31

2.1K 303 83
                                    

Double kill gengs~ Siapkan kata umpatan terbaik kalian buat chapter ini *evil smirk*

.

.

.

.

.

Euiwoong menunggu Haknyeon di halte dekat SMA 101. Hari ini mereka berencana akan berkencan, dan pemuda manis itu sengaja menunggu disana untuk memberi kejutan pada pemuda Joo itu. Sejak bel pulang berbunyi, bibirnya tidak berhenti menyungging senyum sampai membuat Hyungseob ngeri sendiri.

"Hmm, tumben kak Haknyeon lama. Biasanya jam segini kelasnya udah selesai." Gumam Euiwoong. Ia menggoyang-goyangkan kakinya demi mengusir rasa bosan.

Sayup-sayup terdengar suara riuh dari ujung jalan. Euiwoong hanya melihat segerombolan siswa SMA berjalan ke arahnya, namun tidak merasa ada yang aneh dengan mereka. Pemuda manis itu tidak menyadari kalau sebentar lagi akan ada tragedi buruk yang tidak pernah terbayangkan sebelumnya.

oooOooo

Penyerangan dari SMA Nayana siang ini benar-benar diluar dugaan. Para siswa SMA 101 yang baru saja keluar dari gedung sekolah mendapat sambutan lemparan batu dari siswa SMA Nayana yang sudah menunggu di sekitar area gedung. Sontak saja semua siswa pontang-panting berlarian masuk kembali ke gedung sekolah demi menyelamatkan diri. Siswa yang sudah jauh dari sekolah terpaksa bersembunyi sebisa mereka untuk menghindari hujan batu.

Yang pertama kali menyambut tantangan itu tentu saja siswa kelas 12 yang sudah terbiasa terlibat tawuran. Yang tidak terlibat, mereka menunggu di dalam sekolah sembari mengamankan adik-adik kelas mereka. Sebagai siswa yang paling senior, tentu saja siswa kelas 12 sudah tahu apa yang harus dilakukan ketika penyerangan berlangsung, dan mereka harus mengarahkan adik-adik kelas mereka agar tidak menjadi sasaran siswa SMA Nayana.

Youngmin sebagai pemimpin segera menginstruksikan teman-temannya untuk bersiap. Sebenarnya ia tidak ingin terlibat tawuran seperti ini lagi, karena ia sudah berjanji pada Jonghyun untuk berubah menjadi lebih baik. Namun sekarang ia tidak punya pilihan lain, tidak ada yang berani memimpin selain dirinya. Ia menoleh pada adik-adiknya, yang juga memberikan pandangan yang sama.

Youngmin pun langsung menginstruksikan kepada siswa kelas 12 agar segera bersiap di barisan paling depan. Pasukan ini biasanya disebut pasukan harakiri, yang terdiri dari sekelompok siswa yang tidak takut dengan berbagai serangan batu dan pukulan kayu, mereka yang pulang dalam keadaan luka dan lebam dengan perasaan bangga, dan rata-rata mereka adalah sniper alias timpukan batu mereka jarang meleset. Hebatnya, Jaehwan, Daniel, Woojin, Haknyeon, Hyunbin, dan Hyunmin ikut dalam barisan ini, bersama Youngmin, Taedong dan Sanggyun.

Dibelakang pasukan itu, ada pasukan yang telah disiapkan untuk mensuplai bom molotov padat alias batu, balok kayu dan peralatan tempur lainnya. Hanya mereka yang tahu dimana semua peralatan tersebut disimpan, sehingga pasukan amunisi itu sangat dibutuhkan disaat-saat krusial seperti ini. Siswa kelas 10 dan kelas 11 yang sudah terkontaminasi jiwa patriotisme salah kaprah sudah berbaur dengan kakak kelas mereka dengan bangga, berbaur diantara siswa kelas 12 yang sudah menyerang musuh secara brutal, sementara siswa lain diharuskan menunggu di dalam sekolah agar tidak menambah kekacauan.

Youngmin dan teman-temannya sudah dalam tahap khatam dengan segala bentuk serangan dari SMA Nayana, jadi mereka tidak terlalu kesulitan untuk melumpuhkan mereka, apalagi disana ada Youngmin yang memegang "kekuasaan" tertinggi di SMA 101 dan Woojin yang juara nasional taekwondo. Bisa dilihat, belum ada 10 menit mereka bertarung, hampir separuh dari siswa SMA Nayana sudah banyak yang tumbang.

[1st Book] Trouble BrotherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang