25

2K 302 67
                                    


Jonghyun terbangun dari tidurnya dengan wajah ceria. Senyum manis terlukis jelas di bibir si sulung Kim hari ini. Buru-buru ia meraih kalender meja yang ada diatas nakasnya, dan senyumnya semakin bertambah lebar saat melihat sebuah tanggal yang ia lingkari dengan spidol merah.

Hari ulang tahunnya. Ya, tanggal 8 Juni adalah hari ulang tahun Jonghyun, dan itu bertepatan dengan hari ini. Tentu saja ia terlihat sangat antusias menyambut hari kelahirannya.

Dengan semangat '45, Jonghyun turun dari ranjangnya dan bersiap kuliah. Setelah mandi dan berganti pakaian serta menyiapkan semua buku kuliahnya, ia ke dapur dan memasak sarapan untuk adik-adiknya. Karena hari spesial, Jonghyun memasak banyak makanan. Senyumnya juga belum luntur dari wajahnya.

"Selamat pagi~"

Jonghyun menyapa riang saat melihat adik-adiknya keluar dari kamar masing-masing. Kelima adik Jonghyun itu hanya membalas sapaan itu sekedarnya.

"Ayo sarapan. Kakak masak banyak buat kalian." Ajak Jonghyun sambil meletakkan lauk terakhir di meja makan.

"Umh, gue nggak sarapan deh kak. Udah janjian berangkat bareng Donghyun soalnya." Tolak Youngmin.

"Gue juga. Udah ditunggu Kak Seongwoo, dia minta jemput." Kata Daniel.

"Gue sarapan disekolah aja. Sewoon minta diajarin logaritma." Sambung Jaehwan. Senyum Jonghyun perlahan luntur, wajahnya yang tadi bersinar kini berubah sedikit mendung.

"Kalian sarapan bareng kakak, kan?" tanya Jonghyun pada Woojin dan Euiwoong yang belum buka suara sama sekali. Kedua remaja itu serempak menggeleng.

"Adek ada les pagi, nggak boleh telat." Kata Euiwoong.

"Gue nganter adek. Kasian kalo dia berangkat naik bus, ntar telat." Sambung Woojin. Jonghyun menghela nafas panjang, sejurus kemudian ia tersenyum.

"Tapi... kalian inget hari ini hari apa?" tanya Jonghyun.

"Jum'at. Kenapa?" sahut Youngmin. Jonghyun tersenyum tipis. Ia tidak menyangka kalau adik-adiknya lupa betapa spesialnya hari ini.

"Nggak papa. Yaudah, kalian berangkat aja gih. Makanannya kakak simpen buat kalian makan siang ntar." Kata Jonghyun seraya mengambil semua lauk di meja makan dan meletakkannya di lemari penyimpan makanan.

"Sori ya kak. Kita cabut dulu."

Jonghyun terduduk lesu di ruang makan setelah adik-adiknya berangkat. Wajahnya terlihat sedih. Namun ia tidak bisa marah ataupun kesal pada adik-adiknya.

"Kalian bahkan nggak inget kalo kakak ulang tahun hari ini."


oooOooo


Semangat membara yang Jonghyun bangun sejak pagi tadi sedikit meluruh saat sampai di kampus. Ia melihat Minhyun tertawa heboh dengan Aron, dengan tangan Aron mengusak rambut karamel Minhyun beberapa kali. Cemburu? Sudah pasti. Tapi Jonghyun sadar, ia tidak punya hak apapun untuk melarang Minhyun dekat dengan siapapun, termasuk dengan Aron.

"Sini Jong!" Minhyun melambaikan tangannya pada Jonghyun. Jonghyun segera mengganti ekspresi sedihnya dengan senyum manis.

"Asik bener ngobrolnya. Ngomongin apa sih?" tanya Jonghyun penasaran.

"Ini nih, si Aron goblok bener. Masa kemarin dia konsul tapi yang dibawa revisian yang lama. Diketawainlah dia sama satu kantor." Kata Minhyun sambil tertawa. Aron hanya nyengir malu mendengar ucapan Minhyun.

[1st Book] Trouble BrotherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang