Tidak Bisa Menjaga

11.1K 454 0
                                    

Fiyah menjalani rutinitasnya seperti biasa,dan kian hari perutnya makin membesar,tapi belum saatnya untuk lahiran

''Fi,Mas gak bisa jemput kamu,Mas ada meeting,Supirnya yang biasa jemput kamu pun lagi tak masuk,kamu bisa pulang sendiri?''

''Iya Mas,bisa kok''

''Kamu langsung pulang,hati hati ya,Assalamu'alaikum sayang''

''Wa'alaikumussalam Mas'' sambungan telpon terputus

Fiyah berdiri didepan kampus untuk mencari Taxi,tapi tak ketemu juga

''Fi? Kamu gak dijemput sama Kak Reyhan? '' tanya Syifa dari kaca mobil

''Enggak,Mas Reyhan lagi meeting''

''Yaudah masuk,aku yang antar'' dan Fiyah pun langsung masuk

''Kia gak bareng kamu Syi?''

''Masih diperpus dia,dia juga bawa motor ko'' dan Fiyah hanya ber o riya

''Oh ya Fi? Gimana ? Udah Usg? Jenis kelaminnya apa? ''

''Udah baru 2 hari yang lalu ''

''Terus?''

''Alhamdulillah cewek Syi''

''Rencananya bakal dikasih nama Apa? ''

'' Ardila Nur Jannah''

''Wah bagus namanya Fi'' tiba tiba handphone yang sedang dipegang Fiyah jatuh,sementara Fiyah lagi mencoba mengirim pesan kepada Reyhan

''Udah udah Fi,jangan nunduk nunduk gitu,kasihan anaknya nanti,biar aku ambil'' tanpa persetujuan dari Fiyah,Syifa yang sedang menyetir langsung menunduk

''Syifa,Syi ada Mobil didepan'' sontak Syifa langsung bangkit dan mengelakkan mobilnya

''Ya allah tolong kami'' jerit hati Fiyah yang tak henti menyebut asma Allah,Syifa sangat panik dan banting setir

''Syifa ada pohoooon'' sambil berteriak dan Syifa pun menoleh kearah depan

''Aaaaaaaaa.............''

Saat aku melihat Mobil akan menabrak sebuah pohon besar,aku semakin mengkhawatirkan bayiku yang ada diperut,aku memegang dan melidunginya dengan kedua tanganku,tak peduli diriku terombang ambing,yang penting anak ku selamat,aah tapi tidak,saat diriku sudah ingin membentur,aku menahanannya dengan kedua tanganku,dan seketika perutku merasakan sakit yang luar biasa,ah Ya Allah,mataku langsung tidak bisa melihat apa apa lagi

''Aaw...Fi,Ya Allah kamu pendarahan Fi,Ya Allah'' Ucap Fiyah yang baru tersadar dari pingsannya,karena benturan kuat pada setir Mobil

''Tolong,tolonggg Ya Allah,siapapun tolonglah'' teriak Syifa histeris setelah mengeluarkan Fiyah dari dalam mobil dengan susah payah

''Iya Fi? Udah sampaikan? '' ucap Reyhan dari ujung telepon

''Halooo haloo,kak Reyhann...tooo tolong kak''

''Kenapa?'' Ucap Reyhan panik seketika

''Fiyah kak,kami kecelakaan,Fiyah pendarahan'' ucap syifa sesunggukkan

''Ya allah,dimana kalian sekarang''

''Dipersimpangan kedua Kampus kak'' Rey langsung menutup sambungan teleponnya

-----------------

''Fi,sayang kamu pasti akan baik baik saja,percaya sama Mas'' sambil ikut mendorong menuju Icu

''Hiks...hiksss...Fii,kamu kuat '' dan Fiyah hanya menatap keduanya dengan tatapan Lemah,seolah berkata ''aku tak kuat''

''Bapak,dan Mbak tunggu disini"

''Tapi saya suaminya'' Rey memaksa untuk masuk

''Mohon ikuti peraturan Pak'' Reyhan perlahan mundur

Reyhan sekarang terlihat seperti orang yang kehilangan tujuan hidup,ia memijat pelipis matanya dan sesekali mengusap gusar rambutnya dengan air mata yang mengalir,dia sungguh mengkhawatirkan keduanya,ya Anak dan isterinya

''Kak Reyhan? Kk sudah mengabarkan Ummi,Abi? '' dan Reyhan mendongak langsung mengeluarkan hpnya

''Saya tak sanggup bicara,Bicaralah dengan mereka'' Reyhan menyerahkan Hp kepada Syifa dan langsung pergi,ya tentunya ke Mushalla

'' ya Allah,jangan ambil keduanya,selamatkan keduanya,Ya Allah hamba menyayangi mereka,beri hamba kekuatan ya Allah,hamba menyesal tak menjemputnya'' Reyhan mengadukan semua keluh kesahnya dengan tangisan,selesai ia bermunajat,Ia melihat sudah banyak orang yang ada disana,Ada Ummi,Abi,Mama,Papa,Syifa,Kia,dan Mbak Aisy...Mas Hafizh tak ada sebab sedang tugas dilur kota

''Sayang'' ucap Mama memeluk Reyhan

''Ma,Reyhan gagal menjaganya Ma'' sambil memeluk Mamanya erat

''Fiyah wanita kuat sayang'' khimar panjang mamanya sudah terbasahi oleh tangisannya

''Abi maafkan Reyhan Bi'' ucap Reyhan menghampiri Abi dan berlutut,tatapan mata Abi saat ini menjelaskan kalau Abi kecewa

''Kamu gagal'' ucap Abi menoleh dan pergi

''Nak,sudahlah,Abi sedang kecewa saja'' ucal Ummi mengusap badan belakang menantunya

''Umm,maafkan Reyhan tak bisa menjaga Fiyah dan Anak Reyhan Umm'' sambil menunduk sedalam dalamnya

''Kamu tenang saja Ya Nak,Ummi tau tak selamanya kamu dapat menjaga Fiyah dimanapun dan Kapanpun,ini sudah Takdir''

Pacar Halalku [TAHAP REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang