Aku hidup, tapi merasa mati. Semua itu berawal dari perginya orang yang paling aku kasihi.
Ayahku.
Lalu ibu menikah lagi dengan seorang duda kaya beranak satu saat aku berusia 11 tahun. Satu tahun setelah kepergian Ayah.
Semua dilakukannya demi masa depanku. Agar aku bisa sekolah dan mencapai cita-citaku yang ingin menjadi dokter spesialis jantung.
Aku ingin menyelamatkan banyak nyawa, aku ingin menolong mereka yang punya penyakit jantung karena aku tidak bisa menyelamatkan nyawa Ayahku.Walaupun begitu aku percaya hidup dan mati manusia sudah ada Tuhan yang mengaturnya.
Lalu, kakak tiriku Andrew. Aku tidak pernah menyangka mempunyai kakak sepertinya. Di balik kekecewaan karena Ibu memilih menikah lagi, aku bersyukur bisa mempunyai kakak seperti Andrew.
Umur kami hanya terpaut 3 tahun. Jadi selain menjadi saudara aku pun merasa memiliki teman.Tapi semua itu telah berlalu, kini semuanya tinggal kenangan. Hanya bayangnya yang tertinggal.
Andrew memutuskan tinggal bersama ibunya setelah lulus SMA. Tangisan dan permohonanku untuk tetap tinggal tidak di gubrisnya. Dia seakan acuh.Dan kini aku hanya tinggal bersama Ayah tiriku yang pemabuk. Setelah kepergian ibuku tiga tahun yang lalu, ayah tiriku berubah. Dia jadi sering mabuk-mabukkan dan bermain perempuan. Kadang aku takut ketika tatapannya memperhatikanku secara berlebihan, apalagi dia pernah berkata jika aku sangat mirip ibuku. Aku tahu ayah tiriku begitu tergila-gila pada ibuku, tidak heran setiap wanita yang di ajaknya kerumah mempunyai penampilan fisik mirip ibu.
Namun kini impianku menjadi seorang doktek pupus sudah. Aku tidak cukup uang untuk bisa kuliah, apalagi nilai sekolahku tidak cukup membawaku mendapatkan beasiswa. Aku tidak bodoh tapi tidak terlalu pintar juga.
Ayah tiriku pun bangkrut. Semua harta kekayaannya sirna karena di pakai bermain judi dan perempuan. Semua itu membuatku terpaksa melepaskam mimpi demi memenuhi kebutuhan kami berdua. Aku bekerja di restaurant sederhana dan harus puas hanya menyandang ijazah SMA.Kadang aku berpikir untuk pergi dari rumah, tapi melihat kehancurannya di tinggalkan istri dan anaknya membuat rasa kasihan memaksaku untuk tetap tinggal. Setidaknya dia sangat menyayangiku, sebelum kehancuran keluarga kami.
***
Malam ini restaurant sangat ramai. Aku pulang ke rumah hampir tengah malam setelah bekerja full shift. Dan terkejut saat mendapati ayah tiriku berbaring di teras dengan beberapa tas besar.
"Pah, " panggilku mendekatinya.
Dia terbangun saat tanganku menggoncang tubuhnya sedikit keras.
"Fanya, " Ayah bergumam singkat sebelum meringis.
Bau alkohol tercium dari mulutnya."Pergi dari sini! "
Aku berkerut bingung, "Ada apa Pah? "
"Pergi dari sini! " Dia bangkit dan mendorong tubuhku cukup keras sampai aku hampir terjungkal ke belakang.
"Pah!? "
Langkahku terhenti saat pintu rumah terbuka. Sosok lelaki tua dengan dua orang pria bertubuh besar di belakangnya, menatap kami bergantian sebelum menyeringai.
"Lari Fanya! "
Aku masih bergeming tidak mengerti sampai suara bentakan Ayah menyentak kesadaranku.
"Ku bilang lari gadis bodoh! "
Aku tersentak dan baru saja akan berbalik saat merasakan sentakan kuat pada kedua lenganku.
Dua lelaki besar tadi berhasil menahan pergerakanku.
Dua orang lagi muncul dari dalam rumah dan segera menahan pergerakkan Ayah yang mencoba mendekatiku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kumpulan Cerpen Dewasa
RomanceBukan cerita sex, tapi lebih ke unsur dewasa. Ringan, tapi menegangkan. Siap-siap terbawa pada setiap alur cerita yang menegangkan. Baca = Vote⭐ dan Komen💬. 18+