Need You (Raina)

7.7K 207 18
                                    

Nasib Ayla di gantung dulu ya. Baca kisah dari sudut pandang Raina dulu. Dan di mohon jangan bayangin Ayla, karena ini tentang Raina bukan Ayla.

***

Cinta itu tentang harapan untuk memiliki, karena pada dasarnya seseorang bisa menjadi egois. Tidak selamanya bahagia melihat orang yang di cintai bahagia bersanding dengan yang lain. Karena hakikatnya, Cinta itu kebutuhan. Kebutuhan untuk mencintai dan di cintai.

"Kamu harus hidup, demi kamu dan orang yang menyayangimu. "

Senyuman di wajahnya yang tampan terasa sangat meneduhkan hati yang di penuhi gelisah.

"Aku hanya butuh satu alasan untuk mampu bertahan. "

"Apa itu? "

"Kamu. "

Dan senyuman getir itu terukir.

***

Aku membolak-balikkan ponsel dengan bosan. Memperhatikan sekeliling dengan seksama. Namun sosok yang hampir 15 menit aku tunggu belum juga menampakkan dirinya.

Hari sudah sore, dan setahuku kelasnya sudah berakhir setengah jam yang lalu, tapi sosok itu belum juga keluar.

"Raina. " panggil seseorang dari kejauhan.

Akhirnya...

Aku mendesah lega. Mengetahui jika panggilan itu berasal dari orang yang sejak tadi aku tunggu.

Sosok tampan itu mendekat dengan raut bersalah.

"Lama ya.. Maaf. "

"Banget, kamu dari mana saja sih? " aku memperhatikan sosok itu yang terlihat berantakkan.

Tidak jarang Nick akan terlihat banyak pikiran setelah menerima telpon.

"Nelpon seseorang. " jawabnya singkat.

"Pacar kamu lagi? "

Senyuman tipis menjadi tanda jika laki-laki itu tidak akan menjawab.
Kebiasaan Nick jika aku membahas seseorang yang di katakannya sebagai sosok yang 'spesial'.

"No, i don't have a girlfriend. "

"So? "

"She's my wife. "

Aku tertawa miris. Menganggap jika apa yang selalu di katakan Nick sebagai 'wife' hanyalah candaan semata.

Setidaknya aku mencoba tidak percaya. Agar hatiku tetap utuh.

"What ever. Because, now you are my man, " ucapku seraya menarik tangannya untuk segera melangkah.
"Aku lapar, jadi kamu harus tanggung jawab. "

Nick terkekeh, dia diam saja saat aku menyeret tangannya.

Cahaya kuning senja membayangi sosok tampan Nick. Dia bagai pahatan indah yang di ciptakan untuk menetap sementara.
Ibarat senja, dia akan pergi setelah tugasnya di gantikan gelapnya malam.

Dia.. Indah, ada, namun hanya sesaat. Senja.. Lambang sebuah perpisahan.

"Jangan melamun. "

Aku tersadar saat merasakan usapan lembut di kepala. Senyum Nick yang manis terasa meneduhkan dan memberiku kekuatan untuk hidup.

Nick membukakan pintu mobil mempersilahkan aku masuk.
Dan itu membuatku merasa spesial.

"Nick. "

"Hmm. "

Aku menggigit bibir bersiap dengan pertanyaan yang sedari dulu ingin ku tanyakan.

"Boleh aku tahu orang spesial itu? "

Kumpulan Cerpen DewasaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang