Anantara Uluwatu Bali Resort, adalah tempat yang ku pilih untuk beristirahat kali ini. Maudy dengan semangat menaruh barangnya dan melihat keluar.
" kita habis ini renang ya? " pintanya, aku mengangguk dan tidur di ranjang king size bed. Maudy mengambil beberapa foto diruangan itu. aku sangat tau dia, demi kepentingan feeds di instagramnya,, dia bakal memfoto apa saja yang baginya aesthetic.
" istirahat lah... lu gak capek? " tanyaku, Maudy tersenyum dan duduk di sampingku.
" iya nanti.. gue pengen mandi dulu " ucapnya
" berenang aja yuk? tuh kolam udah manggil " ajakku, dia langsung mengangguk
" gue ganti dulu pake bikini dong.. " ucapnya, aku tertawa gemas dan langsung bangkit.
Maudy membuka kopernya dan mengambil bikini warna hitam. aku ingat, dia membeli itu bersamaku dan aku masih ingat betapa malunya diriku saat itu. HAHA, tapi aku senang bisa menjadi orang yang selalu ada di sampingnya.
byuuuurrr
Maudy loncat ke dalam kolam, aku menggeleng-gelengkan kepala dan menatapnya.
" ini bukan kolam buat lomba berenang, dy " ucapku, Maudy tertawa dan menghampiriku.
aku menggendongnya dan kami diam sejenak menatap pemandangan pantai yang ada di hadapan kami.
sejak kapan kami jadi sedekat ini? seumur hidupku, kami gak pernah saling bersentuhan. berpelukan untuk hal-hal seperti ini saja tidak pernah. tapi Maudy terlihat nyaman dan gak keberatan.
" kok diem? " tanyanya, aku menggeleng dan melepas gendonganku.
aku sebenarnya takut. takut kalau aku terlalu nyaman dengannya dan aku terlalu bergantung dengannya. takut pula kalau-kalau aku mengungkapkan perasaanku dan dia hanya menganggapku sebatas sahabat. ya, aku takut dengan penolakan yang nantinya akan terjadi.
" malam ini kita kemana? " tanyanya, aku menaikkan bahuku tanda tak tahu.
" kita makan malam... lalu terserah lu aja " jawabku, Maudy mengangguk
" fotoin gue dong? " pintanya seraya menaiki tangga kolam dan pergi mengambil kamera.
Maudy kembali seraya membawa kameranya dan aku menghampirinya.
" kameranya jangan kena air " ucapnya, aku mengangguk dan mengambil beberapa fotonya.
aku cukup baik dalam mengambil foto, lebih tepatnya sejak aku bertemu dengan Maudy aku jadi sering menjadi tukang foto buatnya.
" jangan lama-lama main air, nanti sakit panas " ucapku, Maudy tertawa
" yang gampang sakit itu lu, bukan gue " jawabnya, aku tertawa mendengarnya.
-----
Maudy Point Of View
malam ini kami memutuskan untuk gak kemana-mana. rasanya aku hanya ingin menghabiskan waktu berdua saja dengannya. Harris sibuk memainkan handphonenya, entah siapa yang dia chat atau dia sedang apa, sebenarnya aku kurang suka bila dia sibuk sendiri. entahlah, padahal biasanya aku gak begini.
" Har, jangan main hape terus dong " keluhku, Harris langsung menyingkirkan handphonenya.
kami menonton TV, dan anehnya, tak ada perbincangan diantara kami sampai 30 menit. aku bersandar di bahunya, dan dia hanya diam tak merespon pergerakanku. aku sebenarnya masih memikirkan tentang kejadian malam itu, dimana kami berciuman. dia tidak membahasnya lagi, begitupun aku, aku tak berani membahasnya lagi. seakan aku enggan untuk membicarakannya, dan malu karena akulah yang memulai duluan. tapi dia juga yang waktu itu memelukku dan tidur disampingku.
" Maudy, " bisik Harris tepat di telingaku. aku menatapnya dan dia langsung melumat bibirku.
aku hanya bisa diam dan kaku, sambil mengikuti iramanya bermain. jantungku berdebar kencang saat dia mengelus rambutku dan mengelus pipiku.
" aku sayang kamu " bisiknya, dan jantungku alhasil berdebar jauh lebih kencang lagi.
" aku juga sayang kamu, Har " jawabku, dan ciuman kami rasanya makin memanas.
Harris menggendongku dan kini aku berada di gendongannya. dia meniduriku dan memelukku. ciuman kami dia lepas, dan dia menatapku, mencium keningku cukup lama.
" kamu gak marah kan aku cium kamu ? "
pertanyaan Harris membuatku heran, tapi setelah ku pikir-pikir ada benarnya juga. aku hanya tersenyum dan menggeleng.
" kita tidur ya? udah jam 1 loh, hahah " kataku, Harris mengangguk dan mematikan lampu kamar.
Harris memelukku, dan mencium keningku seraya mengatakan
" selamat tidur Maudy "
aku terbangun karena suara shower yang menyala di pagi ini. jendela sudah terbuka dan aku bisa melihat kolam yang ada di depan dan pemandangan pantai yang gak kalah indanya. jam menunjukkan pukul 09.45, dan sepertinya untuk jalan-jalan hari ini akan sedikit telat.
aku berjalan ke meja dan mengecek handphoneku. ada beberapa pesan dari Diana dan abangku, yang segera ku balas dan aku kembali ke kasurku
" sudah bangun? mandi gih " ucap Harris seraya berjalan keluar kamar mandi sambil menggunakan handuk di pinggangnya.
aku langsung berjalan mengambil handuk dan pergi ke kamar mandi. aku melihat lipstickku sudah terbuka di meja kamar mandi dan di kacanya tertulis
selamat pagi Maudy..
aku tersenyum kecil, dan langsung keluar kamar mandi sambil menggunakan handuk putih
" selamat pagi Harris! " seruku yang pastinya membuat Harris kaget.
dia tersenyum dan mencium keningku
" mandi mandi.. " katanya seraya mengelus rambutku, aku mengangguk dan langsung menuju kamar mandi.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Boy
Teen FictionHubungan yang diawali dengan sebuah persahabatan, itulah aku dan Harris. kami awalnya hanya bersahabat baik, tapi hal-hal yang seharusnya terjadi, malah terjadi. sampai akhirnya kami berdua sadar kalau sebenarnya selama ini kami saling menyayangi. ...