Chapter 5

781 67 7
                                    

Hai~
Nice to meet you again...
Hehehe~
Bolehlah belajar bahasa eng dikit.
🌹Happy Reading...🌹

.
.
.

Taeyong masih diam tanpa kata sejak 30 menit yang lalu. Helaan nafas terdengar untuk kesekian kali membuat pemuda berlesung pipi disebelahnya memandangnya.

"Taeyong ah~" Suara Jaehyun memecah keheningan taman sepi itu. Taeyong masih tidak merespon panggilannya.

"Tae..."

"Apa aku salah jika menginginkan dia terbuka dengan ku...? Jae... Aku tau dia tidak ingin aku khawatir. Tapi aku merasa tidak berguna sama sekali untuknya. Dia tidak bisa terus menyimpannya sendiri. Aku takut Jae~ Aku takut dia akan melakukan hal bodoh yang pernah aku lakukan dulu."

"..." Jaehyun mengingat kejadian itu. Saat itu Taeyong yang sangat lelah dengan tekanan jhonny melawan perkataan jhonny dan berakhir dengan pertengkaran hebat. Jaehyun mendengar semuanya. Karena saat itu dia berada dirumah dan kamar nya berada di sebrang kamar taeyong.

Taeyong berlari ditengah hujan dan hendak menabrakan dirinya di kearah kendaraan yang lewat. Beruntung saat itu Jaehyun menyusulnya dan menariknya sebelum kendaraan berhasil menabraknya. Jaehyun benar benar marah saat itu. Dia bahkan menampar Taeyong dengan cukup keras untuk pertama dan dia berharap itu yang terakhir dalam hidupnya.

"Mereka bukan keluarga yang sesungguhnya Jae~ Bagaimana bisa seorang Appa bersikap seperti itu. Bagaimana bisa eomma memukul dan menghukum adikku seperti itu." Taeyong benar benar kecewa dengan keadaan keluarganya. Rasanya akan jauh lebih baik jika Mark *adiknya Menurut dan pergi meninggalkan mereka.

"Hanya karena karir, eomma bahkan membenci adikku sampai sekarang. Mark pasti sangat kecewa jika tau eomma membencinya sejak awal hanya karena karirnya." Lanjut Taeyong frustasi. Dia Mengetahui nya. Ten membenci Mark karena saat ia berada pada puncak karirnya dia mengandung Mark dan berakhir Ten Harus menyerah pada karirnya selama mengandung Mark Atau ada alasan lain?. Entahlah itu adalah alasan yang Taeyong tau.

"..." Keheningan tercipta. Taeyong menunduk dalam sementara Jaehyun merangkul Kekasihnya sekedar memberi kekuaatan Sebelum mereka memutuskan pulang.

.
.
.

Taeyong kembali ke apartement setelah mendapat pesan dari Doyoung bahwa dia ada tugas mendadak di Rumah sakit dan meninggalkan Mark sendiri di rumah.

"Pulanglah Jae~ Ini sudah malam." Jaehyun mengangguk membenarkan.

"Berbicaralah dengan kepala dingin Tae..."

Taeyong memasuki apartement. Suasana gelap dan sepi menyambutnya. Dia berjalan pelan menyalakan lampu dan memasuki Kamar nya. Mark masih terduduk dengan posisi janggal. Dia menengelamkan kepala di lututnya dan memeluk dirinya sendiri.  Taeyong berjalan ke arahnya. tapi tak ada pergerakan sama sekali.

"Ckckck..." Taeyong tersenyum simpul menyadari bahwa sang dongsaeng tertidur pulas. Dia membaringkan Mark pelan dan menyelimuti nya.

Kling~
From Doyoung Eomma
...
Demamnya sudah turun
Jangan terlalu khawatir dia hanya kelelahan dan kurang tidur.
Tae~ Mark bukanlah anak yang suka membuat orang lain khawatir, Tapi percayalah dia sangat menyayangimu.

Taeyong tersenyum membaca pesan itu. Mereka beruntung setidaknya masih ada keluarga Lee dan Wong yang akan selalu membantu mereka.

"Kau benar benar keras kepala Saeng~ Jaljjayo..." Ucap Taeyong mengusap pipi Mark pelan dan menyusul Mark kealam mimpi.

.
.
.

With You  #Mark #Haechan #Lucas {Complete}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang