Romantisme

15.2K 606 2
                                    

Ketika bahagia mulai menyapa,hanya rasa syukurlah yang selalu terucap dariku

          Ini sudah jam 20.30 kenapa Mas rey tidak pulang? Fiyah sangat takut dirumah sendirian,apalagi ini tempat baru baginya,dan tentunya dia mengkhawatirkannya

Sampai sampai air mata sudah bertumpahan tak karuan karena rasa takut dan khawatir

Tok...tok

''Assalamu'alaikum''

''Waalaikumussalam'' Fiyah membukakan pintu dan ternyata itu suaminya,entah mendapat keberanian dari mana Fiyah langsung memeluk Reyhan dengan erat dan menangis

''Kamu kenapa sayang? Kok nangis sih Fi?"sambil menakup wajah Fiyah agar menatapnya,dan Ada rasa gugup tak karuan saat Reyhan memanggilnya sayang

''Mas jahat,katanya mau pulang selesepas magrib,ini udah selepas isya,Fiyah takut Mas,ini tempat baru bagi Fiyah'' sambil melepaskan pelukannya dan berbalik arah mau beranjak ke Kamar

''Maafin saya ya Fi '' sambil mencekal tangan Fiyah dan memeluk Fiyah erat

''Ih lepasin Mas,Mas Fiyah lagi ngambek ''memberontak

''Ngambek kok bilang bilang sih Fi?" Fiyah hanya diam tak menggubris

''Mas tadi beliin ini untuk kamu'' sambil melepaskan pelukan tapi tetap menggenggam tangan Fiyah agar tidak kabur seraya memberikan Bingkisan

''Apa itu Mas?'' Sambil melirik bingkisan yang ditujukan untuknya

''Udah liat aja dulu Fi'' Fiyah langsung membuka bingkisan itu di sofa r.tamu

Dan teryata isinya???
Jeng jeng jeng

''Mas harus ngaku? Siapa yang ngasih tau Mas kalau Fiyah suka ini semua? ''

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

''Mas harus ngaku? Siapa yang ngasih tau Mas kalau Fiyah suka ini semua? ''

''Kamu gak perlu tau saya tahu dari siapa,yang terpenting kamu menyukainya kan? ''

''Iya Fiyah suka banget,tapi Fiyah masih marah sama Mas'' sambil menoleh sinis kearah Reyhan dan berjalan kearah kamar yang langkahnya diikuti oleh suaminya

''Fiyah sayang selamat ulang tahun'' sambil membuka sarungnya dan sekarang menggunakan celana cingkrangnya yang hanya diehemin sama Fiyah

''Kmu masih ngambek sih Fi? ''

''Menurut Mas gimana? ''

''Yaa jangan ngambek dong Fi'' sambil ikut duduk di Ranjang dan ingin segera memakan cokelat itu,ya tak heran,Fiyah adalah pecandu cokelat namun cokelatnya diambil oleh Reyhan

'' enak aja kamu makan cokelat,udah makan nasi belum? ''

''Fiyah gak nemuin beras dan sayur yang bisa dimasak'' ucap Fiyah malas

''Yaudah ayok kita keluar cari makanan'' seraya menarik pergelangan tangan Fiyah yang Fiyah hanya mengikuti langkahnya karena masih kesal

********************

''Fi,kita makan disini? Atau dibungkus aja bawak pulang?''

''Fiyah udah ngantuk''

''Oh yaudah Mbak Ayam Penyetnya 2 dibungkus Mbak''

Sampai Dirumah

''Fi,udah dong dimakan,nanti kamu sakit Fiyah'' rupanya isterinya kekeuh sama Ngambeknya ini

''Oh yaudah,saya suapin nih,aaaak'' namun Fiyah tak mau membuka mulut,dan Reyhan beranjak dari tempat dudur didapur menuju washtafel mencuci tangan dan duduk kembali disamping Fiyah

''Fi maafin saya ya? Janji deh gak ninggalin kamu lama lama lagi''

''Janji ? '' sambil mengacungkan jari telunjuknya

''Iya janji ''

''Yaudah Fiyah mau makan kalau gitu''

''Fiuhh akhirnya Fi'' sambil menghela nafas panjang

Selesepas Makan

''Fiyah buatkan Cokelat panas ya Mas'

''Iya Fi,bawak kekamar aja nanti ya'' Reyhan berjalan menuju kamar yang dibalas anggukan

''Mas...Yaa kok udah tidur sih?''Padahal fiyahkan mau tanya tentangnya banyak,katanya dia juga mau nanyak tentang ku ucap hatinya

"Dan dia berbaring disofa karena belum siap untuk tidur seranjang dengan Reyhan

     Tepat jam 12.30 kulihat isteriku itu malah tidur diSofa,kuangkat dia menuju tempat tidur dan menyelimutinya,sementara aku mengambil wudhu melaksanakan sholat malam,dan kembali tertidur diatas Sofa

    Waktu Adzan subuh sebentar lagi?terus  Mas reyhan kemana? Aku kok ada di ranjang? Mas reyhan kemana,kutelisik kamar ini dan menemukan sosoknya tertidur disofa,dan aku yakin lehernya pasti setelah bangun akan pegal pegal

''Mas bangun Mas? ''

''Hemm iya Fi '' suara khas bangun tidur

''Udah shubuh nihh,Mas''

''Iya Fi'' sekarang posisi Reyhan terduduk disofa dengan mata masih tertutup,jika begini Reyhan tampak menggemaskan

''Fiyah hitung ya,kalau Mas gak beranjak dari sofa,Fiyah cubit? 1...2....Tiiiiii''

''Iya siap nyonya Reyhan'' langsung berdiri siap

''Gitu dong,udah Mas kekamar mandi sana'' sambil mendorong Reyhan

Pagi harinya,Fiyah dan Reyhan tidak kuliah karena ini adalah hari minggu,dan Fiyah memberanikan diri keluar membeli sayur untuk dimasak

Nah sekarang sudah siap,tapi Mas Rey dari tadi kok belum kesini? Udah jam 07.00 ya Allah,dengan senang hati Fiyah mengantar makanan itu ke kamar san membuka tirai jendela agar Reyham kesilauan dan terbangun

''Mas bangun,Fiyah udah masakin makanan''

''Fi silauu''

''Mas bangun''Fiyah menarik tangan Rey supaya terduduk

''Mana makanannya? ''

''Ih enak aja,cuci muka gosok gigi dulu''

''Ara Mas masing ngantuk''

''Ara? " Fiyah terheran dan Rey oun tersadar kalau dia menyembut Ara

''Eh maksudnya Fiyah'' Fiyah hanya terdiam dan Rey langsung kekamar mandi mencuci muka dan gosok gigi sesuai perintah

Selepas Makan

''Mas,maafin Fiyah ya? Fiyah biarin mas tidur di Sofa''

''Gapapa Fi,oh iya hari ini saya mau pergi kebengkel dan Conter,mau ikut? "

''Emang boleh? ''

''Kalau gak boleh,ngapain saya ngajak kamu?''

''Iya Fiyah mau ikut Mas Reyhan''

Pacar Halalku [TAHAP REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang