Kau Tak Boleh Pergi

10.6K 430 0
                                    

Sahabatku,aku tak akan membiarkanmu pergi ! Percayalah

Hari ini Fiyah sudah diizinkan pulang dan Kia ingin membantu untuk menyiapkan barang barangnya,sebab Reyhan hari ini sedang pergi untuk meeting proyek besar bersama Dito,suaminya Kia

''Assalamu'alaikum " ucap Kia dan dijawab bersamaan oleh Ummi,Mama,dan Fiyah.Mbak Aisy tak bisa datang karena merawat Baby Bani yang sedang sakit sedangkan Mas Hafizh bertugas lagi diluar kota sejak semalam.

''Boleh Kia bantu Umm? '' sambil mendekat kearah Ummi seraya memberi kode

''Oh ya sayang,Ummi dan Mama kelobi duluan ya Fi''

''Iya Umm,ummi sama Mama hati hati ya''

Setelah kepergian Ummi dan Mama

''Fi''

''Iya ki? ''

''Syi..syifaa'' mata Fiyah lansung menoleh kearah Kia

"Kenapa? Syifa kenapa? ''

''Hiksss...syifa'' tangia Kia membuat Fiyah mendekat kearahnya dan memeluk Kia

''Syifa kenapa ki? Kenapa? ''

''Dia akan pindah kuliah di Rumania"

''Ha? Dia ingin tinggal bersama Mama nya? Oh tidak tidak'' ucap Fiyah panik

  Syifa Kaila Husein,dia adalah anak yang terlahir dari keluarga broken Home,Orangtua bercerai sejak dia berumur 16 tahun,bahkan sebelum dia bertemu dengan Kia dan Fiyah,dia tak menjalankan syariat dengan menutup aurat,dia hancur,dia tak mendapat pendidikan dari Orang Tuanya.
Mami nya menikah lagi dengan orang Rumania,dan Papinya sampai sekarang belum tau kabarnya dimana,dia bisa hidup berkecukupan dengan uang,rumah,dan Mobil Fasilitas Maminya.
Maminya memaksanya untuk berkuliah disana,tapi ia selalu menolak,tapi entah mengapa sekarang iya menerima tawaran itu.Tidak Tidak,betapa susahnya bagi Fiyah dan Kia mengubah Syifa yang dulunya tak memahami agama,malah sekarang mau tinggal di Rumania yang pastinya agama mayoritas disana Non Muslim

''Dimana dia sekarang Ki ? ''

''Dia masih disini,habis Dzuhur dia akan berangkat keBandara,aku sudah mendatangi Rumahnya,tapi dia keras kepala,dia bersihkekeuh untuk meninggalkan kita Fi''

''Baiklah kita kesana sekarang'' saat Fiyah agak sedikit berlari

''Awww...'' Fiyah merasakan nyeri dibagian perutnya

''Fi kamu jangan gila,kamu belum pulih''

''Aku tidak gila ! Apa kamu mau dia pergi Ki? ''

''Tapi Fi'' bujuk Kia

''sudah ayo'' sambil menarik tangan Kia tapi Kia enggan mengikutinya

''Lalu barang barang mu? Ummi dan Mama mu pasti tak mengizinkanmu Fi! ''

''Aku tau itu Ki,kamu bawa Mobil? ''

''Ya''

''Kita pergi pakai mobilmu''

''Aku akan menelpon Ummi dijalan nanti'' sambil berjalan tergesa gesa dan Kia malah diam saja

''Ayolah Ki,sekali saja jangan memikirkanku terlalu berlebihan,aku tidak apa apa'' ucap Fiyah memelas

''Baiklah baik" ucap Kia pasrah

----------------

''Ki janganlah pelan sekali''

''Aku takut kamu kenapa kenapa Fi''

''Ah ayolah Ki,kita sudah telat,ini sudah jam 11.30 ''

''Kamu telpon Ummi dulu,nih'' sambil menyerahkan telpon genggam yang sudah tersambung

''Ha..halo ummi,assalamu'alaikum''

''Fi? Wa'alaikumussalam,kamu dimana? ''

''Maafin Fiyah umm,Fiyah harus kerumah Syifa,tolong jangan bilang ke Abi ataupun mas Reyhan,maaf ummi,assalamu'alaikum'' sambungan telpin dimatikan secara sepihak

''Kok macet sih? Ya allah'' Fiyah frustasi

''Gimana nih Fi? Ya allah...udah masuk waktu Dzuhur''

''Aku punya ide Fi,sebentar'' Kia meminggirkan mobilnya dan keluar dari Mobil,dan membuka pintu mobil Fiyah

''Kita jalan? '' tanya fiyah

''Tidak,tukang Ojek...kita pakai jalan tikus''ucap Kia mantap

''Aku mengerti sekarang '' ucap Fiyah panas

''Kamu hati hati ya Fi,aku takut kamu'' ucapan Kia terpotong

''sttt...ini bukan waktunya mengkhawatirkanku''

Sampai Depan Rumah Syifa,Syifa sedang menggeret koper kopernya

''Syi,syifa...'' teriak Fiyah sambil sedikit berlari diikuti oleh Kia dan Syifa langsung terbelalak melihat 2 sahabatnya ini

''Syi mau kemana? Jangan pergi'' cegah Fiyah

''Syi,kami mohon jangan pergi'' timpal Kia

''Sudah jangan halangi aku,aku pembawa sial buat kalian berdua! Semenjak aku datang,hidup kalian berantakan! Dan itu karena ku'' ucap Syifa tegas tak menoleh sambil mengangkat kopernya ke jok belakang Mobil

''Syi aku mohon,bayiku meninggal bukan karenamu! Kami mendapat musibah bukan karenamu'' ucap Fiyah kembali mencegah

''Jadi karena apa?! Sudah jelas aku biang dari semua cobaan kalian! Tolong mengertilah Fi,Ki,kumohon'' nadanya mulai pelan menatap 2 sahabatnya ini

''Kamu dengar Syi! Semua yang terjadi adalah Qadarallah,takdir Allah,tolonglah! Jangan menyalahkanmu atas musibah yang kami alami'' ucap Kia tegas membentak.
   Ya,Syifa pernah membuat pernikahan Kia dan Dito hampir gagal dilaksanakan,karena Gaun Nikah berserakan dijalan.Saat itu Syifa bersihkeke untuk mengambil Gaun dan cincin pernikahan,tapi apalah daya,keadaan hujan yang membuat motor tukang ojek yang ditumpanginya jatuh,dan membuat Gaunnya kotor karena lumpur,untung saja cincin itu ada pada tas Syifa,padahal acara akad tinggal besok hari.Ya awalnya Kia marah,tapi karena nasihat dari Fiyah,Kia memaafkan tindakan ceroboh Fiyah.Kia memakai gaun seadanya yang dibelinya mepet,3 jam sebelum akad.Kia sudah melupakan peristiwa itu

''Hikss...aku tak peduli,yang kutahu aku tak pantas bersahabat dengan kalian,maafkan aku'' ucap Syifa terisak dan berjalan membuka Pintu Mobil

"Demi Allah aku akan kecewa dan membencimu jika kamu tetap pergi Syifa'' ucapan Tegas keluar dari bibir tipis Fiyah,lantas Syifa menoleh,dia tak mampu melihat orang yang disayanginya membenci dirinya

''Hikss...tolong jangan begini Fi'' ucap Syifa tak sanggup

''Kamu yang seharusnya jangan begini Syi,aku dan Kia menyayangimu,kami akan tetap ada disampingmu walau semua orang meninggalkanmu''ucap Fiyah mendekati Syifa dan memeluk eratnya

''Hiksss...hiksss...maafkan aku'' sambil memeluk Fiyah dan meminta tangannya digenggam oleh Kia yang masih terharu

''Kumohon jangan begini lagi Syi'' ucap Kia mendekat dan menghapus air mata Syifa

''Aku tak akan pergi,jika sahabatku tak rela aku pergi'' Syifa tersenyum dan memeluk Kia...yaps jadilah seperti teletubies ;(

Pacar Halalku [TAHAP REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang