11. Afraid 2

1.1K 36 1
                                    

Mande masih dalam ruangan intensif di rumah sakit, Dokter Arwan adalah dokter spesialis penyakit Mande dan termasuk Dokter keluarha Mande

"Keluarga Amandea Tessa?" tanya suster yang baru keluar dari ruangan Mande

"Tidak ada sus, tapi saya gurunya. Apa Mande baik baik saja?" tanya Owen

Suster menggeleng "kami tidak bisa memberitahu, kondisi pasien. Hanya keluarganyalah yang berhak untuk diberi tahu" ucap suster tersebut

"Kami akan memberi tahu keluarganya sus, terimakasih" ucap Owen

"Nel, Sis kalian punya nomer hp mamanya Mande?" tanya Owen serius

"Punya, nanti saya sent number aja ke bapak ya!" ucap Siska dan mengeluarkan hpnya

Gotcha! Mamanya Mande telah ada di handphonenya, ia hanya perlu menelpon
"Bapak permisi sebentar, mau telepon mama Mande. Kalian temani saja Mandenya" ucap Owen dan berlangsung pergi

"Halo, selamat siang dengan mamanya Mande?"

"...."

"Begini bu, sebelumnya saya minta maaf telah mengganggu ibu, namun Mande di rumah sakit saat ini. Masalahnya terlalu panjang untuk dibahas. Bisakah ibu datang di rumah sakit dokter Arwan?"

"...."

"Baik, kami tunggu. selamat siang bu"

Owen melamun, sepertinya ia pernah mendengar suara mamanya Mande. Namun dimana? Kapan? Mengapa Owen tak mengingatnya sekalipun? Atau hanya halusinasinya saja?

Suara perempuan itu seperti, perempuan simpanan ayahnya sewaktu dia remaja dulu. Ntahlah, halusinasinya saja mungkin

"Pak Owen ya? Gurunya Mande?" tanya ibu ibu muda tersebut

"Iya, saya dan ibu adalah?"

"Saya, mamanya Mande. Nama saya adalah Emilia Audyanna" ucapnya sembari menjulurkan tangannya

Audyanna? Nama yang tidak terlalu asing untuknya, sebenarnya siapa perempuan ini? mengapa perempuan ini terasa begitu ada dipikirannya? Batin Owen

Bukan perasaan indah, yang muncul saat bertemu mamanya Mande namun ntahlah. Benci yang teramat sangat mungkin?

"Ya, jadi begini bu. Saya tidak tau persis ceritanya hanya ketika saya ingin mengajar pelajaran Mande kali ini, anak itu tidak ada dalam ruangan hanya tas dan buku yang diatas mejanya. Tidak mungkin juga ada pertemuan osis saat jam pelajaran berlangsung, dan saya tidak percaya jika anak itu membolos pelajaran saya. Saya menyadari ada sesuatu yang tidak beres, sampai pada akhirnya kami menemukan Mande didalam gudang bawah yang tidak ada ventilasi udara, pintu yang terkunci rapat, dan tempat yang penuh debu. Namun Mande tersekap dan pingsan" Ucap Owen lurus, selurus jalan tol Jagorawi

"Terimakasih pak, memang anak itu punya penyakit Jantung. Dia tidak bisa kaget dengan keadaan, namun ia masih bisa terus bertahan dia hanya berkata jika kambuh 'ini biasa ma, jangan terlalu serius gitu ah nanggepinnya' namun saya sadar, dia hanya menahan penyakitnya didepan saya dan ayahnya. Dan keluarga besarnya."

"Namun nampaknya dia dekat dengan anda ya pak?" tanya Emilia

"Iya"

"Jangan mengecewakan dirinya, pak. Papanya sedang keluar kota untuk membahas bisnisnya, dan ini pertama kalinya ia dekat dengan anda" Ucap Emilia

"Baik bu, mohon maaf papanya Mande bernama siapa?"

"Adam adga gunawan"

Nama itu...
---
Next?
Tancap bintangnya ya, sekian lama gua menunggu. Gatau kalo lagi bosen idenya ngalir kek air.

Bodo amat, gasuka? Ngapain baca?

Suka? Like nya dong!

My Love Is My Brother [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang