan turun mengguyur mereka. Hanafi berniat untuk berteduh di toko yang tutup. Hanafi meminggirkan montornya dan berteduh bersama aletta.

Hanafi melihat Aletta kedinginan. Dia berniat melepas jaket untuk aletta yang terlihat kedinginan.

"Lo kedinginan?"tanya Hanafi.
Aletta hanya diam tak berniat menjawab pertanyaan Hanafi.

Hanafi pun langsung melepas jaketnya dan menyandarkan dipundak Aletta.

"Nih dipake ya, biar sedikit hangat"ucap Hanafi sambil tersenyum.

"Gue gak butuh jaket lo. Lo pake aja"ucap Aletta melepas jaket Hanafi.
Hanafi tersenyum meski dihatinya dia merasakan sesak .

"Lo gak butuh jaket gue atau gak butuh gue?"tanya Hanafi sambil tersenyum terpaksa.

"Gue butuh lo"batin Aletta mengatakan bahwa dia butuh Hanafi.

"Gue gak butuh semuanya"ucap Aletta ketus tanpa melihat Hanafi .

Hanafi masih tersenyum. Lalu dia beranjak untuk menaiki montornya meski hujan masih deras.

"Lo gak usah khawatir, setelah ini gue bakal jamin pertunangan kita gak bakal terjadi"ucap Hanafi sambil tersenyum lalu menaiki montornya.

"Gue udah pesenin Taxi online buat lo. Mungkin 10 menit lagi dateng. Gue duluan ya. Hati hati dijalan"ucap hanafi sambil tersenyum lalu meninggalkan aletta.

Hanafi menembus hujan yang sangat deras dengan kecepatan penuh, hatinya menangis, dia menangis dalam diam.

"Setidaknya lo pernah jadi alasan gue berjuang sebelum Lo juga jadi alasan berhenti"batin Hanafi. Hanafi masih menembus derasnya hujan.

Dia berniat untuk pergi ke danau untuk menenangkan diri meski hujan terus menerus mengguyur jalan.

--------

Aletta hanya terpaku. Dia menangis dalam hujan, dia sudah tak kuat lagi menahan semuanya dia tumpah kan semuanya dihujan. Dia menangis dalam diam.

"Gue gak bermaksud batalin lamaran kita fi, gue cinta sama lo, tapi maaf Rafa lebih butuh gue ketimbang lo"ucap Aletta dalam hati.

Didalam hati aletta paling dalam dia mengatakan bahwa dia sayang pada Hanafi dia cinta pada Hanafi namun keadaan menyuruhnya untuk mengubur dalam dalam perasaannya pada Hanafi.
Taxi yang dipesan Hanafi untuk Aletta pun sudah sampai. Dia pun langsung menaiki taxi dan membayangkan kata kata Hanafi yang terakhir

"Lo gak usah khawatir, setelah ini bakal gue jamin pertunangan kita gak bakal terjadi" Aletta hanya memikirkan perkataan Hanafi . Apa maksud Hanafi apakah dia akan membatalkan pertunangannya, dia gila dengan membatalkan pertunangannya dia akan melawan kedua orang tua dari kedua pihak.

"Mbak sudah sampai"ucap sopir taxi itu membuyarkan lamunan Aletta.

"Mbakk sudah sampai"ucap sopir taxi itu kembali

"Eh.. iya pak makasih"ucap Aletta langsung bergegas turun dari tadi tersebut dan berlari menuju kamarnya.

"Aletta nak sudah pulang,gimana tadi fitting bajunya"ucap mamah Aletta.

"Baik mah"ucap Aletta langsung melanjutkan larinya ke dalam kamar.

"Ada apa dengan Aletta"gumam Dian mamah Aletta.

--------

Sesampai di danau Hanafi hanya berdiam diri dipinggir danau, dia tak mau beranjak pergi karna hujan semakin deras. Dia tak peduli hujan terus menerus mengguyur tubuhnya, dia tak peduli dia akan sakit, dia juga tak peduli bahwa besok hari pertunangannya. Dia tak peduli dengan semuanya, dia tak peduli harus bertengkar dengan orang tuanya karna membatalkan pertunangannya.

Hanafi hanya memikirkan besok adalah hari yang dia tunggu tunggu selama berbulan bulan, namun hari itu harus berakhir dengan seharusnya.
Ponselnya terus berdering di sakunya dia tak memperdulikan semua orang mencarinya. Dia tak peduli. Dia hanya peduli dia harus sembuh dari patah hati.

"ALETTA.."teriak Hanafi dalam keheningan hujan.

"KENAPA LO BERUBAHH. ARGHH... GUE SAYANG SAMA LO ALETTA"ucap Hanafi frustasi.

Ponsel Hanafi terus berdering dia tak memperdulikan semuanya. Sampai dia frustasi dan akhirnya memutuskan membuka ponselnya . Ternyata Rizki yang menelponnya..

"Hallo"ucap Hanafi

"fi lo dimana?"ucap Rizki

"Danau"ucap Hanafi.

"Semua nyariin lo?. Udah hampir malam Lo masih gak pulang. Mamah lo khawatir sama lo, ditlp gak diangkat. Minimal kasih kabar dong sama mamah lo biar gak khawatir, lagian diluar juga hujan, kalau punya masalah jangan dipendem dong fi ceritain ke kita kita. "Ucap Rizki panjang lebar

"Gue gak peduli"ucap Hanafi ketus.

"gue kesana sekarang"ucap rizki mengkhawatirkan sahabatnya yang satu ini

Hanafi langsung memutuskan ponselnya lalu membuang ponselnya sembarangan. Dia tak peduli wajahnya yang pucat pasi, kepalanya yang pusing, tubuhnya yang terasa pegal pegal dia tak peduli. Di hanya berdiam diri di pinggir danau sambil menikmati derasnya hujan
Sudah 4 jam dia duduk dipinggir danau.

****

I LOVE YOU HANAFI [COMPLETED] (Karya Sudah Pindah Di Platform KUBACA & ICANNOVELTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang