Chapter 15

582 59 11
                                    

Annyeong~
Dont Like Dont Read
Happy Reading~
Eyyy~

.

.

.

.

.


"Wae?" Johnny terdiam ditempatnya berdiri. Begitu juga Namja Manis disampingnya yang hanya menunduk dalam merasa sangat menyesal.

"Bukannya aku sudah bilang padamu, Jangan menganggunya lagi. Bahkan aku sudah memohon padamu. Apa permohonanku hanya lelucon untuk mu." Lanjut Taeyong dengan nada tidak bersahabat.

"Geurigo...Eomma, Apa yang eomma inginkan setelah melakukan perbuatan keji itu pada dongsaengku? Kau muncul seakan tidak terjadi apapun." Desis Taeyong tanpa berniat mendekat ataupun menatap Ten. Kekesalannya kepada Ten semakin menambah saat dia mencoba menatap namja mungil yang berstatus sebagai ibunya itu.

"Hyung..." Mark mengenggam tangan Taeyong pelan.

"Na Jigeum Gwaenchana..." Lanjut Mark merasa kasian melihat wajah menyesal orang tuanya. Meski rasa was was masih setia menemaninya. Mark mencoba menatap Appanya, tanpa sengaja pandangannya bertemu dengan Ten, Sedetik kemudian Mark memalingkan wajahnya.

"Appa, Aku tidak menyesal untuk semua hal yang terjadi. Aku tidak bisa menyalahkanmu karena keinginanmu membuat kami menjadi berharga untukmu dimasa depan. Tapi aku juga tidak ingin kembali lagi seperti dulu. Aku ingin hidup normal seperti yang lain. Jebal..." Ucap Mark pelan dibelakang Taeyong tanpa mau melangkah lebih dekat kearah Johnny.

"Lee Minhyung, Kau adalah seorang Lee Dan selamanya kau akan menjadi penerusku, Kau tidak bisa bertindak semaumu." Ucap Johnny sudah sangat kesal melihat kedua putranya yang memandangnya seperti musuh.

"Appa!" Kesal Taeyong mendapati nada tegas sang Appa.

"Wae? Lee Taeyong Bukan kah ini juga kesalahan mu, Jika kau menyalahkan cara kerasku mendidik Mark, Seharusnya kau sadar semua berawal saat kau tidak bisa kuatur.Dan Aku hanya melimpahkan semua harapanku kepada adikmu." Lanjut Johnny dengan nada pembelaan. Taeyong terdiam di tempatnya. Mark yang melihat wajah menyesal sang hyung pun merasa tidak terima.

"Na Shireo!" Sentak Mark Mengenggam erat tangan Taeyong.

"Kajja Hyung..." Lanjut nya menarik Taeyong pergi. Taeyong yang menyadari telapak tangan Mark Yang Dingin dan berkeringat menatap sebentar wajah adiknya yang mulai pucat. Dan tanpa bantahan Taeyong pun berbalik hendak meninggalkan kedua orang tuanya.

"Mianhae,,, Na jeongmal Mianhae Minhyung ah..." Lirih Ten dengan suara bergetar. Mark yang berbalik membelakangi mereka terdiam ditempat nya. Untuk pertama kali dia mendengar Eommanya memanggilnya dengan nada Lembut.

"Jangan meminta maaf jika kau akan mengulanginya lagi" Kesal Taeyong dengan nada tidak bersahabat.

Butiran air mata sudah menetes begitu saja. Taeyong menatap menyesal kearah Mark kemudian menariknya kembali berjalan menjauh meninggalkan kedua Orang tuanya.

.

.

.

Haechan sedang menatap penasaran Rumah sebrang yang terlihat sepi setahun terakhir meski dulupun rumah itu terlalu sepi. Ingin rasanya dia turun dan menghampiri Jaehyun dan tetangga baru Mark yang bernama kyuhyun yang berboncang didepan mobil berwarna biru itu. Tapi Jaehyun lebih dulu mengirimi nya pesan untuk tidak keluar dan menemui Mark dulu.

With You  #Mark #Haechan #Lucas {Complete}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang