√6

89 6 0
                                    

_____/*\_____

Jungkook. Lelaki bermarga jeon itu tengah menatap tajam ketiga sahabatnya seakan mereka adalah penjahat yang terbukti bersalah.

Tidak, menurut jungkook teman nya memang salah. Membuat hyung nya marah hingga berteriak itu adalah hal yang fatal -setidaknya bagi jungkook yang notabene nya adik baik- dan tidak sopan.

"Untung wonwoo hyung tidak terlalu marah" ucap jungkook memecah keheningan setalah beberapa menit diam tak adanya mulai angkat bicara.

Seseorang yang merasa paling nelasa di situ mulai mengangkat kepalanya menatap sahabatnya yang tengah duduk bersandar pada sisi belakang kasur.

"Mi-mianhae kook. Ini salahku" cicitnya didampingi wajah begitu sedih yang hanya ditatap datar jungkook.

"Jangan mempermasalahkannya lagi. Aku malas. Tapi berjanjilah kau tidak akan melakukan nya lagi, jun"

Jun mengangguk mengerti. Tapi masih saja terlihat nelangsa sekali, dari air mukanya.

"Sudahlah pabo, kenapa kau masih saja memasang wajah mengerikan seperti itu!" Celetuk jimin tepat sasaran. Dibalas geraman tak suka dari jun.

"Yak.. aku tak pabo, bantet"

"Aku juga tidak bantet, Lee Junyoung"

Jungkook menghela nafas, lelah dengan para sahabat yang sama sama gilanya.

Jungkook kemudian mulai memijit ujung pelipisnya saat dirasa, rasa pusingnya mulai datang kembali.

"Kudengar kau sakit?"

Kali ini si pendiam jaehyun berucap setelah sekian menit terdiam menyasikan ketiga sahabatnya.

Pandangan jungkook jatuh pada tatapan datarnya agak dingin itu.

"Ya.. seperti yang kau lihat. Kepalaku berdenyut tiap menitnya dan sekarang aku harus mengurusi masalah yang tidak penting" balas jungkook melirik si biang kerok yang hanya cengengesan tidak jelas.

Jimin tersekip, perkataan jungkook terdengar ganjal di telinga nya.

"kau... bisa sakit jungkook-ah?"

Ingatkan jungkook untuk membawa teman temannya datang ke psikiater nanti.

Jun yang tadinya bersikap tidak jelas atas sindiran keras jungkook seketika merampal kalimat *bukan temanku* berkali kali karna mengerti arah maksud ucapan jimin.

Seakan berteman dengan jimin adalah nasib buruk baginya. Padahal dia pun tak beda jauhnya dengan pemikiran pintar jimin yang kelewat gila.

"Apa? Kenapa kalian menatapku seperti itu?" Sengrak jimin tak terima di tatap aneh begitu oleh ketiga sahabatnya.

Tidak sadar kah kau tuan park! Perkataanmu itu sungguh aneh, jadi wajar jika ketiga sahabatmu menatap horor padamu.

"Ayolah lupakan saja tentang perkataanku tadi kalau begitu. Ah.. ya jungkook. Kau tau, murid baru yang diceritakan tempo hari oleh jun telah masuk kelas hari ini!"

Jungkook mengangkat sebelah alisnya tanda bahwa ia tengah mencoba memahami.

"murid baru?" Beo jungkook setelahnya

"nde. mereka ada 5 bersaudara! Sungguh aku tak menyangka mereka bisa seumuran" sela jun mencoba membenarkan dengan diselingi oleh tatapan berbinar nya yang kelewat lebay.

Jimin, jaehyun maupun jungkook hanya menghela nafas lelah tak kalah meratapi kebodohan teman seperjuangan mereka.

"Seharusnya kau masuk sekolah hari ini jungkook-ah. Karna kupastikan kau akan menyesal tidak bertemu dengan para anak baru itu" ucap jimin merasa terberkati oleh kesempatan bertemu anak baru.

What wrong with love this?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang