Chapter 2

673 4 0
                                    

aku dan Billy, teman 1 sekolahku dahulu saat SMP kini tengah asyik memilih-milih baju untuk acara ulang tahun teman sekelas kami, Jean. Harris tidak bias menemaniku, dia bilang mau pergi ke rumah saudaranya. jadi sekarang aku pergi bersama Billy. Billy adalah cowo yang lumayan ditakutin anak-anak SMPku dulu. dia itu ketua geng, dan badannyapun tinggi besar. karena aku tomboy, jadi akupun selalu nongkrong bareng Billy.

" kayaknya lu mau berubah ya? mau mempercantik diri gitu? haha " ledek Billy

" yakali... mumpung ada event aja, dan baju gue itu-itu aja " jawabku

Billy menemaniku hari ini. dia pernah mengajakku pacaran, tapi aku menolaknya, dan aku cukup bangga dengannya. dia masih mau berteman denganku, dan kini dia sudah PDKT sama cewek lain yang 1 tahun lebih tua.

" oh iya, lu bakal lanjut ke kuliah mana ntar? " tanyaku

" universitas swasta pastinya, lu dimana? " tanyanya balik

" swasta sih.. bareng Harris " jawabku, Billy mengangguk.

gak terlalu rame hari itu. toh juga Billy sebenarnya agak buru-buru karena gebetannya ngajak dia jalan juga. alhasil aku memesan gojek dan pulang ke apartemenku. di luar hujan, dan tentunya bajuku agak basah terkena hujan.

" hallo ma? " jawabku saat mamaku menelfon.

mama tiba-tiba menelfonku saat aku baru saja sampai di apartemen.

" kamu dari mana? " Tanya mamaku

" dari mall ma, sama Billy.. " jawabku

" mama nanti malam ke apartemen kamu ya? " pinta mama

" iya ma, aku tunggu.. Harris juga katanya sih pengen nginep disini juga nanti malam " ucapku

" okelah, kalau memang ada Harris.. mama juga sih rencananya mau shopping sama temen-temen mama.. kalau gak jadi hang out, nanti mama kabarin kamu buat ke apartemen.. okay? " ucap mama

" okay ma.. " jawabku seraya duduk di sofa depan TV.

panggilan di telefon dimatikan mama.

aku sebenarnya memiliki teman cewek, namanya Diana. dia sama tomboynya denganku. tapi dia sekarang sedang berada di Makassar, menjenguk omanya yang tengah sakit keras. biasanya kami bertiga ( aku, Diana, Harris ) kemana-mana selalu bertiga, tapi berhubung Diana pergi, jadi sekarang kemana-mana hanya berdua.

aku mengambil rokokku, menyalakannya dan menghisap rokokku dengan pelan. sambil mengaduk kopi panas, aku duduk di depan tembok kaca apartemenku. aku dapat melihat dengan jelas kota Bandung di sore hari yang sedang hujan. suasana yang paling ku nikmati adalah saat hujan. entahlah, seakan hujan memberikan sensasi ketenangan bagi diriku sendiri.

dan mengenai diriku yang merokok. aku sudah memulainya sejak orangtuaku bercerai. Harris sempat melarangku, tapi aku mengatakan padanya kalau suatu hari nanti aku pasti akan berubah. dan dia hanya mengangguk dan gak mau memaksaku.

cliickk

pintu apartemenku terbuka, dan Harris masuk ke apartemenku. dia membawa makanan cepat saji kesukaan kami berdua.

" yeyy! " seruku seraya mendatangi Harris dan membantunya membawa makanan.

" hmmm lu ngerokok lagi ya " katanya, aku hanya tersenyum kecil dan menaruh makanan ke meja makan.

aku duduk di depan Harris dan Harris tersenyum padaku. ya, dia pasti akan memberikan senyum tak suka kalau aku merokok, senyum masam yang memberi kode kalau dia berharap aku segera berhenti merokok. aku sudah mencobanya, dan sekarang kebiasaan itu sudah berkurang. tapi tetap saja aku kadang merokok.

My BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang