2

2.7K 467 104
                                    


BLAM!

Jaehwan, Daniel dan Woojin terkejut ketika Youngmin masuk dan membanting pintu dengan kasar. Aura kelam begitu kentara menguar dari pemuda bersurai dark red itu. Jaket kulitnya tersampir begitu saja di bahu, wajahnya memerah menahan emosi.

"Siapa yang laporin gue ke kak Jonghyun?" desis Youngmin.

"Siapa lagi kalo bukan adek kesayangannya kak Jonghyun. Noh, dia di dapur, lagi cuci piring." Kata Daniel enteng.

"Euiwoong! Sini nggak lo?!"

Teriakan Youngmin membuat Euiwoong buru-buru datang. Pemuda bungsu itu menunduk takut ketika sang kakak menatapnya penuh dengan kebencian.

"I-iya kak?" cicit Euiwoong. Ia benar-benar takut sekarang. Youngmin langsung menarik kaus Euiwoong hingga adik bungsunya itu sedikit berjinjit.

"Berani ya lo laporin ke kak Jonghyun kalo gue balapan. Udah bosen hidup lo?" desis Youngmin tajam.

"M-maaf kak..." gumam Euiwoong lirih.

"Gue nggak butuh maaf lo, bangsat!"

Euiwoong seketika memejamkan matanya saat tangan Youngmin terangkat, hendak memukulnya. Namun sampai beberapa detik ia tidak merasakan apapun.

"Berani kamu kasar sama adek kamu sendiri?"

Youngmin menyentakkan tangan Jonghyun yang mencekalnya. Maniknya menatap nyalang kearah sang kakak yang membalas tatapannya dengan sengit. Euiwoong cepat-cepat berlari ke belakang punggung Jonghyun untuk meminta perlindungan.

"Mau lo apa sih kak? nggak puas lo bikin gue malu di lintasan tadi, hah?!" seru Youngmin.

"Malu? Lebih malu siapa, kamu apa kakak?! Tiap hari kelakuan kalian jadi omongan tetangga, kalo kalian mau tau itu! Kakak udah lama nahan ini, tapi otak sama perasaan kalian nggak ada yang jalan sama sekali! Dibikin dari apa hati kalian, hah?! Batu?!" Jonghyun membalas ucapan Youngmin tak kalah kerasnya. Emosinya sudah mencapai puncaknya. Sementara itu keempat adik berandalnya terdiam.

"Kalian ini kenapa? Kakak punya salah apa sama kalian sampe kalian jadi beringas, liar, nggak kekontrol gini? Kalian nggak mau diurus sama kakak? Bilang aja, biar kakak bisa narik semua fasilitas kalian. Kalo kalian nggak mau diatur sama kakak, silakan cari tempat tinggal lain." ujar Jonghyun lirih. Hatinya sudah terlalu lama perasaan sakit dan kecewa pada adik-adiknya.

Baik Youngmin, Jaehwan, Daniel dan Woojin tidak ada yang menyahut sama sekali. Namun hati mereka seperti tecubit ketika mendengar ucapan Jonghyun. Kakak sulung mereka itu terkenal dengan kelapangan hatinya yang seluas samudera. Jika sudah seperti ini, itu artinya hatinya sudah benar-benar lelah dan terluka.

"Masuk ke kamar kalian dan pikirin omongan kakak tadi. Kakak tunggu keputusan kalian besok pagi." Kata Jonghyun. Youngmin langsung mengajak Jaehwan, Daniel dan Woojin kembali ke kamar mereka, meninggalkan Jonghyun yang masih terdiam mematung di ruang tengah.

Euiwoong menelusupkan tangannya di pinggang Jonghyun, memberinya sebuah pelukan hangat untuk meredam emosi kakak sulungnya itu. Jonghyun sedikit tersentak, ia kemudian menoleh dan tersenyum pada si bungsu.

"Adek masuk kamar terus tidur, ya. Kakak mau keluar sebentar." Kata Jonghyun.

"Kakak mau kemana? Ini udah malem." tanya Euiwoong.

"Kakak mau ke suatu tempat. Sebentar aja, kok. Adek tidur duluan aja, nggak usah nungguin kakak. Ngerti?" kata Jonghyun sambil mengusak rambut Euiwoong dengan sayang. Euiwoong hanya mengangguk kecil sebagai jawaban.


oooOooo


[1st Book] Trouble BrotherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang