Ikhlas

10.6K 438 0
                                    

Kehilangan apa yang telah kita harapkan,memang sangat menyakitkan.
Tapi janganlah terus tepuruk dengan apa yang diambil oleh Allah,pikirkan apa yang Allah akan berikan sebagai penggantinya

Perut Fiyah masih terasa sakit luar biasa,akibat benturan itu yang telah menewaskan anak yang selama ini ditunggu kelahirannya ke Dunia,dan Fiyah diberi obat pereda rasa sakit dengan pengaruh obat tidur

''Fi,kamu kenapa begini? Aaahk'' Reyhan mengusap rambutnya gusar

''Kamu tau Fi,melihatmu begini,sama saja kau menyiksa hatiku'' Reyhan tak henti hentinya mencium tangan Fiyah yang pucat

    Aku naik ke bangsalnya dan tidur disampingnya dengan tanganku berada diatas kepalanya,ku usap khimar yang menutupi rambutnya,tak sanggup aku melihatnya begitu menderita,wajahnya yang pucat pasih,dan suhu badannya yang begitu dingin,oh Fiyah,aku menderita melihat dirimu menderita seperti ini,aku terlelap dengan memeluk pinggangnya

  Ku buka mataku perlahan,ku mendapati seseorang yang sangat kucintai mendekapku hangat,ya ada tanda memar dipipinya,juga matanya sembab.
aku tau mengapa pipinya memar,ummi memberitahu ku,bahwa Mas Hafizh yang melakukannya,bukannya tak perduli,tapi saat ummi memberitahu tentang itu,aku sedang sangat kecewa padanya,terutama pada keadaan,tapi aku tau tak seharusnya aku kecewa pada qadarullah...meski sedikit hatiku masih tidak bisa rela sepenuhnya,oh...aku sangat menikmati hidup indah saat mengandungnya...

Flashback

''Mas,fiyah mau martabak hangat rasa keju''

''Ha? Sayang ini masih pagi,masih jam 06 pagi,oh ayolah sayang''

''Tapi Fiyah mau martabak hangat itu Mas" rengeknya memelas

''Dimana Mas akan mencarinya Fi ? Ah ya Allah"

''mas lebay deh,Fiyah hanya minta itu Mas'' rengek Fiyah memgeluarkan air mata

''Iya baik Nyonya Reyhan,akan saya turuti,segera,tunggu disini'' sambil mencium kening Fiyah dan berlari kecil keluar rumah

2 jam Kemudian

''Assalamu'alaikum,Fi mas dapat nih,akhirnya'' sambil mengangkat martabak ke udara

''Wa'alaikumussalam Mas'' fiyah sedang menonton tv,dan mengemil camilan kesukaannya

''Mas kelamaan,Fiyah udah kenyang''sambil berjalan menuju R.Makan

''Lah,ini Mas udah belik pesanan kamu sayang'' langkah Fiyah diikuti oleh Reyhan

''Yaudah,nanti Fiyah makan Mas Ganteng,sekarang Mas makan dulu'' sambil menyedokkan nasi goreng dengan sedikit salad

''Fi,tapi Mas capek loh nyari martabaknya,seenganya makanlah satu potong saja''

''Fiyah udah kenyang Mas sayang'' Fiyah nyengir kuda seolah tak merasa bersalah dan

''Sekarang Mas makan ya,Fiyah buatin Teh dulu" berjalan kedapur sambil meletakkan martabak itu didalam kulkas

''Kamu mah jahat Fi,mas capek nyariin kamu martabak,kamunya malah gak mau makan'' Ucap Reyhan seolah merajuk

''Maafin Fiyah deh Mas,tapi Fiyah udah kenyang banget,habisnya Mas lama banget sih'' Reyhan masih merajuk dengan tak menjawabnya

''Nih teh nya'' seraya meletakkannya di meja makan dan duduk

''Kok belum dimakan sih Mas? '' jeda 5detik

''Makan dong Mas'' jeda 1 menit tak ada jawaban apapun dari Reyhan,Reyhan malah asik memainkan ponselnya

''Fiuhhh..." sambil berjalan kearah kulkas dan mengambil Martabak tadi dan memakamnya di Meja makan

''Nyam nyammm''

''Udah Fiyah udah makan martabaknya kan? Sekarang Mas makan dong'' bujuk Fiyah

''Suapin'' nada datar keluar dari mulut Reyhan

''Huff,yaudah....aaaaahhkk''

FlashbackOff

''Hiks hiks hikss'' Fiyah menutup wajahnya dengan kedua tangan

''Fi? Sayang'' Reyham tersadar dari tidurnya

''Kamu kenapa? Kenapa sayang? '' ucap Reyhan panik

''Maafin Fiyah Mas'' sambil memeluk Reyhan erat

''Maaf? Untuk apa sayang? '' sambil mengusap lembut pipi Fiyah

''Fiyah gak bisa jagain calon anak kita,maaf Mas''

''Fiyah buat Mas dimarahin sama Abi dan Mas Hafizh,maafin Fiyah" Reyhan tak berkata apapun,dia hanya mendengarkan keluhan sang Istri

''Mas kenapa? Kenapa allah ngambil baby,Fiyah belum sempat ngeliat baby untuk pertama dan terakhir kalinya,kenapa Mas..hikss hikss''

''Sayang,denger dan lihat Mas Ya'' sambil menakup wajah Fiyah agar mendongak

''Allah gak akan nimpahkan makhluknya musibah yang tak sesuai dengan kekuatan makhluknya,Allah tau kita mampu,mangkanya Allah nimpahkan ujian ini kekita,sayang...semua yang Allah ambil dari kita akan diganti dengan yang lebih baik,kamu percayakan? '' Fiyah hanya mengangguk paham

''Fi,jangan pernah berburuk sangka pada Allah ya" diangguki lagi oleh Fiyah,setalah 5 menit Reyham mendekap Fiyah dengan pelukan hangat

''Kamu udah gak marah sama Mas?'' Itu membuat Fiyah mendongak

''Fiyah tau Mas dan semua orang melakukannya agar Fiyah tak shock kan? ''
Reyhan mengangguk

''Fiyah udah maafin semuanya Mas''

''Jadi sekarang kamu mau ketemu dan bicara pada Syifa?''

''Loh? Emangnya Syifa kenapa Mas?''

''Dia menyalahkan dirinya sendiri Fi,dia bahkan mengutuk dirinya sendiri setelah kemarin dia kamu usir''

''Mas,Fiyah gak bermaksud,gak mungkin Fiyah nyalahin Syifa Mas'' ucap Fiyah melepas pelukannya

Flashback On

Saat Syifa keluar,Syifa merasa sangat amat bersalah,dan berlari memeluk Kia

''Hiks...hikss...Kia aku penyebab ini semuaa''

''Aku gak becus,aku..aa...akuu,aku benci diriku sendiri,aku penyebab Fiyah jadi kayak gini'' ucap Syifa sesunggukkan

''Sttt...Syi,ini takdir Allah,jangan menyalahkan dirimu,kumohon'' ucap Lembut kua menenangkan

''Iya,ini bukan salah kamu Syi,jangan membenci dirimu atas takdir ini,Kk juga tidak menyalahkanmu'' ucap Reyhan memberi nasihat

''Tidak,ini salahku Kak ! Tolong sampaikan Maafku kepada Fiyah,aku pergi'' sambil melepas pelukannya kepada Kia

''Mau kemana Syi? Syifaa''teriak Kia

Flashback Off

Reyhan menjelaskan bahwa,Syifa sangaf merasa bersalah,dan berniat menjauhi Kia & Fiyah

''Dimana dia sekarang Mas? "

''Mas gak tau,sejak kejadian itu dia terlihat terpukul,dan tak pernah kesini lagi"

''Fiyah mau ketemu Syifa,tolong Mas,Fiyah gak mau melihat syifa menyalahkan dirinya atas takdir Fiyah''

''Iya sayang,kamu tenang ya'' ucap Reyhan mencium Kepala Fiyah

Pacar Halalku [TAHAP REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang