Chapter 9

292 3 0
                                    

desahan Maudy kini mengisi kamarnya, aku makin liar saja dibuatnya. sudah 3 jam kami bermain, dan aku gak lelah sama sekali. jam menunjukkan pukul 19.55, harusnya sekarang kami makan malam, tapi aku ingin melewatinya malam ini, karena di depanku ada santapan lain, yang gak akan pernah kenyang tiap kali ku santap.

" sayanghhh... udah dong... aku capekk.. " desah Maudy saat kami berganti gaya DS

" sebentar lagi... " bisikku seraya terus memaju mundurkan pinggangku.

ini adalah klimaksku yang ke 6 kalinya. aku bahkan heran kenapa aku bisa sekuat ini dan senafsu ini. mungkin karena sudah 2 minggu kami gak bertemu.

ya, 2 minggu yang lalu Maudy pergi ke Jogjakarta bersama abangnya untuk mengunjungi kakek neneknya. dan sehari sesudah dia pulang, aku langsung ke apartemennya dan menghabiskan waktu berdua, hanya dengannya.

" ahhh " desahnya seraya menjatuhkan badannya ke Kasur. aku mengelus pahanya dan mendekatkan badanku ke badannya.

" kamu lapar? " tanyaku, dia mengangguk lemah.

" mau aku masakin sesuatu? " tanyaku lagi, Maudy hanya mengangguk dan menutupi badannya yang penuh keringat dengan selimut tipisnya. aku lalu mengecupnya dan memakai bokserku lalu memasak apa yang ada untuk Maudy.

-------

aku berjalan cepat ke dalam rumah. mama baru saja menelfonku untuk segera kerumah, dan katanya ini sangat penting.

" hai sayang, ayo sini " sambut mama. aku heran setengah mati karena mama tiba-tiba ramah, padahal tadi di telefon terdengar sangat panik.

aku berjalan ke ruang makan, dan disana ada beberapa orang yang gak ku kenal duduk dan ngobrol dengan papa. kehadiranku dan mama membuat mereka berhenti berbicara dan menatap kearah kami.

" ini dia yang kita tunggu, Harris " ucap mama dengan ramah, aku menatap papa, sedangkan papa gak menoleh kearahku sama sekali

aku duduk di samping mama, dan di depanku kini ada seorang cewek duduk sambal menatapku.

" kenalin Harris, ini Karina.. dia anak dari teman papa mama " ucap mama

jadi ini?! jadi mereka benar-benar mengenalkan ku alias menjodohkanku dengan cewek ini?

" jadi nama kamu Harris? " Tanya seorang wanita yang kira-kira seumuran dengan mama, wanita itu duduk disebelah cewek tersebut.

" iya tante " jawabku dengan senyum palsu yang ku buat-buat.

" kenalkan anak tante.. " ucapnya, cewek itu menyodorkan tangannya untuk bersalaman.

" Karina... " ucapnya dengan lembut

" Harris " jawabku dengan singkat.

orangtuanya dan orangtuaku langsung menghembuskan nafas lega. aku sebenarnya ingin marah dan pergi dari rumah ini, tapi aku gak mau mempermalukan kedua orangtuaku.

kakak benar, suatu hari nanti aku akan merasakan posisi ini. posisi dimana aku akan dijodohkan dengan seseorang

" kakak pengennya kamu jadi dokter, jangan jadi pengusaha... "

aku sekarang jadi mengerti alasan kakak, dan aku bersyukur sekarang aku mewujudkannya, meskipun ini baru langkah awal.

" so, kalian seumurankan? Harris kuliah dimana? " Tanya tante Linda, mama dari Karina.

" saya kuliah di University of Medical tan.. " jawabku, tante Linda mengangguk

" jadi kamu calon dokter? bagus bagus " puji om Putra, papanya Karina.

Karina menatapku. aku agak risih dengan tatapan sok manisnya itu, aku paling benci dengan tatapan cewek yang suka menggoda orang.

" kalau Karina kuliah dimana? " Tanya mama, ah mama! pake Tanya-Tanya segala.

" ohh, saya kuliah di universitas negri.. ambil jurusan bisnis " jawabnya dengan suara sok imut. mendengar itu aku langsung memutar bola mataku seraya menundukkan kepalaku

" wahh bagus bagus! calon penerus perusahaan yaa " puji mama

sepanjang makan malam ini aku hanya diam dan makan. aku bahkan gak bisa konsentrasi karena memikirkan Maudy. rasanya aku sudah mengkhianatinya, dan aku gak tau harus bilang apa padanya.

Maudy, maafin aku

aku gak mau hal ini terjadi

dan bakal ku pastikan, perjodohan bullshit ini gak akan terjadi.

--------

Author Point Of View

Maudy dan Harris pergi ke mall. seperti biasa, Maudy ingin membeli beberapa pakaian kuliah untuknya. Harris daritadi menggegam tangan Maudy saat mereka menyusuri mall tersebut.

" sayang, menurut kamu kemeja ini cocok gak? " tanya Maudy seraya menunjukkan sebuah kemeja berwarna merah maroon.

" kayaknya cocok deh, coba cari ukuran yang lebih kecil lagi.. " jawab Harris, Maudy mengangguk dan mencarinya.

Harris menoleh ke arah luar, seperti ada orang yang dia kenal disana. dan benar saja, Harris melihat Karina dengan seorang cowok. Harris tersenyum,

" baguslah. aku yakin Karina juga gak sudi dengan perjodohan ini, karena jelas-jelas dia punya pacar, begitupun aku. " batin Harris dengan perasaaan lega

" sayang, aku bayar dulu ya " perkataan Maudy membuyarkan lamunan Harris.

" ohh iya sayang aku tunggu disini ya " jawab Harris, Maudy mengangguk dan pergi ke kasir.

disisi lain, tapi di mall yang sama. Karina dan Kenny, kakak beradik yang sangat akrab sejak kecil tengah berbelanja untuk kebutuhan apartemen baru Karina. Kenny membawakan beberapa belanjaan adiknya, sementara adiknya berjalan di depannya dengan girang.

" gimana? cowok yang mau dijodohin cakep gak? " tanya Kenny, Karina mengangguk cepat.

" aku senang banget, ternyata aku bakal di jodohin sama cowok cakep.. dia agak cuek sih, tapi dia ramah ke papa mama.. " jawab Karina, Kenny tersenyum lega.

Kenny tersenyum lega. setelah sekian lama, akhirnya adiknya bisa tersenyum girang lagi seperti dulu. sudah 1 tahun Karina menutup diri karena kehilangan pacarnya, Radit. Kenny pun mencoba berbagai cara agar adiknya bisa merelakan kepergian Radit. dan baru sekaranglah Karina tersenyum dan riang kembali seperti dulu.

" kita makan sushi yuk? " ajak Karina, Kenny tersenyum dan mengangguk.

Kenny mengikuti langkah kaki Karina menuju restauran sushi yang ada di mall itu.

" aku yang traktir ya " ucap Karina, Kenny mengangguk dan duduk di kursi empuk restauran tersebut.

30 menit berlalu, perbincangan kedua kakak adik tak ada habisnya. Karinapun banyak cerita tentang dirinya.

" ehh iya, calon kamu itu kuliah dimana? " tanya Kenny, mendengar itu Karina mendadak semangat.

" sama kaya kamu bang, dia di University of Medical! " jawab Karina

" wah kebetulan! aku bisa dong ya nanti kenalan sama dia? " ucap Kenny, Karina langsung mengangguk semangat dan melahap sushinya lagi.

My BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang