aku menggendong Maudy yang mabok. jam menunjukkan pukul 2 pagi, dia dari tadi ngomong sendiri dan tertawa sendiri entah apa yang ada di pikirannya. aku menaruhnya di Kasur, ku lihat make upnya yang mulai luntur dan aku mengambil make up remover yang ada di meja riasnya dan membersihkan wajahnya.
" muka lu jelek woy " ledekku seraya menahan tawa
" nnnggg.. parah lu ahh " ucapnya setengah sadar, aku tertawa
Maudy tiba-tiba memelukku, menangis sejadi-jadinya. aku pernah melihatnya begini, saat dia merindukan keluarganya. aku membalas pelukannya dan mencium rambutnya yang Wangi itu.
" thank you ya Harris, tanpa lu gue gak ada artinya " tangisnya.
hatiku teriris mendengarnya. sebenarnya aku ingin ikut menangis, tapi ku tahan dengan jawaban anggukan dan memeluk erat Maudy.
Maudy berdiri dan berlari ke kamar mandi. dan dia memuntahkan semua yang ada di perutnya. aku membantunya dan jongkok di sampingnya. Maudy menatapku dan dia tersenyum kecil
" gue semalam nonton bokep loh " ucapnya disertai cengirannya.
" heh! gila lu ya! " ucapku seraya menjewernya pelan
" lu pasti juga suka kan nonton begituan? " tanyanya, aku menghembuskan nafas kesal
" lu lagi mabok... jangan aneh-aneh " ucapku, Maudy tersenyum dan membuka dressnya.
" WOY WOY LU GILA YA " seruku seraya menutup mataku
" yaelah bro, gue kepanasan nih " ucapnya seraya berjalan hanya menggunakan baju dalam dan menuju kasurnya. Maudy masuk ke dalam selimutnya dan menatapku.
" temenin dong.... "
aku memutar bolat mataku dan menatap Maudy dengan malas
" gue tidur diluar " ucapku sinis, Maudy menunjukkan wajah kesalnya
" iihh jahat! " keluhnya, aku melihat wajahnya yang merah karena mabuk berat.
aku duduk di pinggir kasurnya dan menatapnya.
" istirahat, besok kita nyari tiket ke Bali " ucapku, Maudy hanya diam dan aku meninggalkannya di kamar.
aku duduk di depan TV, menyalakan TV dan menonton film dari channel luar negri. tapi tiba-tiba Maudy datang dan memelukku, masih belum menggunakan baju.
" anjiiirrrr gila lu " keluhku, Maudy menggandeng tanganku erat
" temenin gue tidur ahh " pintanya.
yang benar saja? aku tidur dengan seorang cewek yang memakai baju dalam doang dan masih mabok? untung aku gak minum dengannya tadi.
" tapi lu jangan aneh-aneh " sahutku
" ya iyalah... " jawabnya
aku berjalan ke kamarnya TANPA menoleh kearahnya yang hanya menggunakan baju dalam. jujur, aku tegang dan gugup. dia dengan santainya tidur di sebelahku dan gak butuh waktu 10 menit, dia sudah terlelap. aku sebenarnya ingin pindah tidur di sofa, tapi tangannya menggandengku erat dan ya, aku harus tidur saja di sampingnya sambal menjaga jarak.
" nggghhhh ... "
aku terbangun saat mendengar desahan Maudy. dia memegangi kepalanya, dan aku yakin saat ini dia sedang pusing berat akibat minum semalam.
" kok lu tidur sama gue sih? " tanyanya, aku memutar bola mataku
" elu yang minta semalam " ucapku, Maudy agak bingung tapi dia akhirnya mengangguk pelan dan menutupi badannya dengan selimut.
aku berdiri dan hendak keluar, tapi Maudy menahanku
" lu gak megang-megang gue kan? " tanyanya. mendengar itu kemaluanku menegang dan aku bisa merasakan kalah wajahku memerah
" yakali! gue mah masih waras... ga kayak lu, semalem lu bilang habis nonton bokep " jawabku
" serius lu gue ngomong gitu? " tanyanya gak percaya, aku mengangguk malas
" yaudah sana mandi " ucapku seraya berdiri dan lagi-lagi Maudy menarikku.
tapi kali ini maudy menarikku ke Kasur sampai aku terduduk di Kasur. aku agak heran dengan sikapnya, tapi dia menatapku dengan mata sayunya dan senyum sexynya itu
" mandi bareng? " tanyanya.
sumpah demi Tuhan, dia masih mabuk! wajahku memanas dan jantungku berdebar kencang. dia tiduran di pahaku, aku bisa merasakannya mengelus pahaku dan aku hanya bisa diam karena terlalu tegang.
" kok diem aja? " tanyanya
" lu gila ahh.. sana sana " ujarku seraya berdiri. wajahnya langsung terlihat kesal
Maudy pergi ke kamar mandi dan membanting pintu kamar mandi. aku agak heran dengan sikapnya. dia aneh, gak seperti biasanya. dia paling gak suka membahas hal-hal yang berbau "sex" tapi sekarang dia menggodaku? siapa yang membuatnya seperti ini? aku? gak mungkin.
jam menunjukkan pukul 13,45. kini Maudy tengah merokok dan menatapku dengan pandangan kosong.
" kenapa tadi pagi lu ngomongnya ngelindur gitu? " tanyaku dengan nada introgasi, Maudy menghembuskan nafas dan menatap ke tembok kaca apartemennya
" kita udah 18 tahun umurnya.. wajar gak sih kalau gue agak penasaran sama yang berbau-bau begituan? " tanyanya. mendengar itu jantungku rasanya berhenti dan darahku seketika membeku.
" gue hanya malu aja sama temen-temen.. mereka udah punya pacar, pernah ciuman dan having sex.. gue sih penasaran aja sama ciuman yang beneran itu kayak gimana " ucapnya
mendengar itu hatiku sakit. kami memang beberapa kali pernah mengalami kecelakaan kecil yang menyebabkan kami jadi gak sengaja ciuman. dan ciuman pertamaku adalah Maudy, begitu juga Maudy.
" gue gak pernah pacaran sama sekali dan gue pengen ngerasain punya pacar... " ucapnya
aku mengangguk dan sebenarnya hatiku teriris. apakah kehadiranku kurang melengkapi kekosongannya?
" tapi ada lu juga sih.. gue jadi lebih tenang " sambungnya, aku tersenyum dan melepas kacamataku.
" perkataan lu emang benar.. kita belum pernah ngerasain apa-apa kan? " ucapku, dia hanya menatapku dan mengangguk kaku
" so, mau coba? "
entah apa yang pikirkan, tiba-tiba aku menawarkan diriku. jelas terlihat wajah Maudy yang kaku dan tegang. aku berjalan ke arah dan tersenyum, pipinya memerah dan nafasnya cepat.
" nngg lu mabuk ya? " tanya Maudy, aku menggetok pelan kepalanya
" ya kali gue mabok! " tuturku, Maudy tersenyum kecil.
Maudy mengambil koreknya yang ada di lantai dan terlihat jelas belahan dadanya yang besar dan putih itu. aku menelan ludah dan pergi ke depan TV untuk mengalihkan perhatianku.
aku duduk di karpet, mengganti channel yang ada di saluran TV. tapi tiba-tiba Maudy duduk di belakangku, di sofa, lalu melumat bibirku sampai habis
" gimana? " tanyanya saat ciuman itu dilepas.
aku hanya diam mematung dan mengangguk. dia melepas kacamataku dan menghisap bibirku lagi dan lagi. kemaluanku menegang dan aku langsung salah tingkah. dia melepas ciuman itu dan aku sedikit kecewa, tapi aku hanya diam.
" katanya mau nyari tiket buat kita ke Bali? " tanyanya
ahh iya, aku baru sadar kalau hari ini aku mengajaknya mencari tiket pesawat
" yaudah, yuk " ajakku

KAMU SEDANG MEMBACA
My Boy
Teen FictionHubungan yang diawali dengan sebuah persahabatan, itulah aku dan Harris. kami awalnya hanya bersahabat baik, tapi hal-hal yang seharusnya terjadi, malah terjadi. sampai akhirnya kami berdua sadar kalau sebenarnya selama ini kami saling menyayangi. ...