20. Rencana pergi

1.7K 29 2
                                    

Bel sekolah terbunyi sangat keras, dan pelajaran terakhir Vershia telah usai, ia melihat Owen yang sedang berjalan ke arahnya
"Eh, itu Owen jalan kesini" ucap Wina yang memandang jendela

"Iya tau, bilang aja gue udah pulang" ucap Vershia sembari mengumpat dibawah tembok

Wina berpura-pura membuang sampah, Naura berpura pura bercanda dengan Glaydis
"Eh bapak, cari siapa?" tanya Wina

"Vershia ada?" tanya Owen to-the-point "Udah pulang daritadi tuh pak" jawabnya, Owen mengangguk dan kembali lagi kearah tadi a.k.a ruang guru

Vershia berdiri dan bertanya dengan Wina "na, ga ada kan?" tanya Vershia memastikan menggeleng

"Gue pulang ya" undur Vershia yang diangguki ketiga temannya

Ketika Vershia baru turun dari tangga, ia melihat Owen sedang membawa Mande masuk kedalam mobilnya dan menutup pintu mobil Mande, sedangkan Owen berlari membuka dan menutup pintunya mobil itupun berjalan menjauhi sekolah, dan untuk sekali lagi Vershia terluka

Dengan gontai ia berjalan memasuki rumahnya "ver? Kamu kenapa?" tanya Terry khawatir, keadaan Vershia jauh dari kata baik. Perlahan pandangan Vershia gelap dan dirinya terjatuh dalam dekapan Terry

"Vadhiel! Papa! Vershia pingsan!" teriak Terry, Jane yang sedang berada di dapur segera berjalan menuju ruang keluarga

"Astaga Vershia!" ucap Jane yang segera memeriksa suhu tubuh Vershia, dengan cekatan Jane meminta Bi Dewi menyiapkan air hangat dan handuk didalam baskom

"Apa yang terjadi dengannya?" tanya Terry "dia demam tante, sepertinya dia juga tak makan hari ini" ucap Jane

"Bagaimana kau tahu?" tanya Terry bingung

"Aku pernah belajar kedokteran tante" ucap Jane yang fasih berbahasa Indonesia, walaupun berwarga negara Spanyol. Terry mengangguk

Perlahan ia memeras air dan menempelkannya pada kening Vershia. Vadhiel menatap  gerak gerik ibu dari calon anaknya, ia tersenyum simpul namun tak terlihat

Vershia yang sadar, malah merancau yang aneh aneh "papa! Batalkan saja pertunangan ku dengan Owen, dia sama sekali tidak tahu kejadian lampau"

Ketika Vershia mengucapkan kata seperti itu, berati tandanya ia benar benar harus berhenti. Dan membatalkan pertunangan gila ini

"Lalu kau bagaimana?" tanya Vadhiel tak mengerti

"Sekolahkan aku di Belanda, dengan begitu aku tak perlu berfikir tentangnya lagi"  ucap Vershia

"Kau yakin?" tanya Terry dan Vershia mengangguk
---
Next?
tau ini sedikit, soalnya kalo banyak ga seru wkwk lyke lyke
Sedih rasanya MLIMB udah mau abis wkwkw

My Love Is My Brother [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang